3

49 8 6
                                    

Mulai dari part ini permainan otak dimulai 🤭🤭.

Ramaikan dikolom komentar ya part mana yang membuat otak kalian juga ikut bekerja. Kalau bisa sebelum baca jawabannya kalian googling dulu ada atau tidak jawabannya di google 😁😁.

Happy reading and don't forget to vote and comment 💜

---------------------------------------------------------

Saat memasuki rumah tersebut dan baru lima langkah mereka berjalan pintu rumah sudah otomatis tertutup. Bukan dengan suara pelan, tetapi dengan suara bantingan pintu yang cukup keras seperti terkena angin kencang.
Mereka menoleh kearah pintu secara bersamaan. Jemari Nana reflek memegang ujung baju lengan Namjoon menandakan wanita itu terlihat takut. Namjoon menoleh ke arah Nana dan menatap wanita itu seperti menyakinkan tidak terjadi sesuatu yang menakutkan.
Hingga muncul suara dari salah satu pengeras suara dirumah itu.
Namjoon dan Nana sempat melihat kesekeliling rumah karena tak menemukan letak pengeras suara itu.

"Selamat datang di rumah kami. Kalian bisa panggil aku Sang Master. Aku akan mempersembahkan sebuah permainan menyenangkan untuk kalian berdua. Tetapi tidak seluruhnya menyenangkan. Karena mungkin kalian akan bertaruh nyawa"

Kata-kata persembahan yang diucapkan "Sang Master" itu membuat mereka terdiam. Mempertaruhkan nyawa? Apa maksud perkataannya?.

"Sebelumnya apa kalian saling mengenal? Aku melihat kalian begitu serasi dan ya cukup mesra untuk ukuran orang yang baru bertemu disini"

Suara pria itu menyadarkan mereka karena posisi mereka saat ini. Namjoon melingkarkan tangannya di pundak Nana. Karena ia merasakan wanita ini ketakutan. Ia hanya mencoba memberikan kenyamanan agar Nana merasa tidak takut.
Pandangan mereka masih mencari sumber suara.

"Siapa kau? Apa maumu hah?"
Teriak Namjoon kepada Sang Master.

"Tenang dulu Tuan Detektif, aku hanya bertanya sedekat apa kalian. Tuan Detektif dan Nona Model, hmm sepertinya menarik"

Namjoon dan Nana sama-sama terdiam. Pasalnya Sang Master mengetahui profesi mereka. Namjoon ingin sekali membalas jika Nana tak menahannya dan berucap hampir seperti berbisik.
"Tenanglah, ia menggunakan voice changer. Dengarkan dulu apa maunya"
Namjoon akhirnya menurut dengan perkataan Nana.

"Baiklah, sekarang kalian naik ke lantai dua. Disana akan ada tujuh kamar dengan masing-masing kamar sudah terpasang nomor di depan pintunya. Masuk mulai dari kamar nomor satu. Dan disanalah permainan akan dimulai"

Namjoon dan Nana akhirnya naik ke lantai dua dan menemukan lorong dengan tiga pintu berhadapan dan satu pintu yang menghadap ke mereka berada dipaling ujung.
Mereka memasuki kamar nomor 1. Saat masuk terlihat kamar kosong tak memiliki perabotan apapun. Hanya jendela kecil yang ada di kamar tersebut.

"Aku akan beritahu peraturannya. Aku akan memberikan soal untuk kalian jawab. Setiap soal hanya di izinkan satu orang yang bisa keluar dari kamar ini. Jika kalian melanggar, kalian lihat tepat diatas jendela ada busur tepat menghadap ke arah kalian. Kalian akan mati bersama jika melanggar. Jadi taati peraturan yang aku buat"

Trapped (✓)Where stories live. Discover now