13. Rahasiamu

7 1 0
                                    

"Tentu itu akan berakhir, saat kamu menyudahinya"


Sore ini, untuk pertama kali dalam 2 bulan terakhir, Felix berkunjung ke rumah keluarga besar.

Dia hendak membuka lemari pendingin sebelum Rian mendahuluinya. Mereka sempat bertatap sengit, kemudian kembali pada kegiatan masing-masing yang pada intinya sama. Mengambil air dingin untuk di minum.


"Kamu dekat dengan Alyana?" Tanya Rian tiba-tiba.


Felix mengangguk.
"Kita teman"


"Baguslah. Aku sempat mengira kamu menyukainya. Selama ini kamu hanya dekat dengan Zoya" Ucap Rian lalu kembali menenggak air di gelasnya.

"Jauhi dia, dia Luna baruku" Pintanya kemudian. Felix pun menggebrak gelas ke meja.


"Kenapa? Apa aku tak boleh berteman dengan Luna mu itu? Tidak, maksudku, Jangan anggap dia Luna barumu. Apa kau tak pernah puas dengan semua wanita yang kamu sebut Luna sebelumnya?" Umpat Felix dengan sangar membuat Rian tersenyum.


"Apa ini? Biasanya kamu tak seaktif ini berbicara. Oh.. Apa karena dia? Sepertinya benar dugaanku, Kamu menyukainya" Simpul Rian.

Felix meluruskan kembali raut wajahnya agar seolah tak terjadi apa-apa.


"Dia temanku" tegas Felix kembali. Dia berniat pergi meninggalkan Rian.


Namun Rian masih belum menyerah untuk memprovokasi,
"Tapi ntah kenapa aku merasa dia spesial bagimu. Dilihat dari kamu melarangku untuk menjadikannya Luna baruku, dia pasti sudah sangat berharga kan"


Felix dengan santai menjawab,
"Setiap orang yang kuakui sebagai teman adalah orang paling spesial dan berharga didunia ini"

"Tentu saja, Kamu bukan salah satunya"
Ungkap Felix membuat Rian terkekeh kecil.
"Dan, diliat dari reaksi Rhea siang tadi, seperti kamu masih rajin mengunjungi agensi"


Rian tersenyum sinis sembari merapikan pakaian yang ia kenakan.
"Kamu tahu sendiri aku seperti apa" katanya pada Felix.


Wajah Felix terlihat masam. Dia masih menatap tajam Rian.
"Karena itulah aku menyesalinya, mengetahui sesuatu tentangmu.
Dan akan aku tegaskan lagi, Jangan sentuh Alyana. Karena seperti yang kukatakan tadi, dia temanku. Aku tak peduli tentang pendapatmu padaku. Tapi jika kau melangkahi batasan yang kuberikan, Aku tak tahu apakah kali ini aku bisa berhenti seperti dulu" ancam Felix langsung didepan wajah Rian.


Otak Rian seketika menampilkan kenangan yang bersangkutan saat dirinya dan Felix masih berusia 10 tahun.

Kala itu Rian kecil mengatakan hal yang menghina pada Zoya. Hal itu menyulut kemarahan Felix yang mendengar disampingnya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang