sampai rumah sakit Jeonghan dengan sigap mengantar Hyera masuk dan membawa ke ruang pemeriksa.
tepatnya ruang periksa kandungan.
karena rumah sakit hari ini juga tidak terlalu ramai, maksudnya yang ingin periksa kandungan tidak terlalu ramai.
jadi tempat pendaftaran nama periksa juga tidak terlalu ramai untuk antri.
pas mereka datang nomor antrian sudah 23, mereka dapatnya 29.
mumpung dokternya juga ada.
Dr. Kim Sejeong
"Sore dokter?" kata Jeonghan.
"iya sore, silahkan masuk pak bu."
Hyera hanya ikut di belakang Jeonghan.
"baik. ada yang bisa saya bantu pak?"
"begini dok, istri saya hari ini mengalami muntah-muntah dan juga pusing"
"sudah berapa hari istri bapak mengalami seperti itu pak?"
"baru hari ini dok."
"baik, boleh saya periksa?"
"iya dok." kata Jeonghan mempersilahkan.
"boleh saya periksa bu?"
"iya dok"
"ibu juga merasakan pusing ya?"
"iya dok"
"biasanya kalau seperti itu, ibu lagi isi."
"bener dok?"
Hyera tidak tau ingin mengeluarkan reaksi apa setelah mendengar perkataan dokter itu. harus kaget atau senang.
"tapi kok cepet ya dok?"
"ya kan, itu tergantung tuhan bu. siapa tau tuhan ingin ibu cepet punya momongan."
"hehe bener juga dokter cantik"
"ibu bisa aja hehe, baik bu sudah saya periksa."
siapa yang tau, ternyata Dr. Sejeong hanya memberikan testpack kepada Hyera.
"loh kok dok? ini?"
"iya bu, saya kasih testpack supaya ibu bisa langsung mencoba."
ternyata di dekat kasur itu ada kamar kecil, jadi Hyera tinggal langsung memeriksanya.
setelah memakainya, Hyera keluar dengan wajah yang merah.
"d-dokter ini beneran?"
"waaah! selamat ya bu! pasti suaminya senang."
"m-makasih dokter cantik, makasih banget"
Hyera tidak bisa lagi menahan tangisannya, dia langsung memeluk dokter itu dan menuju keluar.
"Han..." panggil Hyera dengan mata berkaca kaca.
"kenapa sayang? hm?"
"aku hamil..."
"beneran? bener dokter?"
"iya pak, istri bapak sedang mengisi. umurnya sekitar udah 1 minggu."
"m-makasih banyak dokter, i'm so happy"
"hehe iya pak, selamat ya pak bu. di mohon kandungannya tetap dijaga."
"iya makasih dokter" kata Hyera.
Setelah periksa ke dokter, Jeonghan semakin lebih memperhatikan kondisi Hyera. Hyera mau turun tangga aja udah di pegangin banget. emang bucin.
"sayang"
"hm?"
"aku makasih banget sama kamu."
"iya Han, sama sama. kamu udah bilang itu berapa kali ya?"
"hehe maaf, aku kesenangan Hyer. sayang kamu banget."
"sayang kamu juga Han, kita bareng bareng ya? jagain kakak?"
oh no. she is cute.
"kok kamu senyum senyum sendiri?"
"gapapa hehe kamu lucu, bilang kakak gitu"
"iya kan? aku cocok kan? kan anak pertama Han."
"yaudah, kamu mau sekalian sama adeknya juga?"
"ISH! apaan sih! ini anaknya juga baru, udah pikir adek juga. Han mesum."
"hahaha bercanda sayang"
"kita belum hubungin Papa Mama lho Han?"
"oiya! aku lupa, ntar aku telfon Papa dulu."
"Halo pa?"
"Eh halo Han? gimana? hasilnya kenapa Hyera?"
"anu pa... Hyera isi hehe"
"beneran Han? dia gak sakit kan?"
"iya pa, beneran! Papa ntar jadi opa ya hehe"
"hehe makasih ya Han, tanya Hyera juga. Papa sama mama, adek kamu senang banget denger info ini"
"Iya papa. Sama-sama, itu udah jadi kewajiban aku untuk memenuhi apa yang Papa mau sama Mama hehe."
"yaudah nak, kamu hati hati pulangnya. kamu sama Hyera jaga kesehatan ya"
"iya Papa"
—
Setelah gue sampai rumah, gue udah liat mukanya Hyera udah ngantuk banget. Di mobil juga tadi doi kebanyakan nguapnya.
"Sayang?"
"Iya mas?"
"Kamu udah ngantuk?"
"Iya hehe, kamu mau makan?"
"Gak kok sayang, kita tidur aja ya?"
"Tapi kamu belum makan malam lho mas."
"Gapapa sayang kamu udah ngantuk banget itu matanya"
"Yaudah hehe"
"Kakak kita tidur ya bareng mama"
"Jangan lucu lucu Han, aku gemes."
"Hehe good night sayang."
Hai, apa kabar? maaf banget ya semuanya, aku baru sempat update sekarang. semoga masih ada yg mau baca cerita ini hehe. Vote and Comment ya!💖
KAMU SEDANG MEMBACA
mas jeonghan
De Todohyera yang di jodohin oleh seorang pria yang dingin dan jutek, tapi setelah mereka bersama semua perasaan berubah. [mas jeonghan, lelaki jutek tetapi bisa menjadi malaikat yang lembut] vote dan comment! makasih~