Bab 59

5.9K 432 47
                                    

Suara alarm jam terdengar, tangan Taehyung mencari asal suara itu dan mematikannya asal. Perlahan matanya membuka, membiasakan biasan cahaya yang masuk melalui retinanya. Ia kemudian menoleh dan mendapati Jungkook yang masih tertidur dengan tangan yang melingkar di atas perutnya. Taehyung pun tersenyum dan mengubah posisinya menghadap ke arah Jungkook.

"Kamu masih tertidur?" Taehyung menatap lekat wajah Jungkook, memperhatikan setiap detail keindahan pahatan Tuhan di hadapannya.

"Aku sangat suka. Wajah terlelapmu," Taehyung mengarahkan telunjuknya mengikuti bentuk wajah Jungkook, mengelusnya lembut penuh dengan kekaguman, "Tampan."

Taehyung tersenyum dengan wajah yang memerah. Ingatannya tentang kegiatan panas mereka semalam tiba-tiba terlintas kembali di otaknya. Ada rasa malu sekaligus bangga karena lelaki tampan di hadapannya adalah miliknya. Perlahan Taehyung mendekat dan memberikan kecupan di pucuk hidungnya.

"Sekagum itukah kamu padaku, Baby?" Taehyung terkejut saat dengan tiba-tiba Jungkook membuka matanya.

"Kamu mengagetkanku, Jungkook." Taehyung menarik tubuhnya memberi jarak antarkeduanya. Jungkook hanya tersenyum dan menarik lagi tubuh Taehyung untuk didekapnya.

"Selamat pagi, Taehyung."

Chup

Jungkook mencuri satu kecupan di bibir Taehyung.

"Selamat pagi juga, Jungkook."

Taehyung tersenyum manis dengan tatapan yang masih terarah pada onix Jungkook.

"Terima kasih." Ucap Jungkook.

"Terima kasih untuk apa?" Taehyung mengedip-ngedipkan matanya seolah bertanya.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidupku dan mau menyayangiku dengan tulus." Taehyung tersenyum dan kemudian mengecup bibir Jungkook.

"Jangan berterima kasih, kehadiranku dalam hidupmu serta rasa sayang yang muncul di hatiku untukmu adalah bagian dari takdir. Tuhan memang menciptakanku untukmu." Taehyung mengecup kembali bibir Jungkook dan kemudian beranjak dari tidurnya.

"Ya, aku percaya bahwa Tuhan yang menyatukan kita. Aku sangat mensyukuri hal itu." Jungkook mendudukkan dirinya dan menyandarkan tubuhnya di dashboard ranjang.

"Aku akan membersihkan tubuhku terlebih dulu." Taehyung kemudian berjalan menuju kamar mandi.
.
.
.

Suara dering ponsel mengambil atensi Jungkook. Ia kemudian mengambil handphone yang terletak di atas nakas dan melihatnya. Ada nama my mom di layar handphone itu. Dengan ragu ia menggeser gambar hijau yang tersedia di layar handphone itu dan mendekatkan ke telinganya.

"Hallo?" Sapa Jungkook lembut.

"Di mana Taehyung?" Jungkook menelan salivanya kasar saat suara tegas menanyainya.

"Taehyung masih mandi, Tante." Jungkook berusaha menjawab meski detakan jantungnya semakin mencepat.

"Kamu siapa?" Tanyanya. Jungkook terdiam cukup lama, bingung menjawab apa.

"Saya Jungkook, Tante," Jungkook menjeda ucapannya, sedangkan mommy Taehyung tak memberi tanggapan seolah menunggu lanjutan ucapannya. Bersamaan dengan itu pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Taehyung dengan bathrobe yang menyelimuti tubuhnya. Tatapan mata Taehyung seolah bertanya seiring langkah yang semakin dekat pada Jungkook.

"Ah Tante, Taehyung sudah selesai mandi. Saya serahkan handphonenya pada Taehyung." Jungkook segera menyerahkan handphone itu pada Taehyung.

"Hallo, Mom." Sapa Taehyung dengan tatapan yang masih mengarah pada Jungkook.

"Kamu kenapa tidak di rumah? Para maid bilang bahwa kamu sudah tidak pulang berhari-hari. Sebenarnya apa yang kamu lakukan dan siapa pemuda bernama Jungkook tadi? Jangan-jangan dia mengajakmu yang tidak-tidak. Mommy tidak suka ya jika anak mommy menjadi anak yang nakal." Taehyung memutar bola matanya malas. Selalu saja, mommynya ini selalu menduga-duga. Bahkan ia tidak tahu keseharian Taehyung seperti apa.

"Aku tinggal di apartemen Jungkook beberapa hari ini. Mommy tidak perlu khawatir karena Jungkook orang baik dan tidak pernah mengajakku melakukan hal yang negatif. Satu lagi, dia adalah kekasihku, jadi bukan masalah kan jika aku banyak menghabiskan waktu dengannya? Lagian mommy juga tidak pernah menyisihkan waktu untukku. Wajar jika aku nyaman di tempat yang lain, apalagi bersama orang yang menyayangiku." Suasana menjadi hening untuk beberapa saat. Mommy Taehyung tak memberikan tanggapan dan hanya terdengar beberapa kali helaan napas dari sambungan teleponnya.

"Pulanglah dan bawa Jungkook kemari. Mommy dan daddy ingin mengenal seseorang yang kamu sebut kekasihmu itu. Satu lagi, apa kamu tidak merindukan mommymu ini, Taehyungie?" Taehyung menghela napas dan memandang datar.

"I miss you, Mommy." Ucapnya. Terdengar kekehan dari seberang sana.

"I miss you too, my love. Cepat pulang, mommy sudah merindukan wajah tampan putraku."

"Iya, aku akan pulang. Bye Mommy."

"Bye, Taehyungie."

Taehyung tersenyum menatap Jungkook yang masih diam dengan tatapan bertanya.

"Ada apa?" Tanya Taehyung.

"Apakah sungguh kamu akan mengajakku ke sana?" Tanya Jungkook dengan raut seriusnya.

"Iya. Sekarang cepat bersiaplah." Jungkook menghela napas dan berlalu menuju kamar mandi.

"Bagaiamana dia bisa berbicara begitu mudah? Issh.. Apa yang harus aku lakukan di depan keluarganya? Apakah mereka akan menerimaku menjadi calon menantunya? Ah ini sungguh membuatku gila."

Bersambung...

Hallo hai!
Maaf kalau aku jadi jarang up. Kalian pasti tahu alasannya apa. Semoga masih suka dengan cerita ini dan tidak bosan menunggunya. Aku tunggu kritik dan sarannya ya? Jangan lupa pula vote dan commentnya...😚😚

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang