LEGENDA TOPENG SWASAKA

142 67 11
                                    

LEGENDA TOPENG SWASAKA

Pada suatu hari terdapat sebuah kerajaan hindu pada abad ke-13 yang bernama “Kerajaan Mutamasil” yang dipimpin oleh Raja Linggar. Raja Linggar seorang raja yang hebat, dia bijaksana dan juga dia adalah keturunan dewa yang memiliki kekuatan mampu untuk menguasai elemen dasar di dunia. Seperti, angin, air, tanah dan api. Dikarenakan Ia raja yang sakti, Ia mempunyai wilayah yang sangat luas dan namanya pun terkenal di seluruh kerajaan, semua kerajaan di dunia takut dan tunduk kepada Raja linggar. Dikarenaka Ia seorang keturunan dewa dia dibuahi karuniai 2 anak yang diberi nama. Hidan dan Sakawasa. Dikarenakan mereka dilahirkan dan keturunan dewa seperti ayahnya. Hidan mewarisi kekuatan-kekuatan ayah nya menguasi keempat elemen dan dapat menggunakaannya dengan baik. Berbeda dengan Sakawasa yang hanya bisa menguasi elemen angin namun sifat kebijaksanaannya dan sifat-sifat kepemimpinannya turun kepada Sakawasa.

Sejak dari kecil sifat-sifat dan kemampuan mereka sudah mulai kelihatan. Kemampuan dari Hidan sudah tidak diragukan lagi dia sangat pandai dalam menguasi penggunan elemen dasar bahkan ketika ia remaja dia menemukan elemen-elemen baru, ia juga dipercaya akan menjadi penerus Raja Linggar dikarenakan penguasaan elemen yang hebat. Berbeda dengan Sakawasa yang masih kurang bisa dalam mengusai elemen yang ia kuasai.Walau begitu ia tidak iri dan tidak berkecil hati dengan yang kakak nya dapatkan. Ia juga ikut senang dengan yang kakaknya dapati. Disisi lain ia memiliki banyak teman, Ia lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya dibanding latihan bersama kakaknya. Berbeda dengan kakaknya yang lebih suka menghabiskan waktu untuk berlatih berlatih dan berlatih. Ketika mereka mulai beranjak dewasa sang raja mulai meliat dan mulai memilih yang akan menjadi penerusnya. Hidan sangat yakin ia lah yang akan jadi penerus ayahnya, Sakawasa tidak terlalu memikirkannya. Lalu ia pun bekeliling desa dan bermain dengan teman-temanya, Sapta, Aji, dan Neji. Namun ternyata temannya mendengar kabar tentang yang akan menjadi penerus kerajaan lalu mereka pun membicarakan hal tersebut.

“Hai teman-teman.” Sapa Sakawasa

“Hai Sakawasa” sapa mereka.

“Eh Sakawasa apakah kau tahu sepertinya kakakmu itulah yang akan menjadi penerus ayahmu, ia sangat habat namun kata orang desa kakakmu itu memiliki sikap yang kurang baik.” Ujar Sapta.

“Ka Hidan memang hebat, aku sendiri tau kekuatannya. Namun seperti yang kalian tau sendiri kakak ku bukanlah orang yang ramah ia memiliki pribadi yang tertutup dan kurang menerima orang lain.” Balas Sakawasa.

“Apakah kamu tidak iri atau tidak ingin menjadi penerus ayah mu? Menurutku kamu lebih pantas yang menjadi penerus ayah mu itu” Tanya Aji.

“Aku ingin menjadi penerus ayah, namun aku tidak terlalu memikirkannya, jika kakak ku yang akan menjadi penerus ayahku aku tidak akan mencoba merebutnya. Aku akan mendukung kakak ku sendiri” jawab Sakawasa dengan bijak.
***
Setelah mereka berbicara panjang matahari mulai terbenam. Dan Sakawasa pun mulai kembali ke kerajaan. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan kakek tua yang sedang kesulitan. Kakek tua tersebut adalah pejalan jauh yang sedang kelaparan.

“Hei, kau anak muda. Bisakah kau bantu aku?” Tanya sang kakek.

“Iya kek, ada apa ya?”. Tanya balik Sakawasa.

“Saya sangat kelaparan, apakah kau punya sedikit makanan untukku?” Tanya sang kakek sambil menahan laparnya.

“Kebetulan kek disekitar sini ada sungai kita bisa mencari ikan di sungai tersebut, ayo kek kita langsung kesana.” Ujar Sakawasa.
Setelah mencari mendapakan ikan mereka pun memasaknya untuk dimakan. Sambil menunggu makanan tersebut matang sang kakek bertanya-tanya kepada Sakawasa.

“Anak muda, siapa namamu?” Tanya sang kakek.

“Nama saya Sakawasa kek” sambil membalik ikan yang sudah setengah matang.

“Dari pakaianmu aku bisa mengetahui kamu sepertinya kaum kerajaan apakah benar?” Tanya kembali sang kakek. “Iya kek benar, saya adalah putra dari Raja Linggar” Jawab Sakawasa.

“Sepertinya kau anak yang baik, baru kali ini aku bertemu dengan keluarga kerajaan yang mau pergi langsung ke desa” ujar si kakek.

“Iya kek, saya lebih suka menghabiskan waktu di desa dibanding di dalam kerajaan, disini saya memiliki banyak teman, mereka teman yang baik, aku suka berteman dengan mereka.” Jawab si Sakawasa.

“Menurut kakek kamu akan jadi penerus kerajaan yang baik dan hebat untuk rakyat-rakyat mu” ujar si kakek.

“Oh tidak kek. Saya adalah anak kedua, saya memiliki seorang kakak. Dia lah yang akan jadi penerus kerajaan meneruskan kekuasaan ayah. Kakak ku adalah orang yang hebat dia mewarisi kekuatan-kekuatan ayah. Dan menurut saya juga kakak cocok untuk menjadi raja selanjutnya” Potong Sakawasa.

“Tidak kamulah yang akan meneruskan jejak ayah mu. Percayalah didalam diri kakakmu itu ada kegelapan rasa ingin menguasai dunia sendirian dan sangat akan kehausan kekuatan ia memiliki keinginan untuk menguasai dunia bagaimanapun caranya”. Ujar kakek.

“Maksud kakek apa?” Tanya Sakawasa yang sangat penasaran.

“Dia akan memenuhi hasratnya itu bagaimanapun caranya. Dan dia akan dimakan oleh kekuatannya sendiri karena rasa yang sangat egois” Lanjut si kakek.
Lalu Sakawasa pun terdiam mendengar perkataan sang kakek.

“Kau pergilah ke balik Gunung Sawara disana tersimpan sebuah barang millik dewa yang legenda yang dijaga ketat oleh mahluk-mahluk lain. Konon katanya sang barang tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar namun kau perlu tahu bahwa barang tersebut tidak bisa dimiliki oleh orang sembarangan. Barang tersebut hanya bisa dimiliki oleh orang yang memiliki jiwa sekuat baja dan hati yang bersih selembut sutra. Dan barang tersebut sendiri lah yang tau mana orang yang tepat untuknya.” Lanjut si kakek.
Lalu mereka pun bangun berdiri dari tempatnya.

“Namun jangan lupa untuk mencapai kesana tidaklah mudah, keberhasil yang kamu dapat akan sesuai dengan yang kamu lakukan” ujar kembali sang kakek.

Lalu mereka pun pulang dengan arah yang berlawanan.
“Tapi kek..” sambil menoleh kebelakang.
Lalu ternyata sang kakek sudah menghilang begitu saja bak ditelan sang bumi. “kek ! kakek ! “ teriak Sakawasa mencari-cari si kakek, namun si kakek tidak kembali dan menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Lalu Sakawasa pun berjalan pulang menuju kerajaan. Sambil menuju kerajaan dia pun bertanya-tanya siapa kakek itu, kemana si kakek itu, apa maksud si kakek membicarakan hal itu. Dan dia pulang dengan membawa rasa penasaran. Sesampainya di kerajaan ia pun menceritakan hal yang ia alami kepada kakaknya. Dan pada malam itu mereka merencanakan untuk berangkat pada keesokan harinya. Dan merekapun menyiapkan barang-barang yang diperlukan untuk besok seperti bekal untuk di perjalanan dan keesokan hari pun tiba. Mereka mulai berangkat menuju timur tempat matahari terbit. Mereka berangkat ketika pagi buta. Diawal perjalanan belum menemukan hambatan untuk menuju ke sana hingga tiba-tiba muncul nenek-nenek yang sangat kelaparan.

“Cuu, tolongin nenek, nenek sangat kelaparann tolongin nenek cuu” ucap nenek

Tanpa berpikir panjang Sakawasa memberikan beberapa bekalnya untuk nenek itu. Namun ketika ingin memberikannya kakaknya melarangnya.

“Hei!! Untuk apa kau memberikan bekal kepada nenek itu, dia sudah begitu tua dan tak berdaya sebentar lagi juga dia akan. Mati!” Ucap Hidan kepada Sakawasa dengan nada tinggi
Sakawasa pun hanya tersenyum dan tetap memberikan bekal itu kepada nenek itu.

“Terima kasih cu, saya yakin kamulah orang yang tepat”

“Sama-sama nek, maksud nenek?” tanya Sakawasa.

“Tidak bukan apa-apa”

“Dasar Bodoh!” hina Hidan kepada Sakawasa.

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan. Baru beberapa langkah Sakawasa pun menoleh ke belakang untuk melihat si nenek, namun si nenek sudah menghilang begitu saja.

“loh kemana si nenek kok menghilang? Apa ia berkaitan dengan kakek kemarin?” tanya dalam hati Sakawasa sambil memasang raut wajah kebingungan

“Ada apa Sakawasa?” tanya Hidan karena melihat wajah Sakawasa yang kebingungan

“tidak bukan apa-apa” jawab Sakawasa
Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Ketika berjalan ditepi jurang Sakawasa pun terpeleset ke jurang.

“AAAAA !!” Teriak Sakawasa yang tergelicir ke jurang

“SAKAWASA !” Teriak balik sambil memegang tangan Sakawasa

namun seperti biasa Hidan Selalu siap siaga saat perjalanan. Dengan sigap ia langsung memegang tangan Sakawasa dan menariknya. Namun bekal mereka pun sama-sama terjatuh bekal Sakawasa terjatuh karena ia tergilincir dan bekal Hidan pun terjatuh ketika Ia menyelamatkan Sakawasa. Dan Ia pun semakin kesal dengan Sakawasa

“GARA-GARA KAMU NIH KITA JADI MENJATUHKAN BEKAL KITA! MAU MAKAN APA NANTI, JIKA AKU SANGAT KELAPARAN NANTI AKU SENDIRI YANG AKAN MEMANGGANGMU !” Teriak emosi dari Hidan karena kelalaian dari si Sakawasa

Padahal sebelum ia terjatuh kakaknya sendiri yang tidak sengaja menyenggol dia. Dan kakaknya tidak menyadari hal itu dan kakaknya tetap menyalahkan Sakawasa. Namun Sakawasa tetap tersenyum dan tidak menyalahi kakaknya itu. Karena ia tau masalah tidak akan selesai jika ia tidak mengalah. Oleh karena itu dia pun memilih diam dan menerima omongan dari kakaknya itu.

“untuk apa kamu tersenyum?! Senyum sampah hanya jadi beban saja” Hina Hidan

Namun Sakawasa tetap tersenyum dan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Perjalanan mereka masih panjang masih banyak rintangan dan cobaan mereka untuk sampai disana. ketika ditengah perjalanan mereka. mereka pun beristirahat dan beburu hewan untuk dimakan. Setelah beristirahat mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Pada akhirnya mereka pun sampai di kastil Gunung Swasaka. Dimana tempat barang dewa tersebut disimpan. Mereka melewati jebakan-jebakan yang ada dengan mudah dikarenakan kekuatan mereka yang hebat terutama kekuatan Hidan. Lalu merekapun sampai di tempat barang tersebut disimpan. Namun mereka dikagetkan karena melihat seekor mahluk aneh konon ia dinamakan Griffins. Griffin adalah makhluk dalam legenda dengan tubuh, ekor, dan kaki belakang dari singa serta kepala, sayap, dan kaki depan elang. Karena terbentuk dari dua makhluk agung, yakni raja binatang buas dan raja para burung, griffin dianggap memiliki kecerdasan dan keagungan yang sangat tinggi. Tanpa aba-aba dan strategi tiba-tiba Hidan langsung menyerang griffin dengan api panasnya. Lalu bukan membakar griffin hingga mati ternyata itu hanya membuat griffin bangun dari tidurnya. Griffin mengamuk habis-habisan bahkan hidan kewalahan mencoba mengalahkan sendirian. Lalu Sakawasa dan Hidan pun mundur sejenak memasang strategi. Dan mereka mendapat ide untuk menyerang secara bersamaan. Dikarenakan Sakawasa hanya bisa angin jadi Hidan pun menyesuaikan menggunakan api agar serangannya makin kuat. Karena api akan semakin bertambah besar jika diberi angin yang hebat.
Dikarenakan mahluk yang mereka hadapi sangat besar dan tangguh pertempuran berlangsung sangat sengit dan terjadi hingga 3 hari. Dan pada akhirnya griffin dapat dikalahkan. Setelah griffin dikalahkan barang dewa tersebut muncul. Dan ternyata barang tersebut berbentuk topeng yang dinamakan Topeng Swasaka. Dan ketika topeng itu muncul Hidan langsung menyerang adiknyaa itu dan Sakawasa pun langsung tehempas begitu saja.

“Akhirnya dengan topeng ini aku bisa menjadi penguasa dunia, memiliki kekuatan dewa dan tidak ada yang bisa mengalahkan ku bahakan ayah ku sendiri akan tunduk kepadaku. Haha” Ucap Hidan dengan sombongnya.

Lalu Hidan pun memakai topeng itu untuk dirinya. Namun seketika itu topeng tersebut menolak untuk dipakai Hidan. Dan Hidanpun memaksakan untuk memakai topeng tersebut dan hasilnya Hidan pun tidak bisa mengendalikan diri ia menghancurkan semuanya dan kekuatannya tak bisa ia kendalikan. Melihat kejadian tersebut Sakawasa pun berusaha untuk keluar dari kastil tersebut dan ternyata pintu keluar sudah tetutup oleh batu-batu dari langi-langit kastil yang jatuh lalu tiba-tiba Griffin langsung membawa Sakawasa dan terbang ke atas. Ternyata ia menyelamatkan Sakawasa dari kejadian tersebut. Dan pada saat itu hidan mati dikarenakan ia memaksakan untuk memakai topeng tersebut. Lalu topeng tersebut terlepas dari wajah Hidan yang telah terpisah-pisah anggota bagian tubuhnya. Dan topeng tersebut menghampiri Sakawasa.

“Pakai lah nak, topeng terebut sudah memilih siapa yang akan menjadi pemiliknya. Aku dan ia telah melihat apa yang telah terjadi selama kalian dalam perjalanan kesini. Kamu telah melewati rintangan-rintangan yang ada. Dan kamu memang pantas untuk menjadi pemiliknya sekarang” Ucap mahluk singa berkepala dan bersayap elang tersebut.

Lalu Sakawasa pun memakai topeng tersebut dan ia mendapatkan kekuatan yang hebat. Lalu ia pun pulang bersama Griffin tersebut. Griffin tersebut membawanya terbang menuju ke kerajaan Sakawasa. Dan sesampainya dikerajaan Sakawasa pun hendak menceritakan semuanya. Namun ternyata ayahnya sudah tahu semuanya. Ayahnya sendiri tahu tentang legenda topeng tersebut dan ayahnya bisa melihat apa yang telah mereka alami karena keterkaitan darah keturunan. Lalu griffin pun mengecil dan menjadi hewan peliharaan Sakawasa yang menggemaskan dan juga sekaligus menjadi penjaga kerajaan. Dan pada akhirnya hadin pun menjadi penerus kerajaan, meneruskan apa yang telah ayahnya bangun selama ini. Dan Ia menjadi raja yang hebat dan bijaksana. Dan ia bukan menaklukan dunia namun mempersatukan semuanya menjadi satu.

TAMAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEGENDA TOPENG SWASAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang