****
Bel istirahat baru saja berbunyi. Semua murid merasa bersyukur karena bisa terlepas dari jam pelajaran dan menggisi perut yang sangat lapar ini. Namun, berbalik dengan Aruna. Ia sangat kesal karena baru diperbolehkan masuk kedalam kelas. Dan ia sangat kesal pada Arkan karena ikut ikutan merusak mood nya.
Aruna membuka pintu kelas nya dengan kesal. Seketika tatapan murid yang tersisa di dalam kelas tertuju padanya. Aruna menatap salah satu teman nya yang duduk di samping bangkunya. Siapa lagi jika bukan Caca. Sedangkan gadis itu tengah asik pada bekal nya. Aruna berjalan di samping Caca dan tentu saja Caca menatap sahabat nya ini.
"Runa habis dari mana? Telat lagi?" Tanya Caca dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng buatan tante Karina (mama Caca). Dan kata Caca, masakan mama nya yang terenak di bumi ini.
"Y" Caca kesal. Pasal nya ia sama sekali tidak suka di balas 'ya' yang di singkat menjadi 'y' oleh siapa pun lawan bicara nya. Dan padahal, sahabat nya ini sangat hapal dengan apa yang ia suka dan dengan apa yang tidak ia sukai.
"Bisa minggir ga. Kenapa meja gue jadi banyak buku buku berserakan" ketus Aruna membuat Caca mendengus dan merapihkan buku nya. Sedangkan Aruna langsung duduk dan memgambil selembar uang berwarna merah di saku rok abu abu nya dan memanggil salah satu teman cowo nya.
"Cup. Beliin gue. Serah yang penting perut gue kenyang" ucap nya kepada Ucup. Sedangkan yang merasa di suruh dengan Aruna langsung menurut saja. Ia tidak ingin di amuk masa oleh Aruna seorang. Bukan di amuk masa tapi di amuk solo oleh Aruna.
Setelah kepergian Ucup, Aruna langsung menelungkupkan wajah nya di atas meja. Membuat helai helaian rambut nya menghalagi wajah manis nya itu. Sedangkan Caca malah lebih asik kepada sekotak makan berwarna hijau. Lagipula, sahabatnya ini tidak suka di ganggu.
***
"Si Arkan mana sih? Jangan jangan maen enak dia sama cecan SMA Garuda kita" ucap Rehan membuat Wisnu yang tengah sibuk menulis jawaban soal Fisika dari buku Rehan itu mengacungkan jari tengah nya. Membuat Rehan mendengus kesal.
"Awas lo Nu" ucap Rehan yang langsung merogoh saku celana abu abunya dan memberi pesan singkat pada Arkan agar pria itu cepat ke kelas nya.
Kelas XII ipa 6 adalah tempat sarangnya murid nakal. Di SMA Garuda sangat berbeda dari SMA lain nya. Jika KEBANYAKAN anak ips yang nakal di sekolah berbalik jika di sini. Kelas XII ipa 6 lah tempat terkumpul nya murid nakal. Tidak perlu di tanya, Arkan dan Aruna satu kelas atau tidak. Dan tentu jawaban nya adalah TIDAK. Karena Aruna masuk di kelas XII ipa 2. Jelas mereka berbeda. Sebenarnya, bu Dayu ingin sekali menyatukan dua murid tersebut. Namun guru paruh baya ini selalu berpikir dua kali jika akan menyatukan mereka bedua. (Dan tidak semua anak IPS nakal ya gaesss)
Lima menit kemudia. Membuat batang hidung Arkan muncul dengan tangan yang sibuk mengikat dasi di dahi nya. Baru hari pertama menjadi kakak kelas senior, namun kelakukan Arkan sudah tidak ada yang baik untuk di contohkan pada adik kelas nya. Baju yang sudah keluar, dan dasi yang sudah melekat pada dahi nya. Namun bagi mereka, Arkan adalah orang yang sangat tepat jika mendapatkan julukan sebagai tukang onar, biang keladi, pembuat onar di sekolah. Pemimpin geng harmounis. Tenang. Bukan nama geng, tapi itu julukan untuk mereka yang suka berkumpul jadi satu bersama Arkan.
Bahkan mereka semua pernah membuat tulisan di mading menggunakan piloks. Dengan bacaan AH AH AH GELI MAS. AH MAS AHH... Membuat Bu Dayu menghukum mereka untuk berjemur di lapangan sampai sore hari dan mengganti mading. Siapa lagi dalangnya jika bukan Arkan. Tapi bagi mereka, hal seperti itu wajar jika mereka lakukan. Bu Dayu nya saja yang berlebihan.
"Ada pr apa lagi? Perasaan ada aja pr di awal hari sekolah" ucap Arkan membuat Rehan menunjukan buku nya
"Pr bu Dayu?" Tanya nya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Arkan
Teen Fiction"Anak cowo nakal wajar. Yang ga wajar itu, anak cewe secantik lo nakal" ucap pria dengan dahi yang di ikat oleh dasi, baju berantakan dengan segerombolan nya. "Yang nakal gue ko situ yang sirik" ucap gadis itu dengan rambut bercat hijau botol lalu m...