Sampai di rumah Vi langsung masuk kamar, karena ia tidak ingin bunda melihatnya menangis
"Ayaahh hiks, Vi kangen ayah, Vi kangen hiks"
Tok tok tok
"Siapa?"suara serak Vi terdengar begitu memprihatinkan
"Ini bunda sayang. Bunda boleh masuk?"tanya bunda dari luar karena Vi mengunci kamarnya
Ceklekk
"Bundaa"
Setelah pintu terbuka Vi langsung memeluk bunda. Bunda yang tahu kondisi Vi pun menuntun Vi duduk di tepi ranjang.
Bunda mengelus punggung Vi sayang
"Sayang, besok Ibu kamu mau kesini katanya. Dia kangen kamu"
"Beneran bunda?"Vi pun langsung melepas pelukan Mira dan segera menghapus air matanya
"Iya, sayang"
"Sekarang mending kamu mandi dan siap siap. Karena Viko akan mengajak kamu jalan jalan"Vi hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan
15 menit kemudian
Vi keluar kamar dan segera menghampiri Viko yang sudah menunggunya sejak tadi
"Yuk"
Mereka pun keluar rumah setelah berpamitan kepada Mira
"Kita mau kemana kak?"
"Jalan jalan aja kok, sekitar sini. Supaya kamu tau jalan"
"Oohh. Kita pake mobil?"
"Iya, emangnya kenapa?"
"Kita pake motor aja, kalo pake mobil Vi nggak bisa liat jalan donk. Nyamanan juga pake motor"
"Tapi nanti kamu masuk angin dek"
"Aku udah biasa kok kak. Ayolahh"bujuk Vi. Karena jujur Vi tidak nyaman pakai mobil
"Baiklah"Viko pun menyetujui permintaan adiknya
Mereka hanya berkeliling dengan sesekali melempar gurauan.
Sudah 30 menit mereka berkeliling dengan Vi kerepotan membawa snack yang dibelinya di pinggir jalan bersama Viko
"Kak pulang yuk, laper ni"rengek Vi
"Mau makan di luar?"
"Nggak mau, makan di rumah aja. Hemat"
Dan Viko... Hanya menuruti kata kata Vi
Sampai di rumah mereka disambut hangat oleh bunda dan ayah yang kebetulan sudah pulang dari kantor
"Makan dulu yuk"
Vi dan Viko langsung duduk sembari menunggu beberapa pelayan menyajikan makan malam mereka
Mereka makan dengan khidmat. Hanya suara sendok dan garpu yang saling bersahutan yang terdengar
Selesai makan Vi dan Viko masuk ke kamar mereka masing masing karena harus mengerjakan PR
Hp Vi berdering pertanda ada pesan masuk. Dan Vi hanya mengabaikannya. Karena ia tidak suka di ganggu jika sedang belajar
45 menit berlalu
Vi yang sudah selesai dengan tugasnya mengambil hp nya di nakas dekat tempat tidur dan membuka pesan yang Ternyata dari operator yang memberitaunya bahwa kartunya sedang dalam masa tenggang
Vi pun meletakkan kembali ponselnya dan membaringkan tubuhnya untuk segera tidur
Ponsel Vi bergetar lagi pertanda ada pesan masuk. Vi mengabaikan ponselnya karena ia berfikir mungkin itu operator lagi
*****
Di lain tempat di wakti yang sama Dirga menunggu balasan dari Vi karena Ia sedari tadu mencemaskan keadaan Vi
Ia masih teringat wajah Vi yang berteriak dan menangis tadi sore
Setengah jam berlalu tapi tak ada balasan dari Vi, Dirga pun hanya menghembuskan nafasnya kasar dan bersiap siap untuk tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking for love(HIATUS )
Teen Fiction*oktavia dimitri--seorang anak desa, anak dari seorang pekebun, yang penghasilannya hanya mampu menghidupi kehidupan sehari hari mereka. Oktavia dimitri seorang anak cerdas yang bercita cita sekolah ke kota besar, namun karena kondisi ekonomi yang...