First.

15 3 2
                                    

Aku Dara,gadis berusia 18 tahun yang hidup sebatang kara.






"Eh,liat tuh si Dara,enaknya diapain ya pagi pagi gini? Hahaha..."

"Iyuhh bau apaan sih ini..."

"Idih anak haram kok sekolah di sini sih? Jijik banget gua."

Setiap hari aku sudah terbiasa mendengar kata-kata seperti itu dari semua orang,namun aku sudah kebal,aku sudah terbiasa dengan semua itu. Aku begini karena aku yakin bahwa ibu dan ayah mendoakanku di atas sana.

"Dara!"

Itu suara Marvel! Aku hafal suara dan derap langkah kakinya! Dia sahabatku sejak kami masih kecil. Keluarganya sangat baik padaku,mereka memperlakukanku seperti anaknya sendiri.

"Oh,hai Marvel,ada apa pagi pagi begini?"

Tanyaku namun melihat ke arah lain,kenapa begitu? Karena aku buta sejak lahir,ibuku meninggal pada saat melahirkan aku,dan ayahku meninggal saat kecelakaan waktu dulu.

"Aku di sini,Dara."

"Iya,kenapa sih? Sepertinya penting?" Tanyaku.

"Sore nanti kamu ada jadwal gak?"

"Kayaknya enggak,memangnya kenapa? Mau pergi kah bersamaku?"

"Iya,aku mau ajak kamu ke suatu  tempat."

"Baiklah,sepertinya aku bisa."

"Hm...oke,ayo kita ke kelas."

"Wah wah wah....ada si buta nih,bisa bisanya dia bareng pangeran sekolah,Marvel! Lo harusnya jijik sama dia! Sini sama gua aja!" Ucap Erin,anggota gengnya Jessy.

"Apasih lo?! Kalau iri bilang aja!" Kesal Marvel pada Erin yang setiap hari selalu mengomentari Dara jika bersamanya.

"Ish! Dia tidak peka sekali sih!" Gumamnya.










*....*














Kring...

Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya istirahat,aku pun bergegas pergi ke arah bangku Marvel untuk mengajaknya keluar,sekedar melepas penat kok.

"Marvel,ayo."

...

"Eh! Si buta sama si Marvel nih,Erin! Cowo lo nih sama si buta,habisin sana si buta,hahaha..." Ucap  Yohan,berandal sekolahan yang paling bandel.

"Marv..." Gumamku.

"Heh! Maksud lo  apa ngomong kalau gua cowonya Erin?! Suka sama dia aja enggak,jijik sih iya!"

"Widih...gila sih lo vel nolak cewek kayak dia."

"Gua gak gila,gua kalo milih dia malah gua yang gila."

"Lo semua,jangan pernah ganggu Dara kalo ga mau berurusan sama gua."

"Marvel udah,biarin aja mereka,aku gapapa kok." Ucapku meyakinkan Marvel,iya aku tidak apa apa kok karena aku sudah terbiasa di bully begini.

"Kamu kenapa ga ngelawan sih Dar?!"

"Ya..karena aku gamau bikin masalah."

"Hh...terus kalo ga ada aku gimana? Kamu dibully terus sampai kamu capek!"

"Gapapa,aku kuat kok,kekurangan aku ini yang jadi semangat aku,termasuk kamu."

Setelah itu Marvel merangkul ku menuju kantin anggrek,di sana aku bisa mendengar suara teman teman Marvel,di sana aku yakin pasti ada Candika,dan Doni salah satunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chocolate and kiss.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang