Awal mula

694 81 3
                                    

Di sebuah mansion mewah di tengah kota seoul penghuninya kini tengah sibuk pasalnya hari ini mereka, lebih tepatnya pasangan keluarga son akan menikahkan putra pertama mereka jadi pagi ini suasana mansion terlihat sibuk.

Jika kalian berfikir mereka sibuk karena mempersiapkan pernikahan yang 3 jam lagi akan di laksanakan kalian salah karena mereka tengah sibuk mengotak ngatik ponsel mereka mencoba menghubungi seseorang yang pagi ini tiba-tiba menghilang.

"Seobang bagaimana apa sudah terhubung?" Tanya cemas sang nyonya rumah keluarga son

"Belum yeobo dari tadi nomornya tidak aktif" jawab sang tuan rumah

"Bagaimana ini sebentar lagi acara akan di mulai jika dia tidak muncul mau taro dimana muka kita sama calon besan?"

"Aku juga bingung yeobo bukankah semalam kau berbincang dengannya? Apa dia mengakatakan sesuatu? Atau ada yang aneh dengannya?"

"Tidak, semalam dia seperti biasanya memang akhir-akhir ini dia selalu melamun. Aku pikir dia gugup karena sebentar lagi acara pernikahannya"

"Bagaimana ini apa kita harus membatalkan pernikahannya?" Lanjut ny.son

"Tidak bisa yeobo undangan sudah tersebar sudah di pastikan relasi bisnis kita pada hadir jika kita membatalkannya nama besar keluarga son di pertaruhkan dan tentu keluarga bae akan marah pada kita apa lagi 3 jam lagi acara akan segera di mulai tidak mungkin kita batalkan begitu saja" jelas tn.son

"Lalu kita harus bagaimana seobang?" Ucap putus asa sang nyonya rumah

Di saat mereka tengah memikirkan ulah sang anak sulung yang tiba-tiba menghilang di hari pernikahannya datang sebuah suara mengintrupsi lamunan mereka.

"Kenapa muka kalian seperti itu? Bukankah kita harus bersiap menuju gereja sebentar lagi acara akan di mulai" ucap anak bungsu keluarga son

"Ah wendy akhirnya kau datang bagaimana perjalananmu? Terkhir papi dengar kau sedang ada pemotretan di busan" sapa hangat sang tuan rumah pada anak bungsunya membuat bingung sang anak pasalnya ini pertaman kalinya sang papi menyambut hangat kedatangannya biasanya sang papi hanya menatap sekilas lalu pergi begitu saja enggan menatap bahkan berbincang dengannya.

Respon sang tuan rumah juga tak lepas dari perhatian sang istri karena sang istri juga tahu bagaimana cara sang suami memperlakukan anak bungsu mereka.

"Sayang kemarilah" ajak ny.son menyuruh wendy duduk di sampingnya

"Ada apa? Kenapa wajah kalian terlihat kusut?" Tanya wendy mengabaikan senyum hangat sang papi karena jujur wendy lebih senang papinya memarahinya atau berbicara ketus dengannya dari pada berbicara lembut dengan sebuah senyuman? Itu terlihat sangat mengerikan di mata wendy.

"Kakakmu tiba-tiba menghilang sayang sedangkan sebentar lagi pernikahannya akan segera mulai bahkan ponselnya pun susah di hubungi bagaimana ini wendy?" Ucap panik ny.son

"Kenapa hyung bisa menghilang? Apa terjadi sesuatu padanya?"

"Kami juga tidak tahu kemarin hyungmu masih berlaku seperti biasanya, ya meski dia lebih sering melamun tapi mami kira karena dia sedang gugup menunggu hari pernikahannya"

"Wendy untuk pertama kalinya papi mohon padamu gantikan kakamu di altar" ucap tiba-tiba sang tuan rumah membuat wendy melebarkan matanya bahkan ny.son pun tak kalah terkejutnya

"Papi jangan bercanda bagaimana bisa aku menggantikan hyung?" Protes wendy

"Wendy papi mohon jadilah anak yang berguna kali ini saja setelahnya terserah kau mau apa? Papi tidak akan menentang keinginanmu lagi"

ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang