Chapter 03

1.6K 72 5
                                    

“Carilah seseorang yang sempurna karenamu, dan menjadikanmu sempurna.” – HEE Couple

 

~0000~

Choi Rae Hee pergi dengan tatapan ketiga “kakak baru” yang menghantuinya. Ekspresi mereka sama saat Rae Hee mengatakan bahwa Ahn Ji Hae adalah pemilik baru atas dirinya.

Mereka semua tidak percaya bahwa seseorang bisa melakukan itu pada Rae Hee. Oh, tentu saja, jika mereka mendengar cerita lengkapnya, mereka akan segera menyadari bahwa kasus seperti Rae Hee adalah nyata.

Diantar dalam kebisuan dan tatapan prihatin-–yang dibencinya, Rae Hee pergi ke lahan parkir dan berdiri di samping sedan hitam mewah dan elegan. Seorang sopir membuka pintu penumpang belakang agar Rae Hee bisa melihat Ahn Ji Hae.

Wanita paruh baya itu duduk tegak dan hanya menggerakkan kepalanya untuk melihat Rae Hee. Rambutnya yang ikal dipotong pendek sebatas telinga, ada beberapa garis keperakan yang menyembul diantara rambut hitam tersebut. Sekali lihat, Rae Hee benar-benar tahu sedang berhadapan dengan siapa.

Penguasa.

Yang memiliki kekayaan luar biasa.

Mengabaikan fakta bahwa Rae Hee tidak mengenal wanita itu, aura yang dipancarkan Ji Hae terlalu jelas. Dan itu membuat nyali Rae Hee menciut, refleks menunduk, tidak berani menatap.

Tapi die kembali mendongak ketika wanita itu menyuruhnya menegakkan kepala. Wanita itu menelengkan kepala seolah memberikan penilaian selama semenit yang terasa seperti setahun, lalu menyuruh Rae Hee untuk masuk ke dalam mobil.

Rae Hee tidak menoleh lagi kepada Eu Hyun, Eun Na, dan Hye Bin, tapi tahu bahwa ketiga orang itu mengkhawatirkannya.

Jadi, disinilah dia. Berjalan di belakang wanita itu, menyusuri koridor rumah sakit. Semua petugas rumah sakit memberi hormat kepada Ahn Ji Hae, membuat Rae Hee bertanya-tanya; apa wanita ini seorang pejabat?

Eommonim.”

Terdengar suara seorang pria, lalu wanita itu berbalik. Rae Hee juga ikut melakukannya.

Suara tadi milik seorang pria muda dengan tubuh yang tinggi dan wajah yang sangat tampan. Pria itu menghampiri Ahn Ji Hae dan menyapa wanita itu dengan senyuman memikat.

“Dokter Tan! Ku pikir kau sudah di rumah,” sapa Ji Hae. Ini pertama kalinya Rae Hee melihat wanita itu tersenyum lebar. Memberikan tatapan sayang kepada pria yang dipanggil sebagai “Dokter Tan” itu.

Eommonim, Anda harus memanggilku seperti biasa.” Pria itu mengeluarkan nada seperti merajuk. Dan Ji Hae tertawa.

“Ini di rumah sakit.”

“Kalau begitu Anda ingin saya panggil Nyonya Kim?” goda dokter Tan.

Ahn Ji Hae mencubit lengan pria itu gemas. “Jangan berani melakukannya, Han Geng-ah.”

“Terdengar jauh lebih baik, bukankah begitu?” Tan Han Geng tersenyum. Senyuman itu bukan hanya di bibir, tapi dimatanya juga. Dan Rae Hee menyadari bahwa dirinya tidak pernah melupakan itu.

Dia pernah bertemu Han Geng sebelumnya. Dan tidak pernah melupakan wajah pria itu selama ini. Entah, apakah pria itu mengingatnya?

Han Geng menyadari bahwa ada dirinya yang tidak beranjak sedikitpun dari belakang Ji Hae, menatapnya diam. Hal itu disadari oleh Ji Hae dan segera mengalihkan tatapan Han Geng dengan berkata, “Kau harus ke rumah sekarang. Putraku benar-benar menyedihkan, aku terluka melihatnya.”

PREWEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang