SATU

11 1 0
                                    

         Hari ini keluarga Ratih dan Ratna pindah rumah di kota , karena desa yang biasa ia tinggali telah dibeli pemerintah untuk dibuat lahan pertanian.

         Mereka pindah ke sebuah kota yang sangat ramai penduduk, walaupun sebelumnya mereka jarang sekali pergi ke kota. Namun mereka akan membiasakan diri tinggal dikota.

"Bunda,ayah rumah baru kita dimana sih?kok nggak sampai-sampai?" Tanya Ratna yang mulai bosan didalam mobil

"Sabar kali dek! Bentar lagi juga sampai paling" sahut Ratih kakak Ratna

"Yeee kan pengen tau rumahnya banyak hantunya apa engga!" Ujar Ratna sambil membulatkan bola matanya

"Hasyahh hantu,hantu,hantu dan hantu! Bisa gak sih gausah ngomongin yang aneh-aneh! Gausah percaya sama gituan!" Jelas Ratih

"Ssssstttt kalian ini ribut mulu!" Bentak Hayuna bunda Ratih dan Ratna

"Maap bun" jawab Ratih dan Ratna dengan polos

         Ratih tidak tahu bahwa adiknya mempunyai indra ke 6, namun Ratih selalu menganggap bahwa Ratna hanya berhalusinasi karena kebanyakan nonton film horror. Ratih juga anak yang tak percaya dengan hal-hal begituan, karena ia yakin Allah akan selalu melindunginya.

          Ratna sangat kesal dengan kakaknya karena bertahun-tahun Ratna melihat makhluk halus selalu saja Ratih tak percaya, bundanya pun hanya menganggap bahwa Ratna sedang berhalusinasi, hanya Ardi ayahnya yang percaya dengan Ratna karena Ardi juga mempunyai indra ke 6, dan indra tersebut menurun ke salah satu anaknya yaitu Ratna.

            Ardi tak pernah menceritakan kalau mempunyai indra ke 6 karena takut mengganggu suasana kekeluargaan yang tentram.

***

Sesampainya dirumah baru mereka, Ratna hanya melongo melihat rumah barunya, karena suasana horror menyelimuti rumah mereka.

"Dek masuk!" Ajak Ratih dengan membawa koper dan tas ranselnya

"Iya bentar" jawab Ratna dengan tatapan kosong

"Kamu kenapa sih dek?!" Tanya Ratih dengan heran dan wajah yang agak sebal

"Gapapa" jawab Ratna dengan sedikit tersenyum

"Jangan bilang ada hantu!" Sahut Ratih dengan nada tegas

"Engga kok kak" jawab Ratna menggelengkan kepala dengan wajah lesuh

"Bagus!" Kata Ratih

        Tak lama mereka mengobrol Hayuna memanggil kedua anaknya tersebut.

"Ratih,Ratna! Ayo masuk nak!" Ajak Hayuna bunda mereka

"Oke bun!" Mereka pun langsung berlari menuju ke bundanya. Ratna berjalan menyusuri ruangan rumah,ia berjalan berdampingan dengan Ardi ayahnya sambil melihat keadaan sekitar yang sangat gede dan sedikit horror.

"Kamu kenapa sayang?" Bisik Ardi kepada anaknya Ratna

"Hmmm...gapapa kok yah, rumahnya gede ya" jawab Ratna sembari menatap ayahnya dan tersenyum kecil

"Kamu merasakan sesuatu?" Tanya Ardi kepada Ratna

"I-iya yah" jawab Ratna sedikit gugup

"Hummm... ayah juga begitu, ayah rasa tidak hanya kita yang berpenghuni dirumah ini" kata Ardi sambil mengelus dagunya

"Kalo itu pasti yah! Karena setiap makhluk tersebut pasti mempunyai tempat tinggal dimana pun berada" ujar Ratna sambil tersenyum, ayahnya hanya membalas dengan sebuah senyuman yang menghangatkan.

"Ratih,Ratna! Kamar kalian ada dilantai dua ya! Kalian satu kamar!" Ujar Hayuna bunda mereka

"Siap bun" jawab Ratih dan Ratna kompak

"Bun dilantai dua ada ruang apa aja?" tanya Ratna

"Kamar bunda dan ayah, kamar kalian, dan gudang" jawab bunda dengan tersenyum ria

"Gudang?" Gumam Ratna dengan memasang raut wajah yang terheran

"Oke sekarang kalian mandi, lalu shalat dhuhur, setelah itu kita makan bersama diruang makan!" Jelas Hayuna

"Oke bun!" Sahut Ratih,Ratna, dan Ardi dengan kompak.

***

Saat mereka semua sudah berkumpul di ruang makan, Hayuna mulai membuka obrolan.

"Ohya Ratih,Ratna! Bunda udah daftarin kalian sekolah di SMP Purnama Bhakti di dekat alun-alun" ujar Hayuna

"Siap!" Jawab Ratih antusias, Ratna hanya diam,berpikir,dan sedikit tersenyum. Yang benar saja SMP Purnama Bhakti adalah sekolah kakak temanya sewaktu di desa, temannya bercerita bahwa sekolah kakanya tersebut adalah sekolah yang terkenal angker di kota.

Memang sekolah tersebut mahal, fasilitas terpenuhi tetapi kalau angker dan mengerikan ya percuma saja, itulah yang dipikirkan oleh Ratna.

Setelah makan siang bersama, Ratih memilih untuk rebahan dikamarnya sambil memainkan ponselnya, Hayuna bunda mereka sedang asik membuat kue untuk dijual, sedangkan Ratna diruang keluarga tengah menonton tv bersama Ardi ayahnya.

"Yah?" Panggil Ratna

"Kenapa sayang?" Jawab Ardi

"Ayah tau nggak sih kalau sekolah yang didaftarin bunda itu terkenal angker dikota ini?" Kata Ratna dengan wajah merengut kesal

"Emm untuk hal itu ayah nggaktau, karena ayah belum tau banyak tentang kota ini" kata Ardi menjelaskan ke Ratna

"Ouh yasudah! Tapi yah-" belum selesai bicara,omongan Ratna di potong oleh Ardi

"Sssttt, berdoalah kepada Allah, InsyaAllah Allah akan melindungimu" sahut ayah membuat hati dan pikiran Ratna tenang.





Gimana nih ceritanya? Tolong comment dong hehe... maaf kalau jelek karena baru pertama kali bikin cerita horror😂

Bantu vote ya guys🙏 semoga cerita selanjutnya menarik ehe

Thanks for reading guys!!

3 April 2020✔



























DEAD HALLWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang