Part 5

3 0 0
                                    

Sore harinya.

"Hay Git...." sapa Arkan yang disambut sebuah amplop yang dilempar Gita. Tanpa, babibu Arkan langsung menangkap ampolop tersebut.

"Tugas loe nanti pas gue suruh adalah rekam kejadian Sahwa dan Danu malam nanti. Gue tahu nanti ada drama yang sangat bagus!" Perintah Gta yang membuat Arkan bingung.

"Kita sama-sama disana nanti kalau gue call loe jawab ya!" perintah lagi Gita dengan keangkuhannya sambil lalu meninggalkan Arkan dengan wajah bersalahnya.


Malam harinya

Senja telah berlalu sekarang giliran sang malam yang bertugas. Dan bulan yang menjaganya.

"Ya ampun Sah. Kenape kou hanya diem aje digitu im same Gita and geng," ujar kesal Danu sambil memutar bola matanya.

"Tak apelah," ucap pasrah sahwa.

"Yelah. Tapi nie ndak bise ditinggal diam am Sahwa," ujar kesal danu.

"Ndak bang lagia pule Sahwa nie am anak haram. Jadi, patutlah Gita melakukan nie pada Sahwa. Ya, Sahwakan lahir ditengah mak cik Indri dan Bapa Raka," sergah Sahwa.

"Apelah kate kou nie," pekik Danu membuat Arkan diatas kepala mereka yang tengah Arkan merekam kejadian tersebuat terjatuh takala pekikan Danu.

Brukkk

Setika Danu dan Sahwa melihat siapa yang terjatuh dari pohon kelapa.

Ditempat lain tampak Gita puas dengan kejadian itu. Tapi, tidak bagi kedua temannya.

"Git, Rencana kita gagal." Kata Aska.

"Sembarangan, Ka. Justru terbalikkannya," kata Gita.

"Maksudnya..." tanya Milanie.

"Besok lihat saja guys. Oh ya satu lagi guys gue minta kalian hasut tuh si Karla," ujar menakutan Gita.

Malam harinya


"Ku harap kau mau menerima keadaan rumah kami seperti ini," ucap Sasa kepada Karla yang akan menginap dirumahnya.

"Iya tak apa-apa," ucap karla sambil berjalan mengekor Sasa ke rumah.

"Sasa... Abang balek,"pekik menyebalkan Danu dari arah luar rumah bertepatan dengan Karla dan Sasa diruang tamu.

"Apelah Nang pekak telingga adek," teriak tak kalah nyaring Sasa ketika Danu membuka pintu. Karla melototkan matanya kaget. Danu hanya terkekeh melihat Sasa mengacak pinggang kerahnya

.

"Assalamuaikum Sasa yang cakep," salam gombal Danu yang membuat Sasa muntah.

"Dek kou ndak ape-ape kan?" tanya khawatir Danu.

"Walaikum salam. Ndak Cuma adek mual waktu Danu bilang itu. Cieeee keingat pemaisuri abang bukan, ayoooo ngaku. Kenalin dong," ucap Sasa centil.

"Yak masak kou ndak tau sih. Kalau pemaisuti dihati pangeran Danu itu adalah Sahwa," sahut langsung nebeng Ryan. Seketika, Karla tambah terkejut. Belum reda kekejutan Karla tiba-tiba munculah Mila.

"Bise aje sih kou tek yan," ledek salting Danu. Karla menatap mereka heran.

"Iye kamek sama kayak kou tapi kamek menjadi kayak kou waktu itu kecelakan yang telah merenggut bapa dan emak, kamek." Perjelasan Danu sendu pada Karla. Karla hanya mengangguk sambil tersenyum hangat kearah mereka berdua. Tapi, tak lama kemudian


"Jadi, kalian berdua itu adalah saudara kembar, ya?" tanya konyol Karla.

"Ya, seharusnya adek same aku tuh same masuk sekolah tetapi ye karena adek aku koma setelah kejadian itu jadi ye. kou taulah," jawab Danu.       



Bersambung ...

Kekuatan persahabatanWhere stories live. Discover now