Kaca itu Membunuhnya

96 59 3
                                    

Kaca Itu Membunuhnya

Karya Naufal Fadhilah Rahmawan

Di suatu pagi yang cerah tepat pukul 7, Ada tiga orang saudara kandung yang bernama Aji, Bagus, Chris sedang makan nasi uduk di pinggir jalan. Tiba-tiba ada dua orang yang datang menghampiri untuk ikut bersama menyantap sarapan pagi. Kemudian, tiga saudara kandung tersebut pun menyapa dua orang tersebut.

"Selamat Pagi mas (Ekspresi Ramah), Namanya siapa ya?" sapa Aji.

"Nama saya Dani kalo dia kayaknya Erwin deh, soalnya ada bet namanya tuh.." jawab Dani.

"Oohhh Dani dan Erwin. Perkenalkan nama saya Aji, sebelah kanan saya Bagus, dan sebelah kiri saya Chris." ucap Aji.

"Aji, Bagus, Chris. Oohh oke inget (sambil menunjuk ke mereka bertiga dan berjabat tangan)." Jawab Dani.

"Ayo mas dimakan, keburu dingin nanti gak enak lho" ucap Tukang Nasi Uduk.

"Oalaahh siap-siap mas" jawab mereka berlima.

Dan akhirnya mereka pun makan Bersama di pinggir jalan sambil menikmati udara pagi hari.

Ketika sedang asyik menyantap sarapan, tiba-tiba ada dua orang berpakaian kontraktor yang datang. Dua orang tersebut melihat ke arah mereka berlima, kemudian berbincang dengan berbisik.

"Kayaknya, mereka berlima itu masih belum ada pekerjaan deh, coba lihat mana ada pekerja yang santai jam 7 kayak gini?" tanya orang pertama

"Iya ya, cocok juga nih kalo mereka semua kita pekerjakan di proyek kita. Proyek kita juga kan belum selesai semua kan?" jawab orang kedua

"Yaudah, kita deketin aja yuk, siapa tahu bisa dipekerjakan" ucap orang pertama

Dua orang tersebut pun terlihat mulai mendekati mereka berlima yang sedang santai, kemudian..

"Pagi mas, maaf mengganggu, mau tanya nih, langsung ke intinya aja ya..? Mas yang disini semuanya masih nganggur? atau gimana ya mas? Kan biasanya jam 7 gini kan orang-orang pada sibuk ke Kantor" tanya orang pertama

"Hmm kalo saya bertiga ini memang sedang merantau pak. Kebetulan semuanya belum dapet pekerjaan apa-apa pak.."jawab Bagus

"Kalo saya berdua memang orang sini pak.., kemarin baru abis kontrak di salah satu Pabrik pak.."ucap Erwin

"Ooohh begitu ya..." (ekspresi sedang mikir) jawab orang kedua.

Dua orang yang berpakaian kontraktor tersebut pun berbincang dengan nada serius dan agak sedikit melirik mereka berlima, sambil mengernyitkan dahinya.

"Nah.. kebetulan nih. Bagaimana kalo kalian semua ikut saya, untuk bekerja menjadi Tukang bangunan di Proyek saya, yaitu mengerjakan sebuah Ruko berlantai 4? Untuk masalah upah, tenang... gaji UMR.. tapi harus cepat dan rapih ya, 1 bulan ini selesai." ucap orang kedua

"Sepertinya menarik pak.. boleh deh pak, daripada ngerantau gak kerja" ucap mereka bertiga.

"Kalo kalian berdua gimana?" ucap orang pertama.

"Kayaknya sih cocok nih, hehe..." ucap Dani

"Oke? Deal ya?" ucap orang kedua (sambil berjabat tangan ke mereka berlima)

"Deal......" ucap mereka berlima

"Oke, besok kalian berlima kumpul di tempat A tepat jam 8 pagi, pake baju yang biasa aja, bawa baju gantinya juga ya.." ucap orang pertama.

"Siap pak, terimakasih banyak ya pak" ucap mereka berlima.

Mereka berlima pun menyetujui kontrak yang ditawarkan oleh dua orang tersebut. Dua orang berpakaian kontraktor tersebut pun pergi, sedangkan mereka berlima berpamitan untuk pulang karena sarapan yang dimakan pun sudah habis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kaca Itu MembunuhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang