Arc 23 : Pembicaraan?

105 23 12
                                    

W Author POV W

Clash?!

Driver, Riska maupun Yupit melesat saling menyerang lawan mereka, perbedaan terlihat mencolok kepada kedua ketua Solcode yang menghadapi Yupit. Dilihat darimana pun keduanya seperti menahan diri.

"....?!"Driver merasa ada sesuatu yang terjadi diluar bangunan tempatnya. "Jadi mereka benar-benar melakukannya ya? Aku terkejut,"

"Apa yang kak Driver bicarakan?" tanya Riska tidak sengaja mendengar.

"Bukan apa-apa~~"

Sementara itu, Azalea langsung dibebaskan oleh Raka yang menghancurkan peti kaca hingga berkeping-keping.

"Luna.!"

"Ya..!"

Sihir Penyembuhan Tingkat V : Selimut Senja

Aura jingga menyelimuti tubuh Azalea, luka yang didapatnya perlahan pulih walau tidak cepat.

"B-berhati-hatilah. Setelah ini 'dia' akan datang.." beritahu Azalea.

"Dia??" pikir Liliana.

Swussshh..!

Lubang hitam muncul tidak jauh dari mereka, sosok pria berambut merah coklat dengan setelan merah kemeja putih dan berdasi merah melangkah keluar.

Akemi dan Masyana yang ada di dekat sontak saja mengambil posisi siap. "Ketua Tombak.." bisik Akemi.

"Prok~prok~prok! Aku salut kepada kalian semua, wahai para tombak.." pujinya.

"Kami bukan tombak lagi! Dan apa tujuanmu datang, jangan bilang hanya untuk menyapa.." sahut Raka tak bersahabat.

"Hmp~itu salah satunya.."

"Salah satu?"

"Kali ini ada yang ingin aku bicarakan dengan Azalea..."

""!?!"" semuanya yang ada disana dibuat terkejut oleh kehadiran ketua tombak itu yang ada disamping Raka.

"Bagaimana?!"

Chresy yang siap mulai melakukan serangan, ombak bekunya melingkari Azalea dan Raka menghantam ketua tombak itu. Disaat bersamaan Luna menembakkan lima bola api yang melesat cepat meledak di sana.

"Aku tidak disambut baik.." kata pria itu berhasil kabur.

Liliana muncul dibelakangnya, tusukan Liliana dibelokkan olehnya sebelum membanting Liliana.

"Haaa!"

Slash...?

"Apa?!" kaget Raka melihat tebasan pedangnya dapat ditahan hanya menggunakan satu tangan.

"Main pedang itu berbahaya.." ia melempar satu kartu yang menempel dipakaian Raka seketika Raka lenyap dari sana.

"Kak Raka!?"

"Tenang saja. Aku cuma memindahkannya.." cetusnya melempar satu kartu sihir lagi ke Luna, kartu itu menciptakan aliran listik yang menyetrum Luna seperti belut.

(SPW) - [3]Supernatural Powers W : The Book of Empty[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang