chicken sauce

216 29 3
                                    

Deulcat
Beware of typo(s) dan ini sangat-sangat pendek.

.

.

.

"Wooseok hyung?"

Kucing dalam bentuk manusia itu menoleh ke arah pintu yang baru saja dibuka, sembari merapikan kacamatanya yang bertengger di hidung. Matanya melebar melihat sebuah plastik di tangan pemuda tinggi yang kini berjalan mendekat padanya. Wooseok dengan cepat menarik satu tangan pemuda itu hingga kini ikut duduk bersila di sampingnya.

"Kaki ayam pedas favoritku?"

Wooseok tidak bisa terlihat lebih bersemangat daripada ini.

Satu kantung plastik dengan stereofoam di dalamnya, berisi kaki-kaki ayam yang selalu dipuja-puja olehnya.

Dan hal itu juga yang membuat Minhee, pemuda tinggi yang membawakan Wooseok makanan kesukaannya, tidak bisa melepaskan pandangan dari yang lebih tua. Wooseok dengan tangannya yang lentik membuka plastik bening dan membuangnya begitu saja ke sembarang arah ketika stereofoam itu terbuka. Jari-jari itu sudah terbalut plastik dan mencampurkan saus pada kaki-kaki ayam dengan lincah. Matanya yang cantik semakin berbinar ketika mendapati aroma pedas menyentuh saraf penciuman keduanya.

"Minhee-ya! Kau yang terbaik karena sudah membawakanku ini."

Wooseok memujinya saja, Minhee tidak dengar. Minhee terlampau sibuk mengamati detil wajah Wooseok yang orang-orang juluki sebagai visual grupnya. Matanya seperti kucing, terkadang lucu, tapi tidak jarang terlihat tatapan tajam dari sana. Hidungnya mungil, rahangnya tegas. Minhee saja tidak sadar tangannya sudah menyentuh bagian kanan wajah Wooseok.

"Hei, hei, adik macam apa kau ini, tidak sopan, Kang Minhee."

Wooseok menepis perlahan lengan Minhee yang kini mengerjapkan mata berulang-ulang. Bingung.

"Aku? Memangnya aku melakukan apa?"

Wooseok hanya mendengus pelan.

Dan membuat Minhee juga perhatiannya lagi-lagi disita.

"Sudah. Makan saja kaki ayam ini, aku sudah membuatnya mudah dimakan untukmu. Tanganmu juga tidak perlu kotor terkena saus."

Minhee mengernyit heran.

Maksudnya, Wooseok sedang berusaha menyuapinya kaki ayam? Yang benar saja?

"Tapi aku tidak lumpuh, untuk apa disuapi?"

Detik berikutnya Minhee merasakan sentuhan dingin di ujung hidungnya, dan itu beraroma menyengat menusuk penciumannya. Saus pedas dari kaki ayam favorit Wooseok.

Wooseok mengomel saja, entah apa Minhee tidak paham karena lebih fokus pada sudut bibir si manusia kucing yang sedang mengunyah sambil berbicara panjang lebar tentang tata krama secara sarkas. Kurang lebih seperti itu. Minhee tidak terlalu peduli. Yang penting ia sedang bingung. Mengenai bagaimana lucunya bibir penuh noda saus itu bergerak-gerak, namun disaat yang sama telinga Minhee juga mulai panas.

Jadi, lagi-lagi tanpa sadar Minhee bertindak.

Wajahnya maju dengan cepat. Lalu menyentuhkan bibirnya pada ujung lengkungan bibir Wooseok yang tiba-tiba saja berhenti mengomel. Oh, sepertinya berhasil.

"Sudah besar tapi makan saja masih belepotan seperti bayi."

Bahu Minhee terangkat ringan usai kembali memberi jarak pada kedua wajah mereka.

"Dan hyung, ada saus juga di pipimu. Mau kubantu bersihkan juga?"

Wooseok memerah, antara marah atau malu. Minhee masih tidak peduli mana yang benar karena pada akhirnya wajah Wooseok tetap lucu dan menggemaskan apapun emosi yang tercetak di sana.

"Dasar jerapah kurang ajar! Kemari kau Kang Minhee, akan kusumpal mulutmu dengan tiga kaki ayam pedas!"

.

W/N: MARI LAYARKAN DEULCAT!!!!! dan ceker ayam pedas mereka hehehe...

W/N: MARI LAYARKAN DEULCAT!!!!! dan ceker ayam pedas mereka hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
chicken sauce - deulcat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang