"bener, yang waktu itu kita lihat di rumah sakit itu jeno." ucap siyeon tiba-tiba. herin yang sedang meneguk iced coffee-nya pun sontak tersedak.
"tuh kan! bener apa kata gue!" ucap herin. "kira-kira dia jenguk siapa ya?"
"hm... entah." siyeon mengendikkan bahunya acuh. kembali meminum susu stroberi yang dibawakan ibunya.
"eunbin kemana sih?" herin mengutak-atik ponselnya, mencoba menghubungi eunbin.
"lah iya... gue gak ngelihat dia dari tadi."
bqaru saja mereka ingin beranjak mencari eunbin, sang empu datang dengan wajah tak bersalahnya.
"HALO GAIS???!!"
"hadeh dicariin. ngider kemana lo?" sinis herin.
"barusan dari ruang guru, nganterin buku."
"oh." ucap siyeon dan herin bersamaan.
"pada mau makan apa? gue yang traktir nih." ucap eunbin.
"lah ada apaan nih?"
"kejedot apaan lu, bin."
"ye gamau ya?"
"MAU!!!"
"dah jangan banyak bacot. buruan pesen. apa aja yang lu pada mau makan. ambil dah."
"mantap anjing." umpat herin semangat.
sementara siyeon tertawa seraya berjalan memesan makanannya.
tiba-tiba pria berdarah Amerika, samuel, berteriak dan melambaikan tangannya ke arah eunbin.
"EUNBIN SAYANG!"
eunbin melongo.
siyeon dan herin melongo.
bude kantin melongo.
seluruh manusia yang berada di kantin melongo.
"JADI INI?!"
"LO KENAPA GA CERITA HAH?!"
pada hari itu, semuanya tahu bahwa samuel dan eunbin resmi menjadi sepasang kekasih.
―TBC―
ngerasa bosen ngga sih sama cerita ini??? wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberries & cigarettes
Fanfiction―𝐣𝐞𝐧𝐨, 𝐬𝐢𝐲𝐞𝐨𝐧 [✔] ❝but strawberries and cigarettes always taste like you❞ papehrtown © 2019 | SHORT STORY VOL. 5 |