Terima kasih telah membaca "The Perfect Couple"
***
Aku ingin bersamamu. Aku membutuhkanmu. Aku ingin kamu selalu ada di sampingku. Tapi, dia yang lebih dari segalanya."Lol, anter gue yuk?" Ajak Nindy.
"Kemana Nin?"
"Gue pusing banget sumpah! Anter ke UKS yu?"
Tiba - tiba, wajah Nindy memucat. Loli terkejut saat melihat wajah milik Nindy. Loli sibuk mencari ponselnya. Nindy yang sudah tak kuat, langsung memaksa agar Loli menghantarnya. "Lol, a- ayo ..." Ucap Nindy rintih.
"Bentar - bentar, gue mau nelfon kak Vero dulu, takut lu pingsan di sana,"
Nindy menggeleng pelan. "Jangan telfon dia ... Gue mohon ..."
"Tapi-"
"Please ayo Lol! Gue udah gak kuat ..."
Loli mengangguk. Kemudian dia menuntun Nindy berjalan. Nindy merintih kesakitan, tapi saat dia sedang duduk menunggu Loli membuka-kan pintu UKS, Nindy melihat Vero bersama Airin sedang tertawa bersama. Nindy mencoba baik - baik saja, sampai akhirnya Loli menyuruh Nindy Istirahat. "Sebentar Nin, gue mau cari anak PMR dulu, lu tunggu sini,"
Nindy mengangguk. kemudian Loli meninggalkan Nindy dan berniat mencari anak PMR. Tapi ada pemanddangan menjanggal bagi ia, melihat Vero yang notabene kekasih Nindy sedang bersama Airin. Loli tersenyum kecut, disaat Nindy sedang tak sehat, Vero bersenang - senang dengan wanita lain. "Yang disini ketawa sampe puas, yang di sana nangis sampe puas!" Sindir Loli tajam.
"Ada apa Lol?" Tanya Airin tak paham.
"Enggak pa-pa sih, cuma mau nyindir aja. Pacarnya sakit, eh malah di diemin,"
Vero yang merasa tersindir langsung bangkit. "Ngapain?"
Loli terssenyum sinis ke arah Vero. "Gue sih cuma mau nyari anak PMR. Pacar lu sakit di UKS, bye!"
Loli langsung kembali mencari anak PMR, Vero langsung bangkit meninggalkan Airin, Vero merasa bersalah, sepertinya Nindy melihat ia bersama Airin tadi. Perahan Vero membuka knop Pintu yang tertutup, terlihat Nindy yang terlelap sambil menahan sakit dengan air mata yang turun. "Vero ..." Rintih Nindy.
Hati Vero seperti teriris melihat pemandangan ini, ia merasa seperti lelaki berengsek yang tak mempedulikan kekasihnya. "Nindy ini gue,"
Nindy langsung membuka matanya kemudian ia menyeka air matanya yang mulai deras. "Vero?"
Vero tersenyum, kemudian menghampiri Nindy. "Badanmu hangat, kita pulang yuk?"
Nindy membuang pandangannya ke samping, sialnya, air matanya terus menerus turun. Vero! Ayolah! Jangan membuat perasaanku bimbang! Jangan berlaku baik hanya karena aku sakit!.
"Lagi sibuk di OSIS kan?" Tanya Nindy.
Vero menghela nafasnya, kemudian ia menoleh lagi ke arah Nindy sambil tersenyum. "Kesehatan kamu lebih penting,"
"Kak Airin? Bagaimana dengan dia?"
"Dia dengan temanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Couple (SUDAH TERBIT)
Teen FictionCover by : wira putra *BEBERAPA BAB DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT Banyak orang di luar sana yang ingin memiliki kekasih yang sempurna. Tapi, tak selamanya sebuah hubungan berjalan dengan sempurna. Akan ada di tengah perjalanan, ketika kamu sed...