3. Hate!

15 0 0
                                    

Bel pulang berbunyi dan ketika itu juga Caca benar-benar harus pergi dari sekolah secepatnya tanpa bertemu lagi dengan Rendra, tapi bagaimana pun mereka akan tetap bertemu.

"Gue gaboleh liat dia, jangan sampe gue keliatan liat dia, pokoknya dia harus ngerasain kalau gue juga ga peduli sama dia, harus, tenaaang Caaa harus tenang, dia gaboleh liat lo lemah" bisik Caca di pikirannya yang berusaha meyakinkan diri sendiri.

Sesampainya di kelas.
"Sial kenapaaa yang pertama gue liat harus muka dia sihhhh" benar sekali, yang Caca lihat pertama kali ketika sampai di pintu kelas hanyalah wajah Rendra, dan tidak ada teman-temannya yang lain karena mungkin mereka sudah meninggalkan kelas lebih dulu untuk segera pulang.

"Ca, ko kamu udah ke sini duluan? Yukk aku anter pulang, kamu kalau sakit tuh gausah sekolah deh, kan bisa kirim surat Ca, jangan maksain dong, jadi yang khawatir kan aku " ucap Rendra yang seolah-olah benar-benar menghawatirkannya.

"Hah? Apa Ren? Khawatir? Lo kemana aja slama ini baru khawatir sama gue ?" Jawab Caca yang sungguh tidak percaya apa yang di ucapkan Rendra dan ini adalah salah satu kesempatan Caca bertanya banyak hal pada Rendra tentang yang telah terjadi selama ini.

"Maksud kamu gimana sih Ca? Kan kamu tauuu aku kalo gaada kabar kemana, kalo ga sama adik berarti sama papa mama dan ada yang harus aku beresin kan Caaa, kamu harusnya udah paham laah, kenapa masih nanya aku?" Jelas Rendra yang tidak terima dengan ucapan Caca.

"Jadi menurut lo , gue ga paham sama lo? Gue kurang paham apa lagiii Ren apa??? Lo ga ngerasain gimana gue bingung ga dapet kabar dari lo dua hari, sekalinya di kabarin cuma gitu doang, lo juga ga sadar kan sebenernya sikap lo udah berubah udah lama Ren, gue aja lupa terakhir kali nya lo ajak gue pergi berdua, gue udah lupa terakhir lo absen pagi di handphone gue , lo kemana ajaa, 3 bulan gue ga ngerasain kalo lo ada buat gue, gue nyari gue mulai dan gue peduli pun lo ga bales perhatian gue Ren, sekarang, setelah lo liat gue sakit, baru lo khawatir? Basi Ren sumpahhh!!" Jawab Caca dengan emosinya.

"Ca, aku gamau ribut disini sama kamu, yu kita pulang, biar kamu tenang dulu, jadi aku ceritanya enak" ajak Rendra dengan berusaha tenang menyikapi Caca.

"Ga perlu lo anter, gue bisa sendiri" tolak Caca.

"Aku anter, aku udah telepon papa kamu kalau kamu sakit dan aku yang nganter kamu pulang" jelas Rendra.

Dan Caca pun tidak bisa menolak ketika semua sudah seizin dari papa nya. Mereka kemudian sampai di parkiran mobil dan Rendra membukakan pintu mobil untuk Caca.

Sepanjang jalan, Caca hanya diam dan memandang keluar, tidak ada selera untuk mengatakan apapun pada Rendra.

"Ca, gabiasanya kamu diem gini, biasanya kamu rame loh, cerita macem-macem sama aku" tegur Rendra.

"Rame? Pasar kali rame" jawab Caca dengan cueknya.

"Nih minum dulu biar tenang, aku bakal cerita kalau kamu mau minum" Rendra sambil memberikan sebotol air mineral baru miliknya.

"Tapi abis ini lo beneran jelasin ke gue yah" Caca memastikan.

"Iyaa Ca" jawab Rendra.

Caca pun meminumnya sedikit dan langsung bertanya pada Rendra.

"Cepet jelasin ke gue sekarang!" Pintanya.

Dan tiba-tiba wajah Rendra berubah yang tadinya terlihat tenang sekarang menjadi terlihat emosi dan seperti merasa sedih untuk mengatakannya.

"Ca , bisa ga kamu ngerti sekali ini aja deh"

"Gue kurang ngerti lo gimana lagi sih Ren? Hampir 3bulan lo jarang kasih gue kabar tiap harinya, gue selalu berusaha ngerti setiap hari"

P.I.E.C.E.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang