Saat sore menjelang senja aku mendapat amanah dari Ibuku. Dikarenakan besok ada keluargaku yang ingin berkunjung ke rumah jadi kami harus siap-siap untuk menyediakan makanan dan minuman tentunya. Aku kemudian bergegas jalan untuk membeli kue cemilan dan beberapa macam produk minuman kaleng di warung area komplek rumahku. Sesudah membeli belanjaan, pada saat itu aku hendak jalan pulang kerumah dan tiba-tiba aku mendengar seperti suara orang sedang memanggilku. Akan tetapi, suaranya tidak terdengar jelas. Aku langsung sigap melihat ke arah belakangku dan ternyata benar ada seorang nenek tua memakai baju kumuh terlihat bungkuk sambil memegang tongkat kayu panjangnya itu.
Aku lalu menghampiri nenek tersebut dan menanyakan kondisinya.
"Assalamualaikum Nek.. Apa ada yang bisa aku bantu?" Ucapku sambil memegang sebelah tangannya.
"Nak.. nenek haus sekali, dari tadi nenek berjalan tapi tak ada seorangpun yang nenek lihat." kata nenek dengan wajah sayunya.
"Oh nenek haus ya.. bentar ya nek, aku ambilin dulu minumannya." Ucapku sambil mengambil minuman kaleng dari dalam kresek belanjaanku.Aku lalu menyondorkan air minuman tersebut untuk nenek dan terlihat ekspresi nenek sangat senang atas pemberianku ini.
Kemudian, sambil berjalan kedepan lalu aku mengajak nenek untuk duduk dikursi yang berada disamping ayunan taman ini.
Aku lalu bertanya lagi kepada nenek.
"Nek.. rumahnya dimana? Boleh aku antar Nenek pulang?" Ucapku.
"Tidak usah nak.. Nenek bisa pulang sendiri kok" Ucap nenek sambil tersenyum kepadaku.
"Ooh..baiklah Nek." ucapku dengan raut wajah khawatir.Tak lama kemudian terdengar suara adzan maghrib di masjid lalu aku segera berpamitan sama nenek.
"Nek.. Aku pamit pulang dulu ya.. Oh iya, daritadi aku belum perkenalan diri. Namaku Dhiva Nek." ucapku sambil menyalami tangannya.
"Dhiva.. kamu anaknya baik sekali. Walaupun kamu masih kecil tapi hatimu tak keras seperti batu melainkan hatimu lembut seperti kapas." Ucap nenek.
"Wah terima kasih banyak nek.. doaku untuk Nenek, semoga nenek sehat selalu, panjang umur dan diberi rezeki yang berlimpah dari Allah swt" ucapku sambil mengelus pundak nenek.
"Aamiin makasih ya Nak" ucap nenek sambil tersenyum.
"Iya, sama-sama Nek" ucapku kembali tersenyum.
Aku melihat keatas awan yang sudah begitu gelap. Hingga aku ingin buru-buru untuk pulang kerumah. Tak lupa sebelum pulang aku berpamitan lagi dengan nenek.
"Nek, aku pulang dulu ya.. takut dicariin Ibu saya" ucapku.
"Baiklah nak, terimakasih atas bantuannya tadi ya. Oh ini, Nenek ada sedikit permen cokelat untukmu." ucap nenek sambil menyondorkan cokelat tersebut.
"Wah makasih Nek! dan sepertinya kelihatan sangat enak sekali nek. Nanti aku akan coba sesampaiku pulang kerumah ya nek. Terima kasih atas pemberian cokelatnya nek." ucapku sambil menaruh cokelat tadi kedalam kantong celanaku.
"Sama-sama nak" ucap nenek.
"Nek.. aku pulang dulu ya.. nanti kalau mau ketemu aku langsung aja ya nenek mampir kerumahku yang pagarnya putih itu nek" ucapku sambil menunjuk kearah rumahku.
"Oke nak, insha Allah nenek akan mampir."
KAMU SEDANG MEMBACA
a world of Chocolate 🍫
Fantasy🍭🧚♀️Menjelajahi Dunia Cokelat bersama nenek misterius.🍫 benarkah khayalan ini ada dan apa bisa bertahan lama atau sebentar saja? Bisakah jika sesuatu yang mustahil itu sampai benar-benar terjadi? Yakin nih gak mau baca? Ntar nyesel lho. 😄 yuk...