Perjalanan ini bermula saat aku menemukan sebuah cangkir antik berbahan kaleng di bawah pohon randu. Jika ditilik lebih lanjut, mungkin ini cangkir berasal dari jaman prasejarah, warnanya hijau keemasan, anehnya masih lengkap dengan tutup yang berasal dari kaleng juga.
Angin semilir saat cuaca panas seperti ini membuat kantuk datang, ah tapi dorongan untuk membuang urine tidak tertahankan, tengok kiri kanan, aman tidak ada orang, kutendang cangkir tersebut, hanya tutupnya terpental, badannya tetap menghadap ke atas, ku arahkan 'si boy' ke dalam cangkir, urine dari dalam kantung kemih berpindah tempat. Lega rasanya, lumayan banyak juga air seni yang tertampung, memenuhi cangkir tersebut.
Blub.... psssssss..... tiba-tiba muncul sosok mengenakan jarit, blangkon dan kacamata hitam ala John Lenon berdiri dihadapanku.
"Se...set.. set..." hanya itu yang mampu kuucapkan, lidahku terasa kelu."Tenang anak muda, jangan takut aku jin penunggu pohon randu ini, karena kamu sudah membebaskanku, aku beri kamu satu permintaan"
Aku hampir tertawa, tapi tertahan, mana ada zaman millenial seperti ini ada Jin yang bisa mengabulkan permintaan secara cuma-cuma, aya-aya wae. Adanya hanya di televisi, untuk produk rokok pula.
"Hemmm, sudah kuduga, kamu pasti tidak percaya, sebenarnya aku akan mengabulkan permintaan jika tutup cangkir ini dibuka dan diisi dengan air, biasanya sejak ribuan tahun lalu, diisi dengan teh, kopi, susu terkadang air putih biasa, baru kali ini aku dibebaskan dengan cara diisi air kencing"
Si Jin menerangkan musababnya, aku ga terlalu peduli, ingin segera beranjak pergi, tapi kaki tidak mau diajak kompromi untuk lari. Jalan terbaik hanya mendengarkan sambil merutuk dalam hati.
"Kamu itu sudah tua mas, masa kencing sembarangan dibawah pohon, udah gitu ga pakai celana dalam, ngisin-ngisini wong lanang wae mas."
Waduh, malah aku disemprot sama jin cangkir ini, tapi mendingan diem aja deh."Yo wes, gini aja mas, daripada kamu bingung, aku usulkan kamu minta celana dalam saja, malu sudah kepala dua masih gondal gandul ga pakai celana dalam" Tawar si Jin kepadaku.
Aku hanya bisa mengangguk pasrah, tapi akhirnya keluar juga kalimat.
"Tapi yang banyak ya Jin, kalau bisa untuk persediaan selama 1 tahun, soalnya aku malas nyuci daleman selain itu jenisnya macam-macam ya, ada boxer, ada yang model anti slip, pokoknya banyak!"
Padahal dalam hati aku bersorak, lumayan kan kalau dapat banyak, selain bisa buat gonta ganti, bisa juga kujual lagi, bahkan bisa kupamerkan pada teman-teman nongkrong, biar mereka terpesona.
Dan dari sinilah rangkaian cerita itu bermula.
***
"Ehaaaaaa, cepat kemari, ini Ryan diurusin dulu!" Lengking suara wanita itu menyadarkanku, aku masih berpikir dimana diriku berada."Iya nyah, sebentar saya kesana" Sahut wanita yang kuduga bernama Eha tadi.
Aku masih mengumpulkan memori kenapa aku bisa berada di sini, dan langsung menarik kesimpulan ini pasti ulah Jin cangkir. Tapi, bagian depan wajahku terasa basah dan bau pesing meruap masuk, membuat indera penciumanku bereaksi, lalu terdengar suara kentut diiringi mencret mengenai tubuhku.
"Ryan, kamu pipis sama ee kok ga manggil mbak Eha sih, tuh liat, mencret juga" Suara wanita yang mengaku sebagai Eha mengangkat Ryan ke kamar mandi, membuka celananya dan mencampakannya ke pojok. Lho, kenapa diriku yang dilempar, ternyata diriku yang diubah menjadi celana dalam, sialan Jin ga jelas itu, bukannya memberikan apa yang kuminta, malah menjadikan diriku sebagai celana dalam anak-anak.
Dalam kamar mandi tersebut, aku mendengar suara Jin cangkir.
"Mas, berhubung sampeyan udah minta satu permintaan tapi berhubung banyak untuk satu tahun, akhirnya aku ubah permintaan sampeyan tanpa mengurangi esensinya, kamu berubah bentuk jadi segala jenis pakaian dalam, jadi kamu bisa mencicipi semua jenisnya tanpa harus repot beli dan mencucinya, selamat bertualang ya mas"
Ya ampun, ternyata begitu peristiwanya hingga aku menjadi seperti ini. Sudahlah, aku akan menikmati semua petualangan sampai berubah wujudku ke asal.
---------
YOU ARE READING
Kisah Pakaian Dalam
HumorSebuah cerita tentang seseorang yang menjelma menjadi pakaian dalam secara random.