Melawan takdir

9 0 0
                                    

   Semua berawal dari pengalamanku saat di bangku SMP, aku selalu dapat nilai buruk. semenjak ayahku meninggal aku berubah.

"Namaku Ade aku duduk di bangku SMA kelas 3" sambil jalan menuju ke sekolah Ade mampir ke kantin dulu untuk sarapan.

Setelah datang di sekolah Ade di panggil kepsek "Ade harap ke ruang kepala sekolah sekarang" kata ketua kelas sambil tergesa gesa.
Setelah datang di ruang kepala sekolah Ade di tanya oleh kepsek

"Ade apakah kamu ingin mendapatkan beasiswa" tanya kepsek

"Ya pak, saya ingin" jawab Ade

"Prestasi mu sangat bagus di sekolah ini kamu juga berbakat dalam segala bidang, oleh karena itu kamu di tugaskan oleh bapak" tanya kepsek sambil bangga.

"Ya pak, apa tugasnya" jawab Ade sambil memotong percakapan kepsek

"Silahkan masuk" tegas kepsek

"Eh.., siapa pak" jawab Ade

"Perkenalkan Mereka berdua ayu dan dewi" kata kepsek

"Bukan kah mereka si jenius sastra dan fisika" kaget Ade

"Ya, ayu si ahli sastra dan Dewi si jenius fisika. Kamu harus membantu mereka belajar jurusan yang mereka mau dan bantu mereka mendapatkan nilai di atas rata-rata saat ujian nanti. kalau kamu tidak mau kamu tidak akan mendapatkan beasiswa" tegas kepsek dengan lantang.

"Ya pak, kalau begitu saya terima tugas bapak" jawab Ade.

"Ya sudah, pembicaraan kali ini sudah selesai kembali ke kelas masing-masing" tegas kepsek dengan lantang

"Siap pak.." jawab mereka bertiga

Pada jam istirahat mereka bertiga kumpul di kantin untuk membahas belajar bareng

"Bagaimana, sehabis pulang sekolah kita belajar bareng di perpustakaan" tanya ayu
"Jangan di perpustakaan lah" jawab Dewi

"Ya jangan di perpustakaan" sambut Ade

"Kenapa jangan di perpustakaan" tanya ayu sambil heran.

"Karena di perpustakaan tidak boleh berisik" jawab Ade.

"Bagaimana kalau di rumah ku" jawab Dewi.

"Ok kalau begitu di rumah Dewi aja" kata ayu

"Ya sudah" jawab Ade

Setelah sampai di rumah Dewi Ade menanyakan jurusan mereka berdua

"Sebenarnya apa sih jurusan yang kalian mau" tanya Ade

"Kalau aku sih pengen ambil sastra" kata dewi

"Ya aku mah ambil fisika" jawab ayu.

"Ya sudah akan aku kasih soal kalian berdua Dewi mengerjakan sastra ayu mengerjakan fisika" kata Ade dengan lembut.

"Ok kami siap" kata mereka berdua

    Setelah berjam jam mengerjakan soal mereka berdua mendapatkan nilai buruk. Dewi mengerjakan sastra dengan jawaban rumus fisika, sedangkan ayu mengerjakan fisika dengan jawaban sastra. Setelah berhari-hari belajar ada perkembangan sedikit demi sedikit, pada suatu hari aku di panggil kembali oleh kepsek.

"Kamu harus membantu regina dalam hal belajar sangat buruk, tapi di bidang atlet sangat bagus" sahut kepsek.

"Apa... bertambah lagi" jawab di hati Ade

"Bagaimana apakah kamu bisa" tanya kepsek.

"Ya pak" jawab Ade

Saat pulang sekolah mereka berempat kumpul di cafe. Membahas buat ulangan nanti

"Ade apakah kamu bisa membantu aku" tanya regina

"Membantu apa" jawab Ade

"Bantu aku menghapal bahasa Inggris untuk ujian lisan nanti bisa?" Tanya regina.

"Ya bisa" jawab Ade.

  Beberapa cara sudah di lakukan Ade tapi tidak ada hasil. Akhirnya Ade memutuskan cara dia menghapal adalah menghapal sambil berenang atau mencari kata bahasa Inggris dalam air.

   Ke esokan harinya setelah pulang sekolah mereka berkumpul di kantin

"Hai regina, bagaimana dengan ujian lisan mu" tanya Ade

"Luar biasa, aku mendapatkan nilai delapan puluh"jawab regina.

"Ujian sekolah tinggal 3 hari lagi kan" tanya ayu.

"Ya jadi kita tidak boleh bermalas-malasan kita harus giat belajar" sahut Ade.

"Bagaimana kalau besok kita belajar bareng di rumah ku" tanya Dewi.

"Ya sudah" jawab mereka bertiga.

  Ke esokan harinya mereka ke rumah Dewi untuk belajar, seperti biasa Ade memberikan mereka soal. Setelah mengerjakan soal mereka bermain sambil menunggu Ade memeriksa hasil ujian mereka dengan hasil kurang memuaskan.

"Bagaimana kalau besok kita belajar nya di taman" tanya Dewi

"Ya, jangan di rumah mulu bosen" jawab regina.

"Ya sudah aku mah ngikut" jawab Ade dan ayu

   Ke esokan hari nya mereka belajar      di taman sambil menikmati pemandangan.

"Wiidih ayu bawa gorengan banyak banget" kata regina dengan semangat.

"Mantap nih ayu tau aja" sahut ade.

"Kalian belum mulai belajar nya kan aku dah Dateng" kata ayu

"Belum lah nunggu kamu bawa gorengan" jawab Dewi sambil senyum.

  Mereka pun belajar seperti biasa yang mereka lakukan sambil makan gorengan.

Ke esokan harinya hari ujian pun tiba mereka telah mempersiapkannya untuk ujian tersebut.
  
    Setelah ujian selesai mereka berkumpul di kantin.

"Bagaimana dengan ujian kalian, apakah hasil nya memuaskan" tanya Ade

"Ya hasilnya memuaskan" sahut mereka bertiga

Pada saat mau pulang sekolah Ade di panggil kepsek kembali untuk ke ruangannya.

"Ade selamat kamu berhasil membantu mereka bertiga" kata kepsek

"Ya pak, terima kasih" jawab Ade

"Kalau begitu kamu berhak mendapatkan beasiswa" sahut kepsek dengan tegas.

"Terimakasih pak, atas bantuannya" jawab Ade dengan terharu.

  Akhirnya Ade bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah yang di inginkan Ade


...Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melawan takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang