Hening disini. Dia membisu meratapi semuanya, tapi setidaknya ini bukan yang terakhir kalinya. Bukan juga yang pertama.
"Sayang ..." Panggilan itu sukses membuatnya melirik sedikit ke arah belakang. Senyuman manis yang terpampang di wajah wanita paruh baya itu, sungguh indah. Lagi membuat hatinya tenang.
"Ya Ma?" Jawabnya sambil tersenyum dan menghampiri perempuan yang disebutnya, Mama.
"Nggak usah sedih ... Zela nya kamu pasti kembali. Yakinkan itu."
"Iya Ma, Deyan juga udah yakin. Zela pasti balik, tapi entahlah," Ekspresi mukanya sedikit berubah lebih masam.
Dipeluk anak kesayangan nya ini. Bu Gendis—Mama Deyan; sangat bisa merasakan bagaimana sakitnya ini. "Semoga Zela cepat-cepat pulang, ya, Yan ..."
"Iya, Ma," Deyan membalas pelukannya. Berharap ini semua akan kembali seperti dulu: saat dimana ia dan Zela nya bertemu. Itu indah, tapi menyakitkan.
Rasanya tak mudah bahkan tak mungkin untuk seorang Deyan melupakan gadisnya. Mengingat nya saja rasanya begitu. Apalagi melupakan nya? Tapi tanpa sadar, Deyan mengingat itu, kejadian yang seharusnya tidak ada di hidupnya ...
Heyyoo ! What's up?! Btw, ini colab pertama kita. Hope u guys like it !
Salam,
Vanza, Karen, Hani
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Prince
Teen FictionIa berbeda sekarang, dulu dunianya masih sepi, se-sepi diskriminasi yang mencampakannya. Dia hanya dapat berteriak dalam hati, walau seulas senyum dia layangkan pada mereka yang menghujat, mengutuk, menghakimi bahkan sebutan 'GAY' tak asing lagi dit...