DUA

0 0 0
                                    

  Hari telah berubah malam saat cllara baru saja keluar dari rumah rina. Sejak sore tadi sepulang sekolah, ia memang langsung pulang ke rumah rina karna mengingat begitu banyak tugas yang harus segera mereka kerjakan.

"Yaudah gue balik dulu ya rin"

Rina mengangguk dan melambaikan tangan kepada cllara yang sudah duduk di dalam mobilnya. "Hati-hati lo clla"

Cllara mengangguk dan pergi meninggalkan pekarangan rumah rina. Saat di jalan cllara merasa seperti ada yang aneh di dalam hatinya. Ia seperti merindukan seseorang yang tidak pantas untuk di rindukan.
"Arga" ucap pelan cllara dengan matanya yang kini sudah mulai berkaca-kaca.

Memang salah mencintai lelaki yang telah memiliki pasangan. Tapi hati, siapa yang bisa mencegahnya untuk jatuh cinta kepada siapa saja. Ada begitu banyak rasa kecewa yang di rasakan cllara saat ini. Salah satunya karna arga.

                                ****

Saat cllara berjalan melewati kolidor sekolah yang cukup ramai, kaki cllara terhenti karna ada seseorang yang menghalangi jalan cllara.

"Lo cllara kan? Temen sekelas arga?" Tanya seorang wanita yang menghadang jalan cllara
"Iya ka, saya cllara."
"Ouh jadi bener lo cellra, nih bawain tas gue" ucap wanita itu sambil melemparkan tasnya kepada cllara
"Tapi maaf, kaka siapa dengan seenaknya nyuruh saya membawakan tas kaka?" Jawab cllara kepada seorang wanita itu dengan melemparkan balik tas miliknya
"Lo berani sama gue?"
"Memang nya kaka siapa sampai orang harus takut dengan kaka?"
"Lancang lo ya kalo ngomong" ucap wanita itu dengan mendorong tubuh cllara yang hampir jatuh di buatnya.
"Lo apa-apan si geb?" Tanya arga kepada gebby.
"Eum itu gaaa Eum ini" ucap geby gugup
"Clla kamu ga kenapa-kenapakan?" Tanya arga pada cllara.
"Ngga ko"
"Gebby jangan pernah lo gangguin cllara lagi, atau lo bakalan tau apa balasannya karna lo udah gangguin cllara" ancam arga pada gebby dan langsung menarik tangan cllara.

Saat itu cllara sangat bingung apa yang telah terjadi saat itu, karna arga yang awalnya cuek pada cllara tiba-tiba menjadi sangat perhatian. Arga mengengam erat tangan cllara hingga seakan-akan bila cllara melepaskannya ia akan terjatuh. Dan merekapun berhenti di sebuah lorong yang sepi.

"Gaa lepasin tangan aku" ucap cllara yang sama sekali tidak arga dengar
"ARGA LEPASIN TANGAN A..." Seketika teriak cllara terhenti karna bibir arga yang kini sudah berada di atas bibir cllara. Sontak saat itu membuat cllara sangat kaget karna apa yang arga lakukan. Arga tiba-tiba terjatuh di pelukan cllara.
"Ga ga ga bangun ga, arga bangun. Tolongg tolong"  triak cllara meminta bantuan karna arga yang saat itu pingsan. "ga kamu kenapa ga bangun"

Setelah arga di bawa ke uks cllara mencari febby tapi tidak cllara temukan. Cllarapun meminta izin pada guru untuk menjaga arga di uks sontak rina pun melihat cllara dengan tatapan tajam karna tidak bisanya cllara mau menemui arga.

"Eugh.." suara arga yang membuat cllara bangkit dari duduk nya.
"Ga kamu mau minum?" Tanya cllara yang di balas anggukan oleh arga.
"Makasih clla"
"Sama-sama, kalo gitu aku balik lagi ke kelas ya"
"Tunggu clla" ucap arga yang sambil memegang tangan cllara.
"Apa ada sesuatu yang kamu butuhin lagi?" Tanpa menjawab pertanyaan cllara argapun langsung memeluk tubuh cllara dengan erat.
"Aku hanya butuh kamu clla, kamu tahu clla febby pergi bersama lelaki lain" ucapan arga membuat cllara mematung dan mencoba menelan apa yang arga katakan.
"Maksudmu febby berselingkuh?" Tanya cllara sambil melepaskan pelukan dari arga
"Iya clla. Sebenarnya febby tidak bener-benar mencintaiku clla"
Cllarapun berfikir apa karna satu orang wanita arga bisa seprustasi ini hingga dia sakit seperti ini.

friendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang