Denata
Bagian 8
"Maksud kamu apa jalan bareng sama Kevin?" Nata mengunci kedua tangan Alaska di depan pagar rumahnya ketika Alaska di pergoki berjalan berduaan bersama dengan adiknya. Kevin.Alaska tertawa miris. "Terus yang kamu lakuin sama Ester apa? Nggak jalan bareng?" Nata menatap tajam wajah Alaska, tapi wajah gadis itu tak takut sama sekali.
"Aku anterin Ester."
"Begitu juga dengan Kevin, Kevin nganterin aku." Ucap Alaska tak mau kalah.
"Tapi ga mesra juga!" Nata memukul tembok yang ada di samping tubuhnya, kemudian pria itu mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Emang dengan kamu nonjok Kevin semua selesai? Nggak Nata! Justru kamu buat masalah ini jadi runyam, kamu sendiri yang memulai dan aku ikuti permainan kamu! Tapi sekarang liat... permainan kamu di menangkan aku." Alaska membantu tubuh Kevin berdiri, ketika pria itu menghantam wajah Kevin dengan kencang.
"Jangan salahin Kevin, salahin diri kamu sendiri!" Alaska menabrak tubuh Nata sambil membawa tas Kevin yang ada di motor pria itu membawanya masuk ke dalam rumahnya.
Alaska menyuruh Kevin untuk duduk di bangku kemudian meletakkan tas pria itu di sampingnya, tersenyum kecil sambil berjalan masuk mengambil kotak P3K.
"Kevin, maafin aku ya." Kevin tersenyum kecil, sambil meringis ketika Alaska mentotolkan obat ke luka Kevin.
"Gapapa Las, justru biar abang gue cepet sadar." Alaska diam saja tak merespon ucapan Kevin.
"Gue tau kok." Ucap Kevin tiba-tiba membuat Alaska bingung, tau? tau apa?
"Tau apa?"
"Ester suka gue kan?" Alaska mengangguk, lalu tersenyum jahil.
"Cie akhirnya ada yang suka." Kevin tersenyum kecil.
"Tapi gue nggak suka dia Las." Alaska mengulum senyum, lalu menepuk bahu Kevin.
"Semua butuh proses kok Kevin, coba aja jalanin dulu perlahan-lahan." Kevin tersenyum jahil.
"Pakar cinta mah pro ya." Alaska cekikikan mendengarnya lalu kembali fokus pada luka Kevin, menutup luka itu menggunakan plester.
"Sekarang gara-gara ini hubungan lo sama Abang gue runyam." Alaska terkekeh.
"Udah biasa, emangnya runyam hubungan gue sama Nata itu cuman seminggu, atau sebulan atau setahun sekali? Nggak Kevin setiap hari malahan. Udah biasa jadi tenang aja." Kevin mengangguk.
"Gara-gara bokapnya Ester yang kasih amanah, jadi gini dah hubungan lo." Alaska diam saja lalu melihat ke arah jam tangannya.
"Jam lima gue harus ke tempat les."
"Gue anterin."
"Gausah, gue make ojol aja." Kevin mengangguk, saat Alaska masuk ke dalam rumahnya meninggalkannya dengan rasa nyeri karena pukulan sang Abang.
Alaska menunggu di depan gerbang rumahnya, dengan tas biola yang ada di punggungnya. Les lagi, Alaska lelah dengan itu semua terlebih lagi ia tidak menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Denata | Jaehyun (SELESAI)
Genç KurguAlaska yang mencoba sabar? Ester yang mencoba menjelaskan? Atau Nata yang tak berperasaan? Semuanya memiliki tanda tanya masing-masing, berjuta-juta kali pria itu meminta maaf tetapi berulang kali dia mengulanginya, hingga sampai dimana Alaska lelah...