Chapter 2 : Suka?

27 5 1
                                    

Pagi ini Keisya udah ngedumel panjang lebar dari rumah, di perjalanan menuju sekolah, sampe waktu jalan ke kelas pun umpatan-umpatan terus keluar dari mulutnya. Dongkol banget dia. Gara-gara semalem..

Kriiing...kriiingg..

"Halo, selamat malam."

"Oh, ada. Keiii! Telpon buat loe!" teriak Bella. Keisya segera menyambar gagang telepon.

"Yak, siapa?" tanya Keisya.

"Ini saya, Pak Eko."

"Oh, mo apa?"

"Besok olimpiadenya akan berjalan." Keisya mangap.

"Kok loe gak bilang dari kemaren-kemaren sih?" tanya Keisya kesal. Terdengar Pak Eko menghela nafas.

"Maaf, jadwalnya dipercepat." Keisya mendengus lalu segera menutup telepon. Bella cengok.

"Loe kenapa Kei? Tampang kusut amat.."

"Kagak!" Bella mengelus dada. Keisya segera berlari menuju kamarnya dan membanting pintunya keras-keras.

"Buset dah.."

Oke, dan hari ini Keisya pengen banget nyeburin kepala sekolahnya itu ke empang belakang sekolahnya.

"Semangat, Reza, Keisya." kata Pak Eko sambil melepas kepergian mereka untuk pergi ke tempat lomba. Reza senyum, sementara cewek di sampingnya pasang wajah asem.

"Nyantai dong, Kei. Loe punya otak juga gak dongo-dongo amat. Santai aja kali~~.." kata Reza sambil mengemudi. Ya, dia bawa mobil ke tempat lomba. Keisya yang duduk disampingnya cuma diem. Nekuk muka.

Sampe di tempat lomba..

"Waktunya masih lama, Kei. Sekitar stengah jam lagi. Loe mau makan dulu ga?" tanya Reza. Keisya menggeleng.

"Loe aja sana. Gue di sini aja." kata Keisya. Reza hanya mengangkat bahu lalu ikutan duduk di samping Keisya yang lagi duduk di kursi taman.

"Gue nyari minum dulu, ya."

"Hn." Reza segera berdiri untuk mencari kantin. Tak lama dia segera meninggalkan Keisya. Keisya cuma menghela nafas sambil berusaha untuk santai. Sepintar apa pun dia, kalo dadakan begini pasti bikin nervous.

"Pagi.." sapa seorang cowok padanya. Keisya menoleh.

"Loe nyapa gue?" cowok itu senyum.

"Iya, boleh gue duduk di sini?"

"Terserah." jawab Keisya cuek. Cowok itu senyum lagi.

"Nama gue Mark. Loe siapa?"

"Keisya."

"Ooh..loe manis." Keisya belom tanggap. Seenggaknya sampe dia sadar.

Manis? Manis? MANIS?

"Loe kira gua gulali?" bentak Keisya kesal. Huh, lagi bad mood, malah pake acara harus marah-marah lagi, batin Keisya. Mark senyum again.

Angel Or Devil?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang