02

308 31 12
                                    

.
.
.
~Happy reading ~

"Hay nak, mama membawakan makanan kesukaanmu sayang"Ucap Jennie sambil mengangkat kantong plastik ditangannya menunjukkan benda itu pada Hyunjin.

"maaf jika mama sudah beberapa minggu ini tidak mengunjungimu".Jennie berjalan diiringi oleh Hyunjin dibelakangnya.Hingga Hyunjin buka suara."Itu sudah biasa bagi ku."

Deg...

Jennie bergejolak, terhunyut hatinya saat dimana Hyunjin mengatakan beberapa kata tadi, mendengar penuturan Hyunjin hati jennie teriris,sesak rasanya anak nya sendiri bertutur seperti itu.

Jennie diam ,dan saat waktu dimana wanita itu duduk dan mengambil tangan Hyunjin mengisyaratkan untuk duduk disebelahnya,Hyunjin menurut hingga Jennie membuka suara nya

"Kamu marah sama mama?".pertanyaan Jennie dipotong oleh Hyunjin, Hyunjin mengelak."Tidak aku tidak akan pernah marah pada kalian sekalipun. Bagaimana pun kalian berdua adalah orang tua ku".Tutur Hyunjin membuat Jennie semakin bersalah pada anak semata wayangnya.

Hyunjin menghela nafasnya kasar ,dia jadi teringat sesuatu."Aku akan marah bahkan kecewa jika kalian melupakan ku". Jennie terhentak mendengar kalimat yang baru saja keluar dari kedua belah bibir anak nya.

"Sayang dengar, sesibuk apa pun mama sesibuk apa pun papa, kamu tetap anak kami , putra kami , kesayangan kami , kamu no 1 Hyunjin, kami mencintaimu , sungguh". Ucap Jennie sambil tersenyum pada Hyunjin yang Kini sedang menatap lurus ke depan.

Drttt.. drrrtt.. drrrtt...

Halo...

Jin sini buru !

Gak bisa .

Lah napa ?

gak papa

hm

Sorry bro

Yoi,

Hm..ya

Tut Tut Tut...

Tanpa tersadar Jennie mengulas senyumnya saat dimana ia melihat putranya tersenyum seperti ini, jarang jarang sekali, hanya terkadang itu pun dulu, Jennie melihat senyum hyunjin kembali.

"Itu siapa nak ?" Tanya Jennie pada sang putra yang kini sedang berkutat pada telfon genggamnya.

Hyunjin menatap sang mama lalu tersenyum. "Hm ini Minho".Jennie hanya ber'oh' ria sambil menyiapkan makanan yang ia beli sebelum kerumah menemui Hyunjin.

•∆∆∆∆∆∆∆•

"Gimana ?" Tanya laki-laki dengan masker dan topi yang menutupi seluruh wajah nya

"Buka dulu masker sama topi Lo gedeg gua liat nya , susah tau gak liat muka Lo gitu njiran sumpah". Minho merotasikan matanya malas,dan melanjutkan acara makan nya saat ini ."Btw Hyunjin kagak bisa dateng." Penuturannya membuat atensi mereka tertuju pada laki-laki tampan ini.

"napa?

"kok gitu?

"napa dia

"Hyunjin ada masalh?

"kok g dateng?

"alasannya apa?

"tumbenan

Minho jengah dengan semua pertanyaan yang mereka lontarkan padanya, hingga membuat pemuda itu berteriak dan membuat semua nya terkejut "DIEEEEEM! SATU SATU KALO NGOMONG TELINGA GUA CUMA 2 BUKAN 1000!!!!". Teriakan Minho membuat semua nya terdiam hingga pada akhirnya.

Changbin berdiri mengambil ponsel nya diatas meja sambil sesekali melirik kearah satu persatu teman nya,hingga membuat semua nya melirik satu sama lain bingung akan tingkah Changbin membuat Felix penasaran hingga membuat pemuda itu bertanya pada Changbin

"Ngapain?" Pertanyaan Felix membuat Changbin menoleh sambil meraih ponsel nya

"Mau...."

"mau apa?"

"eungg... enggak jadi deh" Changbin kembali duduk pada Sofa dicafe itu sesekali melirik layar ponsel nya sebenarnya Changbin ingin menghubungi sahabatnya dan bertanya perihal ketidak hadiran nya malam ini, tidak biasanya pemuda itu menolak ajakan teman teman nya. ah mungkin Hyunjin lelah, mengingat tadi siang dia dihukum pak cy gara-gara tidak masuk jam pelajaran olahraga

•∆∆∆∆∆∆∆•

"BUNDAAAAAAAAA!!!!" Teriakan yang mungkin akan memekam ditelinga orang yang mendengarnya. merasa tak ada jawaban ia kini memulai aksinya lagi

"PAPAAAAAAAAA!!!!"

"Apa sih dek malem-malem pulang teriak-teriak bukan nya salam.".itu suara abang nya bukan nya bunda atau papa nya yang keluar malah sang abang yang menemuinya

"Bunda sama papa mana?" Tanya han pada sang abang, karena merasa orang tuanya tak dirumah saat ini

"Honeymoon noh". Monolok Mingyu pada Han yang kini menatap nya tajam "Mau buat anak lagi, katanya pengen punya anak cewek biar ada anak cewek di rumah ini, dulu pengen nya keluar cewek lah malah keluar elu, y udh sih" lanjut Mingyu membuat han mendelik tak suka padanya

"Heh senin selasa rabu kamis jumat sabtu Mingyu KALO NGOMONG YANG BENER DONG!!! BUNDA PAPA MANA?!?!?".

Mingyu hanya menutup telinga nya rapat-rapat dirasa Han akan memecahkan gendang telinganya. Lumayan jika teriak tetapi ngomongnya lambat sedikit, sudah ngerap teriak lagi, Siapa yang akan bertahan dengan suara seperti itu?

Hanya akan terjadi pertengkaran malam itu bagi kakak dan adik yang bagai tom and jerry di rumah besar milik mereka.

TBC....

maaf kalo pendek atau pun g nyambung sama sekali alurnya compang camping gimana itu udh hancur. g bisa buat cerita huhuu so sad :" 

Lanjut g nih?



•AMONG• [changjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang