Langkah kaki jenjangnya menyusuri lantai keramik dengan percaya diri, memberikan senyuman menawan pada setiap orang yang ia temui, membuat kerutan heran terbentuk diantara mereka.Tak berhenti disana, ketika ia memasuki sebuah lift, berniat untuk pergi ke dalam ruang kantornya, bibir tipis itu tak berhenti menyunggingkan senyum. Ketika kepala mengingat kegiatan yang ia lakukan kemarin malam, wajahnya terasa panas dan ia akan tersenyum makin lebar. Hingga dirasa bibirnya bisa sobek saking besarnya.
Suara dentingan lift mengembalikan sadarnya, ia keluar dari sana dengan air muka sangat bersahabat, tidak seperti biasa. Yang selalu angkuh dan arogan, seolah memperingatkan pada dunia bahwa ia adalah si penguasa. Ia sungguh berwibawa, hanya menyungging senyum disaat-saat tertentu saja, itupun palsu.
Lalu, ada apa dengannya hari ini?
"Kenapa dengan senyum lebar itu, dude?" Salah seorang rekannya menyapa, tak jauh beda dengan yang lainnya, orang itu pun sama bingungnya dengan tingkah sang bos yang sangat langka. Seorang Kim Seungmin ramah? Kepalanya habis terbentur apa? Dimana pria itu terjungkal?
"Menurutmu." Tanggapannya yang ambigu mengundang rasa penasaran sang rekan, lantas mengikutinya masuk ke dalam ruang kebesarannya. Menyapa sang sekretaris kepercayaan, sebelum membanting pantat di kursinya.
"Kau habis menang lotre?" Seungmin hanya terkekeh, tebakan asal dari sang rekan itu begitu lucu di telinga nya. Sekali lagi sang teman tertegun, ia tak salah lihat kan? Barusan Seungmin tertawa? Apa?!
"Kau kemasukan setan macam apa Kim? Kau merasa nyeri pada kepalamu? Perlukah kita periksa kan ke dokter? Ini fatal." Temannya, Hwang Hyunjin, mendekati sang atasan. Memeriksa kepala Seungmin mana tahu memang mengalami kerusakan.
"Aku tidak apa-apa, Jin. Hanya merasa lebih baik saja." Hyunjin menggeleng kepalanya tak percaya, mengambil tepat di hadapan Seungmin.
"Biar kutebak, kau baru saja bercinta dengan seseorang?"
"Ekhmm." Sekretaris Seungmin, Shin Ryujin berdehem mendengar pertanyaan Hyunjin yang terus terang itu. Seungmin melirik tak suka Hyunjin yang tak bisa menjaga mulutnya itu lantas menoleh pada sang sekretaris, masih dengan senyum ramahnya. "Sekretaris Shin, bisa berikan kami waktu sebentar? Aku ingin mengajari manusia satu ini bicara yang benar." Wanita itu tertawa, kemudian membawa tubuhnya pergi keluar ruangan itu.
"Karena suasana hatiku sedang baik, lidahmu selamat kali ini." Serunya kesal, Hyunjin hanya tertawa mendengar ancaman Seungmin yang sebenarnya tak sepenuhnya bercanda itu.
"Jadi benar, kau habis bercinta dengan pelacur mana?" Seungmin memutar bola mata jengah, bukankah tadi ia sudah memperingatkan Hyunjin untuk berbicara dengan bahasa yang benar? Apa ancamannya kurang keras?
"Pelacur pantatku! Seleraku tidak serendah kau tuan Hwang, aku tidak jajan pelacur murahan." Kini gantian Hyunjin yang mendelik tak suka pada Seungmin, "Murahan? Aku menghabiskan satu juta won setiap menyewa mereka Mereka tidak murahan." Sanggahnya, namun Seungmin sama sekali tak peduli.
"Terserah kau saja." Seungmin melipat lengan kemeja biru donker yang ia kenakan.
"Kau belum menjawab pertanyaan ku, Kim. Benar kau habis bercinta? Siapa orang yang sangat tidak beruntung itu?" Seungmin memberikan tatapan membunuhnya pada Hyunjin, pria tinggi iyu hanya tertawa.
"Aku kemarin mendatangi pelelangan ilegal di sudut kota, dan aku menemukan sesuatu yang menarik-" Hyunjin mengangkat tangan kanannya, meminta Seungmin untuk menghentikan kalimatnya.
"Tunggu dulu, kau? Seorang Kim Seungmin datang ke tempat pelelangan ilegal? Apa yang sedang kau cari? Gelas kaca terbuat dari plastik? Kau serius?" Seungmin benar-benar akan menyumpal mulut Hyunjin jika saja ia tidak sedang dalam keadaan berbunga, memang temannya ini selalu berhasil membuatnya jengkel, setiap hari.
"Dengarkan aku dulu idiot!"
"Oke-oke, teruskan."
"Kemarin ada yang melelangkan seorang bocah, pakaiannya lusuh dan terlihat seperti gelandangan, gelandangan yang sangat-sangat miskin. Kau tahu, pakaiannya saja koyak, tidakkah itu menyedihkan? Awalnya aku tidak tertarik, sama sekali tidak. Tapi ketika anak itu menatapku seolah memintaku untuk menolongnya, aku yang masih punya hati nurani ini akhirnya menawarnya dengan harga tinggi, lima puluh juta won. Mengalahkan pria gendut tua mesum." Hyunjin dibuat bungkam, melihat Seungmin bercerita begitu ekspresif membuat ia kebingungan, ini Kim Seungmin yang sama kan? Hari ini Seungmin terlalu banyak membuatnya terkejut.
"Tunggu dulu, jangan bilang kau dan anak itu,.. kau menidurinya?" Seungmin mengangguk, "Exactly!"
Hyunjin mencoba mencerna apa yang baru saja ia terima dari Seungmin, "Kau mendatangi sebuah acara pelelangan ilegal, lalu kau menawarkan harga pada seorang bocah, dimana itu sama saja dengan perdagangan manusia, dan kau bilang kau menidurinya? You're pedophile, bastard!"
"Aku bukan pedofil, anak itu berusia dua puluh tahunan. Lagipula, ia mantan pekerja seks, dan kuakui, dia profesional!" Hyunjin memutar bola matanya jengah, bukan itu yang sebenarnya ia permasalahan dari Seungmin.
"Begini Kim, aku tidak mempersalahkan soal pekerjaannya. Kau tidak tahu bagaimana rantai perdagangan manusia terbentuk? Ketika mereka menjual seseorang, mereka tidak benar-benar melakukannya. Meskipun kau sudah memberikan mereka uang, mereka akan mengambil 'barang' yang mereka jual padamu, untuk dijual kembali. Begitu seterusnya." Seungmin mengeryit akan perkataan Hyunjin, rekannya itu tidak sedang bercanda kan?
"Kau tidak bercanda kan?"
"Demi Tuhan, Kim Seungmin!"
-tbc-
Memperlihatkan pada kalian kesempurnaan ciptaan Tuhan yang sebenarnya tidak terlalu sempurna, tapi memang sempurna. Sangat sempurna.. :")
KAMU SEDANG MEMBACA
[15]Mr Kim [Kim Seungmin & Seo Changbin] Short Story | 18+✔
Fanfic[COMPLETE] Seungmin kira sikap heroiknya berujung sia-sia. Namun kalau dipikir-pikir, boleh juga. . Warning ⚠ BXB berisi mature content Changbin bottom!! Seungmin top! crack pair! 🔞 percayalah! Age exchanged