Hari ini Jinyoung benar-benar pergi dan bertemu hyungnya. Meskipun sempat di tolak oleh pegawai kantor hyungnya dia tetap memaksa masuk.
Sampai beberapa kali dia hampir baku hantam dengan security kantor."Ada perlu apa kemari ?" Tanya hyungnya dengan sedikit arogan. Sementara Jinyoung hanya menatap lelaki di depannya dengan gugup.
"A... A... Aku ingin minta bantuan mu Hyung " kata Jinyoung terbata-bata.
"Apa aku tidak salah dengar ? Dimana manajermu itu ?" Tanya hyungnya yang seakan memojokkan posisi Momo.
"Hyung, ini bukan hal yang bisa di tangani Noona, ayolah jangan seperti ini. Kau tidak capek mengacuhkan aku seperti ini. Hyung .. aku itu adikmu selamanya akan tetap menjadi adikmu " protes Jinyoung yang berbicara sangat cepat. Membuat hyungnya menggeleng aneh.
"Katakan ! Aku tidak punya waktu banyak " kata hyungnya
"Hyung, tolong Carikan aku orang ini " kata Jinyoung sembari mengulurkan amplop coklat.
Dia mengambil amplop itu dan membukanya. Dua lembar photo yang sudah usang.
"Jinyoung a kau ?" Hyungnya menatap Jinyoung dengan penasaran.
"Tolong aku Hyung. Gadis di photo itu adalah masa depanku" kata Jinyoung tanpa ragu.
Hyungnya menatap Jinyoung masih tidak percaya. Tidak percaya kalau adiknya sudah tumbuh dewasa. Dia sudah mau berusaha untuk berjuang demi seseorang.
"Aku akan mencarinya, tapi ada satu syarat "
"Mwo ?" Kata Jinyoung.
"Bantu aku mendapatkan Momo lagi" kata hyungnya lirih hampir tidak terdengar.
Mendengar itu Jinyoung tertawa terbahak-bahak. Sesekali dia melihat hyungnya lagi dan tertawa lagi.
"Jadi Hyung selama ini, astaga ... " Kata Jinyoung menepuk jidatnya.
"Ini rahasia " jawab hyungnya.
Jinyoung mengangguk paham. Dia di beri kartu akses masuk ke perusahaan. Rasanya sangat memalukan jika melihat Jinyoung tadi dia benar-benar akan memukul satpam di depan perusahaan sebelum kepala sekretaris muncul dan menjelaskan bahwa dirinya adik dari CEO perusahaan ini.
Sekarang dia berada di koridor sambil tersenyum sendiri. Memberi salam kepada beberapa staf yang lewat. Dan merekapun mengambil gambar setiap sisi Jinyoung. Staff muda apa lagi. Mereka tergila-gila dengan ketampanan Jinyoung.
Jinyoung mengambil handphonenya dia mendial up sebuah nomer.
"Noona, avesti di rumah ?" Tanya Jinyoung yang sekarang menelpon jieun.
"Iya dia sedang istirahat, ada apa ?" Tanya jieun Noona.
"Aku kesana ya " pinta Jinyoung.
"Oh okey, hati hati "
Jinyoung menutup telpon. Dan berlari kecil ke parkiran dimana Junho sudah menunggunya.
***
"Noona ... " Panggil Jinyoung sambil masuk ke rumah avesti.
"Kebetulan kau cepat datang, aku harus pergi sebentar ke binatu, tolong jaga avesti ya. Dia waktunya makan aku sudah menyiapkan semuanya" kata jieun sambil melepas apronnya.
"Aku antar ?" Tawar Junho. Jinyoung yang tau hanya mengambil nampan berisi makanan. Meninggalkan dua sejoli yang tidak jelas hubungannya.
Avesti terduduk di tepi ranjangnya sambil memeluk kedua lututnya. Jinyoung masuk dengan hati- hati. Bahkan avesti hampir tidak menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENORITA
Random- END HAPPY READING - . "let me rest for a moment kak, Im little boring with this schedule" kata Jinyoung pada managernya "okey you can go .... but just 10 days, go holiday and back cool" momo managernya memberinya sebuah tiket ..."