Bab 16. Reason (1)

10.7K 572 219
                                    

Hayy reader semua..
Kalian boleh komen apapun di cerita ini, tapi tolong jangan mengggunakan kata "Bodoh" "Tolol" ataupun sejenisnya ya.
Etttsss Rora minta itu aja kok...

Rora lagi sibuk ngurusi skripsweet yang belum kelar kelar 😢. Soo maafkan Rora yang menggantungkan kalian.

Okay Happy Reading.

*******

Yesha melabuhkan kecupan di kening putrinya yang masih terasa hangat. "Cepat sembuh Sayang, Bunda sudah disini." bisiknya lirih di telinga putrinya.

Yesha akhirnya berjalan menuju sofa tempat Syahda sedang berbaring, setelah menatap lama kearah putrinya yang sedang tertidur lelap.

Syahda seketika itu juga membuka kedua matanya saat menyadari ada seseorang yang berada didekatnya. Matanya melebar saat bertatapan dengan kedua mata yang berwarna cokelat madu tersebut dan segera bangun dari rebahan nya.

Yesha sekilas melihat kegelisahan dari kedua mata istri kedua suaminya, matanya menatap lama kearah warna lebam yang begitu kontras di kulit yang begitu putih tersebut.

  "Apa benar pertemuan di bandara adalah pertemuan pertama kita? Kamu belum mengenal saya sebelumnya?" Yesha memecah keheningan yang terjadi dan menatap penuh ke arah Syahda.

Syahda menatap sebentar kearah Yesha lalu segera mengalihkan pandangannya, kepalanya perlahan mengangguk kecil mengiyakan pertanyaan tersebut.

"Lalu apakah PutriKU yang berbohong disini?" Ucap Yesha dengan penuh penekanan pada kata Putriku.

Syahda mengernyit bingung, "berbohong soal apa Kak?"

"Menurut mu dari mana putri ku tahu tentang diriku ?, lantas bagaimana caranya ia bisa mengenali wajahku ?" Tanya Yesha dengan menggebu.

"Mas Fatih…" jawab Syahda dengan lirih karena bibir nya yang terasa begitu perih.

"Mas Fatihhh?" Yesha bergumam dan benar - benar merasa terkejut.

"Iya.. Mas Fatihlah yang selalu menceritakan Kak Yesha kepada Zahiyyah sejak kecil bahkan ia selalu menunjukan foto kakak kepada Iyyah. Sedangkan aku hanya menjawab seadanya apabila Iyyah bertanya tentang Kak Yesha padaku."

Seketika itu juga tubuh Yesha menjadi kaku bahkan berbagai susunan kalimat yang telah ia siapkan menjadi buyar begitu saja. Yesha pikir selama ini ibu sambung putri nya lah yang telah banyak menceritakan tentang dirinya pada putrinya.

"Lalu kamu tak mengenali wajah saya sedikitpun?" Tanya Yesha kembali.

Syahda yang mendapatkan pertanyaan tersebut menjadi duduk dengan rasa tak nyaman.

"Kamu telah mengenali saya ! Akan tetapi kamu berpura - pura tak mengenali saya waktu di bandara. Sepertinya kamu tak berharap saya kembali…

"Bu..bukan …

Yesha menggeleng dan segera memotong ucapan tersebut, " Ya kamu pasti mengharapkan pertemuan antaraku dan suamiku tak pernah terjadi ! Kamu ternyata perempuan munafik yaaa. Kamu ingin menguasai keduanya." Simpul Yesha dengan kejam dan tak perduli dengan raut wajah yang telah pias tersebut.

Syahda seketika itu juga berdiri dan menatap Yesha dengan panik, "kak.. aku.. aku hanya tak mengenali kak Yesha waktu itu karena penampilan kak Yesha yang jauh berbeda dengan yang dulu, di foto yang terpajang kak Yesha masih menggunakan hijab, jadi aku hanya merasa ragu."

Yesha terdiam sejenak, menatap lama kearah kedua mata tersebut untuk mencari kebohongan disana. Yesha berdecak saat melihat kejujuran dari kedua mata tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semanis Madu DarinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang