Hai...
Teruntuk kamu yang sejenak ku kenang
Untukmu yang mendadak teringat
Adakah kamu berada pada senyum yang sama ?
Di sanakah senyummu masih bermuara ?
Jalan ku hampa
Sesekali menoleh ke belakang
Menatapmu ... kamu yang sewaktu-waktu menghilang
Namun entah mengapa tak cepat-cepat sirna
Aku di sini
Walau sekarang tak sama merindu
atau mungkin selama ini aku rindu sendiri
Tertawaku melihat waktu itu
Lelucon konyol yang sempat menghampiri
Betapa bodohnya, sungguh
Entah mengapa aku masih teringat
Sesekali ingin unjuk amarah
Memaki Sang Ibu Pertiwi
Betapa teganya dia!
Aku! Aku putrinya yang tersakiti
Tak Sekalipun dia mendengarku ?
Tak kah waktu mampu memihak ?
Baiklah
Pada akhirnya entah mengapa aku yang pergi ?
Jakarta, 7 Nov 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
NO ONE (131BANDREK)
PoesíaAda satu malam aku sangat merindukannya untuk sejenak ingin berbagi cerita pada dunia Kukira akan lebih baik.... Namun nyatanya dunia lebih menyakitiku dan untuk saat ini masih pantas kah hatiku merindu? Kuungkapkan rangkaian kata ini untukmu, untuk...