...

271 78 44
                                    

Pagi itu, tepat pukul 05.00 WIB aku dilahirkan, orangtua ku sangat bahagia sekali karena aku telah lahir ke dunia ini dengan selamat, meskipun pada saat aku lahir ibuku sedang dalam keadaan yang buta dan lumpuh. Aku adalah anak pertama. Nama ku adalah Azura. Ayahku biasa menjual bakso dengan gerobaknya keliling desa. Abi adalah panggilan ku kepada ayahku, sedangkan umi adalah panggilan ku kepada ibuku. Kini aku sudah memasuki pendidikan di sekolah menengah pertama, yaitu di SMPN 5 Jayakota.

Kring... Kring... Kring...
Suara alarm pun terus berbunyi membangunkanku.

"Azura! cepat bangun! Ayo shalat subuh dan cepat mandikan si umi!'' Kata abi sambil menarik selimutku yg menutupi tubuhku.

"Iya abi." Ucapku sambil bergegas dari tempat tidur yang kemudian pergi menemui umi yang sedang tidur.

"Ayo umi, bangun! umi harus mandi sekarang." kataku sambil memukul pundak umi pelan-pelan.

"Iya, baiklah nak." Jawab umi.

Byar.. byur.. byar.. byur..
kumandikan umi hingga selesai.

Aku biasa memandikan ibuku sejak aku usia 6 tahun. Meskipun aku memiliki seorang ibu yang buta dan lumpuh, tapi aku sangat menyayanginya.

Cklek..
Ku bukakan pintu kamar mandi yang kemudian kubawa umi keluar dari kamar mandi menuju kamar tidurnya.

Ketika memasuki kamar langsung kupakaikan pakaian pada tubuh ibuku.

"Nak, kamu tidak sekolah?" Ucap umi ketika kupakaikan kerudung dikepalanya.

"Aku sekolah kok mi, tapi nanti. Ini baru jam 6, jadi aku masih punya waktu untuk siap-siap pergi ke sekolah." Jawabku sambil merapihkan kerudung dikepalanya.

"Ya sudah nak, umi kan sudah mandi, sekarang segeralah kamu siap-siap untuk pergi ke sekolah." Balas umi dengan senyumnya.

"Baiklah, umi." Jawabku yang kemudian meninggalkan umi dikamarnya.

Kemudian aku bergegas untuk shalat, lalu melihat jadwal pelajaran di kamarku, dan menyiapkan buku pelajaran sekolahku hari ini. Setelah itu aku bergegas untuk mandi, setelah aku selesai mandi kemudian kupakai seragam sekolah ku. Sesudah itu aku pergi mendatangi abi yang sedang berada diteras.

"Abi! Aku lapar sekali, aku mau sarapan. Aku mau pergi sekolah abi! Apakah ada makanan?" Ucapku pada abi.

"Itu ada tempe di lemari, jika kamu ingin makan, goreng saja tempe itu!." Jawab abi sambil menyiapkan bakso untuk dagangannya diteras itu.

"Iya abi, baiklah." Kataku menjawab ucapan abi.

Seng.. Oseng.. Oseng..
Kemudian ku goreng tempe yang ada dilemari itu. Dan aku makan tempe itu dengan lahap.

Aku sangat bahagia sekali saat itu aku bisa sarapan, karena biasanya aku hanya minum air putih sebelum pergi kesekolah. Itu karena abi tidak memiliki uang untuk belanja bahan makanan banyak, uang dari hasil jualan bakso abi hanya mencukupi untuk makan sore dan malam kami dirumah.

"Azura! Kalau kamu sudah selesai makan, sini bantu abi untuk menyiapkan sayuran buat baksonya." Teriak abi dari teras kepadaku.

"Baiklah abi." Jawabku sambil kupercepat makanku.

Kemudian ku simpan piring kotor yang sudah kupakai untuk makan itu, dan ku pergi untuk membantu abi diteras.

Uwle... Uwle... Uwle...
Tak sengaja kudengar suara orang mual dari kamar umi ketika aku berjalan melewati kamar umi menuju teras. Kemudian aku lari menuju abi.

"Abi! Abi! Itu umi kayanya mual-mual deh. Coba abi cek umi!, takutnya umi sakit." Kataku dengan khawatir.

"Mual?" Tanya abi terheran-heran.

SABAR ITU INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang