pt. 49 : Flashback (sudut pandang Beomgyu)

914 128 29
                                    

Malam hari setelah mengecek keadaan adik perempuannya, Beomgyu masuk ke kamarnya sendiri. Dia mendudukkan dirinya dipinggiran kasur.

Helaan nafas terdengar dari mulutnya. Pertanda kalau dia sedang menghadapi beban hidup yang berat.

Ketika Beomgyu berumur 10 tahun.

"Akh! Sakit Ayah!" Laki-laki yang baru saja kena cambukan dari sabuk sang Ayah berteriak kesakitan.

Tangannya bergetar. Tubuhnya terasa sangat perih.

"Sakit?? Sesakit apa sih dibandingkan rasa sakit yang Ibumu berikan?!!" Balas Ayahnya.

Beomgyu menangis hebat ketika lagi-lagi cambukan itu menyapa tubuhnya. Beomgyu yakin, pasti badannya penuh dengan tanda biru keunguan atau hitam.

Beomgyu meneteskan air mata ketika mengingat hal itu. Bagaimana dulu sang Ayah menyiksa dirinya.

Bahkan sang Ayah menyogok Beomgyu agar tidak memberitahu siapa-siapa kalau dirinya terus-terusan menyiksa anaknya.

Beomgyu merasa sangat bersalah waktu itu. Harusnya dia tidak menuruti apa kata Ayahnya. Tidak.

Harusnya Beomgyu beritahu yang sebenarnya.

Bahkan selain itu pun, banyak rahasia yang belum terungkap.

"Maafkan aku, Kak Soobin, Kak Yeonjun, dan Bella." Ucap Beomgyu melirih.

Matanya tertutup sebentar lalu dibuka lagi. Hanya untuk menghilangkan air mata yang membendung di pelupuk matanya.

***

Sama halnya dengan Beomgyu, Bella kini sedang duduk diatas kasurnya. Tadi saat Beomgyu masuk ke kamarnya, Bella hanya pura-pura tidur.

Setelah Kakaknya pergi, Bella langsung terbangun lagi.

Entah apa yang Bella lamunkan sekarang, tapi dirinya benar-benar kosong.

Tak lama kemudian, Bella mengambil sebuah bingkai foto. Dimana bingkai itu terdapat foto Yeonjun yang sangat tampan.

Ya, Soobin, Beomgyu dan Bella sudah sepakat, bahwa setelah kepergian Yeonjun, mereka akan memasang foto Kakak pertamanya itu dikamar masing-masing.

Bella memeluk erat foto Yeonjun. Matanya terpejam beberapa saat.

Dan ketika matanya terbuka, Bella terkejut ketika mendapati Yeonjun sedang duduk menatap dirinya menggunakan baju serba putih.

Baru saja Bella ingin berbicara, tapi tangan Yeonjun menginterupsinya.

Yeonjun menutup mata Bella dengan satu tangannya. Laki-laki itu masih setia untuk tersenyum.

Ketika mata Bella ditutup, bukan kegelapan yang Bella lihat. Tapi...

Bayang-bayang wajah Taehyun yang sedang tersenyum, yang Bella lihat.

Matanya pun terbuka lagi. Tapi kali ini Yeonjun sudah tidak ada di kamarnya lagi. Yeonjun sudah pergi.

"A-apa maksudnya tadi?" Tanya Bella pada diri sendiri.

Memang aneh.

Tiba-tiba Bella didatangi Yeonjun. Dan Yeonjun justru malah memberikan sebuah bayangan tentang wajah si psikopat itu.

Apa artinya itu?

Apakah maksud Yeonjun adalah... Bella harus kembali pada Taehyun?

Apakah Bella benar-benar cinta sejatinya Taehyun?

Apakah Bella benar-benar ada dalam masa lalunya?

Atau, apakah Yeonjun ada di pihak Taehyun?

Ah entahlah...

Ini sedikit merumitkan.

Rasanya Bella ingin menyusul Yeonjun saja kesana. Ke alam yang jauh. Alam dimana dia bisa melihat tempat yang lebih indah daripada dibumi.

Tempat yang nyaman, aman, tenang, tidak ada satupun yang bisa mengganggunya disana.

Ingin rasanya Bella kesana.

Tapi Bella juga teringat omongan Jiwoo. Anak kecil berusia 10 tahun itu sangat berarti bagi Bella.

Jika saja dia tidak bertemu dengan Jiwoo waktu itu, maka...

Sudah dipastikan Bella akan bunuh diri saat itu juga.

************************************

Huhuhu....

Hatiku lagi sedih...

Aku lagi pengen nulis yang sedih-sedih...

Tapi part ini kurang sedih... :(

Salam manis...
AFR...❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang