"Selamat siang bisa saya bantu" sambut Ratih pegawai repsesionis.
"siang saya mau bertemu pak Hans" ucap Tania.
"baik atas nama siapa ibu?"
"Tania Darmawan"
"tunggu sebentar ya" menghubungi Hans lewat via telvon kantor.
Setelah 1 menit berbicara Ratih memanggil Tania.
"Bu anda di suruh menemui ke atas ke ruangan pak Hans langsung mari saya antar" ajak ratih.
Beberapa langkah mereka terhenti Tania menatap bingung. Seorang wanita menghalangi jalan mereka,
"Ratih biar saya saja yang mengantarnya kau kembali ke pekerjaanmu" ucap Silla begitu saja.
"tapii pak Hans menyuruh saya..."
"sudahlah turuti saja perintahku apakah kau ingin saya pecat" dengan nada sedikit tinggi sehimggah Tania merasa tidak nyaman.
"ba,, baikk saya kembali" Ratih berbalik dan kembali ke tempatnya.
Sedangkan itu Silla mengajak Tania untuk naik ke atas.
"mari" berjalan lebih dulu di banding Tania.
Tania dan silla melewati pegawai-pegawai lainya, pastinya mereka tatapanya tertuju pada Tania, tentu saja Nyonya Darmawan istri dari pemilik kantor ini. Tetapi tidak di ketahui silla soal ini begitu sombongnya Silla berjalan melihat sekeliling ia pikir pegawai tersebut menatapnya, padahal tidak.
Mereka menaiki lift menuju ke lantai atas yang di mungkinkan lantai 7. Selama itu mereka tidak ada pembicaraan, dan akhirnya Tania mulai mengajaknya ngobrol karna rasa penasaran dia ini bekerja sebagi apa. Apa mungkin Manager Hans, tapi Tania ketahui manager Hans Laki-laki.
"anda bekerja sebagai.."
"sekertaris" jawabnya singkat
Belum selesai bicara sudah main potong saja batin Tania.
"saya sekertaris kesayangan Hans"
Dengan PD nya Silla berbicara seperti itu, Tania yang menatapnya semakin heran dan mulai tidak nyaman lagi dengan sikap perempuan ini. "sungguh Aneh" batin Tania dalam hati. Setelah sampai di depan pintu tanpa mengetuknya Silla langsung membukanya dan nylonong masuk saja, dengan refleks Hans berdiri dari tempat duduknya dan melihat kedatangan silla tersebut.
"apakah kau tidak bisa mengetuk pintu dulu hah??" ucap Hans sedikit teriak.
"Hans,, jangan teriak begitu kenapa sihh, ada tamu ga enak di dengernya" ucap Silla manja dan memeluk lengan Hans.
"kamu gatau malu cepat keluar," masih dengan nada sedikit keras.
"Hans,,, kamu ini kenapa sihhh marah-marah terusss" cecarnya.
"CEPATT KELUARR.." bentak Hans
"Okeyy okeyy. Aku akan kembali nanti"
"Dasarr wanita tidak tau diri" greming Hans.
Setelah Silla pergi Hans baru menyadari bahwa disana ada Tania.
"Bundaa, ayo masukk" mecium punggung tangan Tania.
"Hanss, apa sikapmu seperti itu kepada sekertarismu??"
"Apa bunda tidak melihat dia seperti apa? Dia menggoda Hans selalu menggangu Hans dia pantas mendapatkan perlakuan seperti itu"
"bukanya Sekertarismu itu Reina??" tanyanya
"memang bundaa, wanita gila itu sekertaris gadungan yang tidak tau diri, lihat saja pekerjaanya saja tidak sesuai peran, dia disini hanyala mengganggu terus saja begitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior Marriage
RandomHayy di cerita pertamaku ini. Aku menciptakan sosok Elenna, wanita yang tangguh, pintar dan pastinya juga cantik. Tidak hanya itu aku juga menciptakan sosok Hansen ato bisa di panggil Hans, Pria yang sedikit jutekk tapi penyayang tentu saja, dia ju...