Mencintaimu bukanlah pilihanku, hati ini yang memilih sendiri untuk tetap bertahan bersamamu.
🌸🌸🌸🌸🌸"Kalo lo kalah, lo harus jadi pengantin gue nanti."
"Maksa banget."
"Tapi Elo nya sendiri ga nolak kan."
"Hahahahaha." Tawa Dera meledak.
"Gausah ngledek gitu." Ujar Viko menjitak kepala Dera.
"Sakit bego! lagian gue males taruhan sama lo."
"Gue yakin Ra, kali ini gue pasti menang." ucap Viko percaya diri.
"PD lo ketinggian, kita liat aja siapa yang menang kali ini. Tapi kalo lo yang kalah, lo harus turutin semua kemauan gue."
"Kebiasaan banget sih, tapi oke ga papa kali ini gue yakin gue pasti menang."
Sudah menjadi kebiasaan mereka, setelah bel pulang sekolah berbunyi, Viko dan Dera tidak langsung pulang, mereka selalu mengadakan taruhan aneh yang akhirnya selalu dimenangkan oleh Dera, alhasil Viko selalu mendapat hukuman yang sudah menjadi kesepakatan mereka sebelumnya.
"Oke, kita taruhan siapa yang larinya paling cepet dan nyampe garis finish duluan itu tandanya dia yang jadi pemenangnya, gimana?" ujar Viko memberi penjelasan.
"Setuju."
"Satu,,,,Dua,,,Tiga." Viko memberi aba aba
dalam hitungan ke tiga mereka berlari kencang menuju garis finis dan merebut kemenangan.
"Hahahaahha gue menang." Teriak Dera kencang.
"Hah,,,hah,,, lo cu-curang." sahut Viko ngos ngosan.
"Elo nya aja yang lemot bego!"
"Pokoknya gue ga terima, lo curang." tuding Viko tidak terima.
"Yeeeee, kalo kalah ya kalah aja. Okeh jadi ini kemenangan gue yang ke seribu dua ratus yaaaa."
"Serah lo, pokoknya lo curang."
Dera tertawa terbahak-bahak, memang harinya selalu menyenangkan saat bersama Viko, tidak pernah dirinya merasa bosan saat berada disamping cowok itu. Dirinya selalu merasa bahagia, tapi ia juga takut jika suatu saat nanti kebahagiaannya saat ini akan pergi.
"Oke, karna gue baik hati jadi gue terima kekalahan ini. Jadi lo mau apa dari gue?"
Dasar celek, lo emang kalah bego
Dalam hati Dera merutuk tidak terima tapi yasudahlah karna hari ini moodnya sedang baik iya tidak mau berdebat dengan Viko.
"Gue mau daging, semua jenis daging." Sahut Dera bersemangat.
"Makan mulu, gendut lah baru tau rasa lu."
"Gue gendut juga lo tetep suka kan." ujar Dera kepedean
"Najissssss." sahut Viko setelah itu mereka tertawa bersama.
"ayok sayang, kita habisin semua uang jajan kita hari ini." Teriak Viko seperti orang gila seraya merangkul bahu Dera dan mengajaknya berjalan.
"Yoooooookkkkk." teriak Dera tidak kalah gilanya
Disamping itu, ada seorang gadis yang sejak tadi memperhatikan mereka. Merasa iri dan tidak senang melihat kebahagiaan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera & Viko
Teen FictionKeyakinan Dera terhadap takdir hidupnya mampu mengubah seluruh isi hatinya. Hancur, beku, dan hitam itulah gambaran hidupnya saat ini ketika sahabat yang menjadi cinta pertamanya kini berhianat padanya.