The First Meet

10 0 0
                                    

Malam ini, aku pergi ke sebuah tempat yang cukup sederhana di Jogja. Tempat itu berada di dekat alun-alun selatan. Mari ngopi, nama tempat itu. Ya, aku adalah perempuan pecandu kopi.


"Makasi ya mas" ucapku pada driver ojek online yang mengantarkanku ke tempat ini.

"Mari mbak" balas driver ojek online kemudian pergi.

Aku melangkah memasuki tempat yang sudah sering kudatangi ini. Kulihat malam ini sangat ramai. Banyak pasangan muda yang tampak asyik mengobrol. Ah iya aku baru ingat ternyata ini malam minggu, pantas saja banyak pasangan yang berkencan.

Aku memilih duduk di dekat pintu masuk yang kebetulan pengunjungnya baru saja keluar. Tak lama kemudian seorang pelayan yang sangat kukenal mendatangiku.

"Selamat malam minggu nona Alina, ada yang bisa kami bantu?"

"Tolong hilangkan semua pengunjung tempat ini. Bisa?"

Pelayan itu malah tertawa.

"Ih kok malah ketawa sih? Ngeselin banget deh lo"

"Mata lo panas liat orang-orang disini pada pasangan semua? Ya udah lo pasangan sama gue aja kalo gitu" Bima, pelayan itu kembali tertawa. Aku memutar mataku jengah.

"Gue butuh tempat yang sepi, gue gak suka tempat ramai kaya gini, Bim"

"Lo salah datengin tempat, Na"

"Maksudnya?"

"Harusnya lo ke kuburan, bukan kesini hahaha"

"Bima ih ngeselin banget deh" kesalku.

"Hahaha.... Oke sorry sorry. Jadi, mau pesan apa, nona?"

"Kaya biasa"

"Oke, ditunggu, nona" Bima tersenyum kemudian berlalu untuk menyiapkan pesananku.

Sambil menunggu Bima menyiapkan pesananku, aku menyibukkan diri dengan ponselku.

"Hei" kudengar suara lelaki menyapa. Kulihat seorang pria yang mungkin seumuran denganku kini berdiri dihadapanku.

"Iya, ada apa?" tanyaku datar.

Pria itu mengulurkan tangan kanannya. "Gue Alvin"

"Alina" ucapku sambil menjabat tangannya.

"Boleh gabung? Kebetulan gue juga sendirian"

"Duduk aja" aku menunjuk kursi di depanku dengan daguku.

"Lo sering kesini?" tanyanya.

"Tiap malam sabtu sama malam minggu aja"

"Tapi kemaren gue gak liat lo ada disini"

"Kemaren gue ada acara kampus"

"Lo kenapa sendirian? Gak punya temen?"

Aku meletakkan ponselku sebelum menjawab pertanyaannya, sekedar supaya terkesan sedikit sopan.

"Iya, gue emang gak punya temen"

"Lo introvert ya?"

"Mm ya bisa dibilang gitu"

"Cappucino latte spesial untuk nona Alina" tetiba Bima datang membawa pesananku.

"Wahh enak banget nih pasti" ucapku senang.

"Iya dong kan babang Bima yang bikin"

"Thanks ya, Bim"

"Oke" jawab Bima. "Eh, lo temennya Ina? Baru tau gue Ina punya temen" tanya Bima pada Alvin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHORT STORY : ALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang