Friend With Benefits | Part 4

18.1K 264 1
                                    

Playlist : Zayn Malik - Pillowtalk

Happy Reading..

***

"Of course baby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Of course baby. If you want, I'll bring heaven to you." Ucap Ben yang masih mengecupi bagian sensitif milik Brianna.

"Ahhh.. Now, baby please! " Seru Brianna menuntut.

Ben tersenyum, "I come, baby." Ucap Ben sembari memasukan milik nya pada milik Brianna. Brianna mengerang, mendesah hebat, tubuh kedua nya bergerak mengikuti setiap ritme yang di buat oleh kedua nya dengan seirama. Brianna tidak bisa mencerna apapun lagi selain menikmati setiap sentuhan yang Ben berikan, dalam sekejap kewarasan seorang Brianna Malachy menghilang.

Brianna tidak bisa berhenti mendesah bahkan mengerang, di bawah sana milik Ben tengah bermain bersamaan dengan bibir dan lidah nya yang juga bermain di area telinga, leher, dada bahkan puncak payudara Brianna, menghisap nya dengan perlahan sampai hisapan itu terasa kuat. Brianna menggigiti bibir bawah nya, jemari lentik milik Brianna sudah meremas rambut Ben sembari memejamkan kedua mata nya.

Detik berikut nya cengkraman tangan Brianna sudah berpindah pada sprei yang terpasang di tempat tidur king size milik Ben pada saat Ben mempercepat tempo maju mundur milik nya. Kedua nya tengah di landa gairah panas yang memabukan.

"Ben.. Aaaah emmmh.." desah Brianna.

"Yes, baby? Kau menikmati nya?"

"Ya, aaah.. Lebih cepat, Ben." Erang Brianna yang sudah menggila karna permainan Ben yang mendera hasrat nya. Ben menuruti apa keinginan Brianna, pria itu terus menghentakkan dengan kuat milik nya pada milik Brianna, Ben merasakan milik Brianna semakin ketat, sesak dan semakin bertambah pula kenikmatan nya.

"Ah shit! Fuck.. Ben, aaaah..."

Brianna merasa diri nya akan mencapai klimaks begitu pun dengan Ben yang merasakan hal sama. Ben terus menghentakkan milik nya tanpa ampun, tidak lama kemudian setelah Brianna mencapai klimaks nya, Ben pun menarik keluar milik nya lalu mengeluarkan sperma nya di atas perut rata milik Brianna sembari mengerang.

"Terima kasih, baby." Bisik Ben lalu mengecup dahi Brianna.

Brianna mengangguk, ia terlihat kelelahan, setelah Ben membersihkan cairan yang ia keluarkan di perut Brianna, Ben pun menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh Brianna.

"Tidurlah, good night." Ben kembali berbisik, Brianna menurut dan karna ia pun sudah mengantuk Brianna memutuskan untuk memejamkan kedua mata nya. Saat Brianna tertidur, Ben menatap satu kali wajah Brianna yang tertidur dengan damai, lalu beralih menatap langit-langit kamar nya.

Ben menghela napas panjang, ia hampir saja melakukan kesalahan. Ben melupakan alat kontrasepsi yang selalu ia pakai ketika meniduri para wanita, sering nya Ben bergonta ganti pasangan, ia tidak pernah melupakan alat itu. Ben mencintai kebersihan, di samping mengantisipasi suatu penyakit seks menular, alat itu juga bisa melindungi nya agar tidak harus bertanggung jawab jika suatu saat ada seorang wanita yang mengatakan di hamili oleh nya. Ben terkekeh geli membayangkan semua itu, di tatap nya kembali wajah Brianna, ia berpikir mengapa dengan Brianna ia bisa melupakan sesuatu yang ia anggap penting?

Friend With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang