23. Takdir Mempermainkan Kita?

287 37 4
                                    

Eunsang's POV

Pagi-pagi sekali aku kembali ke rumah sakit. Bahkan seharusnya ini belum jam besuk, tapi aku benar-benar tidak bisa tenang semalaman. Aku hampir tidak tidur sama sekali memikirkan keadaan Junho yang masih tak sadarkan diri hingga saat ini.

Appa mengantarku ke rumah sakit, lalu ia ke kantor polisi mengurus masalah kemarin. Kebetulan aku bertemu dengan Yunseong hyung, sehingga aku diizinkan masuk ke kamar rawat Junho.

"Dimana Hwang-saem dan imo-nim?", tanyaku karena tidak melihat kedua orangtua Junho.

"Mereka mengadakan konferensi pers. Sekarang hampir seluruh Korea tahu kalau kami ini anak Hwang Chiyeul dan Cha Jungwon.", Yunseong hyung menghela napas. Aku mengangguk pelan mengerti alasannya menghela napas seperti itu.

"Memang pada akhirnya pasti akan ketahuan juga sih. Tapi kenapa harus disaat kondisi Junho seperti ini? Kasihan sekali uri Junho...", Yunseong hyung hanya menatap Junho pasrah.

"Hyung, kau sudah sarapan?", tanyaku pada Yunseong hyung.

"Belum. Aku bahkan belum mandi.", jawab Yunseong hyung.

"Kalau begitu mandilah dulu hyung. Aku akan menjaga Junho disini."

"Baiklah, terimakasih Eunsang-ah, aku tertolong. Kutitip Junho sebentar ya.", ucapnya tersenyum padaku. Aku membalas senyuman Yunseong hyung, lalu ia pergi ke kamar mandi.

Aku telah duduk di samping kasur Junho, sekali lagi memandang wajahnya yang pucat dengan mata yang masih terpejam. Aku mengambil tangannya, menggenggamnya, lalu menariknya ke pipiku.

"Tanganmu dingin sekali Junho-ya...", aku mengecup tangannya, berusaha menghangatkannya.

~

Author's POV

Yunseong telah selesai mandi dan mengganti pakaiannya. Ia lalu berjalan menuju Seokhwa yang sudah duduk di sofa dengan makanan yang dibawanya.

"Eunsang-ah, apa kau sudah makan?", tanya Yunseong pada Eunsang yang sedari tadi tidak meninggalkan Junho.

"Aku tidak lapar hyung.", ujar Eunsang pelan. Yunseong lalu berdiri menghampiri Eunsang.

"Eunsang-ah, makanlah dulu. Jangan sampai kau ikutan sakit.", kata Yunseong merangkul Eunsang.

Eunsang kemudian hanya mengangguk dan mengikuti Yunseong ke sofa tamu. Tak lama setelah mereka selesai sarapan, teman-teman mereka datang.

Minseo, Sungjun, Dongyun, dan Changwook. Mereka berempat berkunjung menjenguk Junho. Saat ini keempatnya sudah berdiri di samping kasur Junho, memandang lirih teman mereka itu.

"Chacha...", ujar Sungjung pelan.

"Seharusnya aku memberitahunya tentang mimpiku Jumat kemarin, agar setidaknya dia bisa berjaga-jaga.", Minseo tampak bersalah.

"Cepatlah bangun Chacha...", Dongyun juga hanya menatap pasrah temannya itu. Sementara Changwook merangkul Dongyun tahu bahwa ia sedang sedikit rapuh saat ini melihat Junho tak sadarkan diri.

~

Menjelang sore, yang lainnya juga ikut berdatangan. Hangyul, Yohan, Hyeop, Dongpyo, Minhee, Hyeongjun, Donghyun dan Dohyon. Mereka semua datang bersamaan.

Minhee dan Donghyun yang melihat Seokhwa berada di sana juga, duduk tepat di sebelah Yunseong, mereka hanya pasrah. Mereka tahu, hati Yunseong tidak akan pernah menjadi milik salah satu dari mereka.

"Donghyun-ah, sudah saatnya kita menyerah.", bisik Minhee pada Donghyun. Donghyun hanya bergumam pelan mengiyakan perkataan Minhee.

Mereka memang menyukai Yunseong, tapi apa daya, Yunseong menyukai yang lain. Bagi mereka tidak masalah, sejak awal mereka memang tidak berharap lebih.

[✔] Beautiful Encounter [Lee Eunsang x Cha Junho] | Junsang AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang