Vote dulu dongg wkwk
Warning
Typo bertebaran####
"Gue ikut." Zee berdiri di antara ketiga lelaki yang tengah berdiskusi.
"Gak, lo di sini aja sama mama lo." cegah Kai, ia menatap tajam Zee yang tengah menatap tajam ketiga orang di depannya.
"Gue tetep ikut." ucap Zee keras kepala. Guan menghela nafas pelan. Ia berbalik untuk melihat wajah sepupu nya yang tersirat akan kelelahan.
Guan menggenggam bahu kecil Zee.
"Zee denger, kita gak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. So gue mohon untuk gak ikutin sikap ego lo. Kita semua di sini gak tau kedepannya. Gue mohon Zee." ucap nya lirih. Guan menangis. Sebuah firasat muncul, semoga saja ini hanya firasat ucapnya dalam hati.
Zee menatap sendu Guan, mencoba menghapus air mata yang turun dari mata indah sepupunya. Entahlah Zee merasakan apa yang Guan rasakan, kekhawatiran, ketakutan, bahkan firasat firasat buruk itu.
"Gue mau ngelindungin lo. Gue tau, tante ngincer lo Guan." entahlah Zee tak bisa menangis lagi. Ia merasa air matanya habis di peras beberapa hari lalu, ia seperti robot dengan wajah tanpa ekspresi dan hati yang tak tau sedang merasakan apa ia sekarang.
Gua menggeleng.
"Lo di sini aja ya.. Kalaupun Mama ngincer gue.... Gue bakal kasih apa pun buat dia, bahkan nyawa gue, Zee. Gue gak mau keluarga yang gue sayang ini dan juga sepupu cengeng gue ini tersakiti dengan perbuatan mama gue." Zee memeluk erat lelaki jangkung di depannya ini. Memeluknya bagai ia tak akan bertemu untuk esok. Zee memandang jam yang berada tak jauh darinya, berharap jika jam itu tak bergerak.
"Lo di sini aja ya." Zee tak mengangguk ataupun menggeleng ia hanya terdiam dengan mata sendu yang memandang Guan sedih.
Guan mengelus lembut rambut zee, ia tersenyum manis.
"Apapun yang terjadi sama gue kedepannya. Gue minta maaf Zee." Zee menggeleng mencoba menghilangkan prasangka prasangka buruk yang terus berdatangan.
"Apapun yang terjadi kedepannya sama lo, gue harap semua baik baik aja." Guan mengangguk ia tersenyum tipis.
"Gue pergi."
Akhirnya yang bisa ia lakukan adalah menatap sendu punggung Guan, dan berdoa agar keselamatan orang orang tersayang nya termasuk kedua Guru mudanya. Zee menangis, menutup mulutnya.
Firasat yang dulu kembali ia rasakan. Firasat di mana ia akan kehilangan sesuatu yang besar dalam hidupnya.
###
"Harusnya lo gak ikut sama gue di sini chan." ucap kai sambil terus berjalan menuju mobil dengan beberapa orang berseragam serba hitam di belakang mereka.
"Demi jaga kakak ipar sama mertua gak papa kali kai." kai tertawa ringan. Iya Chanyeol memang sudah menceritakan nya, cinta pandangan pertama dengan gadis kecil pada saat ia masih kecil, bahkan bisa di simpulkan jika Zee lah cinta pertama nya.
"Semoga aja, apa yang ingin kita jaga gak ada yang kecolongan ya Chan." Chanyeol mengangguk. Ia siap untuk apa yang akan ia hadapi.
"Gue pengen banget liat senyum Rara lagi." Kai menatap sendu pistol yang ia pengang sedari tadi, lalu memasukan nya di belakang jaket kulit yang ia pakai.
"Udah semua? Ayo langsung. Kondisi di sana gak kondusif.untung aja ayah Zee sama mbak rara udah aman." kai mengangguk ia pun masuk ke dalam mobil van hitam.
###
"Bosen gue... Gak ada zee, jd nya gak ada yang mau gibah ma gue." Lelaki itu merengut kesal
"Paan dah lo. Gibah mulu lu." Cibir lisa kesal. Baekhyun menatap tajam lisa. Bukan nya lisa takut, ia malah terkesan tak perduli.
"Dari pada lo. Pacaran terus dasar bucin." Balas cibir Baekhyun ia menatap lisa menilai, yang tengah tersenyum dengan ponsel di tangan nya.
" Heran gue apa sih yang di liat tuh cowo bisa suka ma lo ha?" Heran Baekhyun. Lisa melirik tajam.
"Emang lo nilai gue gimana? Sampe heran gitu gue punya pacar. Makanya yaa move on, liatin mantan mulu sih."cibir lisa pas menusuk Baekhyun
" Lo mau tau gue nilai lo gimana?" Baekhyun menatap lisa serius
"Iya, jujur aja.. gak gue marahin kok lo, paling besok pagi siap siap aja keluar paku lo." Jelas nya santai. Sedangkan baekhyun menggulir bola matanya bosan.
"Lo tuh gak tau malu, banyak bacot, dan tukang gibah. Satu lagi yang buat gue risih ma lo. Lo tuh jorok." Jawab baekhyun menusuk. Sedangkan lisa memberhentikan aktivitas nya bermain ponsel. Ucapan Baekhyun memang benar, bahkan ia sering di bilang seperti itu pada teman teman nya. Namun entahlah Baekhyun yang mengucapkan membuat hatinya sakit.
"Ohh terus lo risih gitu sama gue? Cukup tau aja gue mah." Lisa menunduk, entahlah ia merasa air matanya akan turun. Ia juga tidak paham dengan dirinya yang cengeng seperti ini.
"Gue belom selesai lis. Lo emang buat orang ilfil tapi lo itu sosok yang baik, dan setia." Baekhyun tersenyum lembut, ia mengelus rambut lisa saat melihat lisa menundukkan kepalanya.
"Kalo suka sama gue kenapa nerima tuh cowo?" Ucap Baekhyun tiba tiba membuat lisa menegang.
'anjing pen maki gue'-Lisa
Itu udah maki liss-author
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]
FanficGanteng?? beuh gk usah di tanya tinggi?? banget. lucu? iya pinter?? pasti bisa main musik?? hati aku aja bisa dia main in apa lagi cuma alat musik.. hah!! sexy?? uhh.. hot daddy banget dari semua ini dia kelihatan sempurna tapi sayang, dia... DUDA...