[XVII]One of us

4.9K 517 9
                                    

Cinta adalah kekuatan dan kelemahan.

kata itu memang benar. orang bisa bahagia karna cinta, dan sebaliknya, orang akan mati karna cinta.

 orang bisa bahagia karna cinta, dan sebaliknya, orang akan mati karna cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang yang gelap. Diisi dua manusia yang tak asing lagi.

Mereka Aqila dan........

.......Minhyun.

Dengan sepenuhnya dalam keadaan sadar, wajah aqila bercucuran air mata bercampir darah.

Beberapa goresan benda tajam menghiasi pipi wanita itu. Tidak perlu ditanya, itu adalah perbuatan minhyun.

flasback.

"Sedang apa kau?". Minhyun masuk kedalam kamarnya, ia sedikit terkejut karena menemukan seorang wanita yang dengan lancangnya masuk kedalam kamarnya.

Ia tersenyum miring kemudian menghelai nafas.
Minhyun mulai mendekat kearah aqila membuat gadis itu sedikit gemetar. Ia tak bisa bergerak, jangankan untuk lari sekedar menjawab pertanyaan minhyun saja dia tidak sanggup. Hanya rasa takut yang dimilikinya.

" Rupanya kau sudah melihat rahasiaku". ucap minhyun sembari mengusap rambit aqila dengan punggung tanyanya.

"Bukankah karyaku bagus?. Yang mana yang paling kau suka?. Ini?. ini? atau ini?". tanya minhyun dengan menunjuk lukisan beberapa wanita yang cacat.

" Ataukah kau suka lukisan ibumu? han aqila?". tanya minhyun lagi. Kali ini membuat aqila terkejut bukan main.

Memang benar, lukisan yang di tunjuk minhyun terakhir kali adalah lukisan ibunya, tapi dalam lukisan itu ibunya tak memiliki telapak tangan bagian kanan.

"Bbagaimana kau tau ibuku?".

" Hem? bagaimana aku tau?. jelas aku tau wanita itu".

"Wanita yang hanya memanfaatkan kekayaanku. Dan membohongiku".

20 tahun yang lalu.

" Minhyun ya....".panggil seorang wanita bersurai merah kecoklatan. Ia duduk di bangku taman dekat dengan smanya.

Hari tepat kelulusanya, ia berniat untuk bertemu seseorang untuk sekedar merayakan kelulusanya.

"Nuna.....,mianhae aku terlambat". kata minhyun sesudah sampai di depan wanita yang lebih tua dengannya 2 tahun itu.

" Gwenchanayo.....,kajja!!!!".

"Kajja!!!!".

Mereka pergi kesuatu tempat yang menyediakan berbagai hidangan khas korea.

Disana minhyun yang mentraktir dikarnakan karna minhyun orang berada sedangkan irene. seniornya, orang biasa.

" Nuna.....,Wae?". tegur minhyun.
Sedari tadi irene hanya menatap kosong makanannya, membuat minhyun yang ada di depanya merasa khawatir.

"Ada masalah?".

" Anniyo". jawab irene berusaha tersenyum agar minhyun tidak khawatir lagi. Namun hal itu sia-sia, semakin dia mencoba menutupi masalahnya, semakin juga minhyun tahu apa masalahnya.

"Ceritalah. Aku akan membantumu nuna". ujar minhyun.

Ia menggapin tangan irene mencoba membujuknya untuk cerita.

" Em...."

"Apa soal ekonomi lagi?".

Irene mengangguk.

"Jangan khawatir, aku akan mengurus semua. Berapa yang nuna butuhkan?"

"Tapi...."

"Suuutttt....sudahlah nuna. Tidak apa-apa. Nuna adalah bagian keluarga bagiku".

" Gomawo minhyun-ah...."

Waith!!!!!!! until the next chapter→

My Psychopath X Huang Renjun☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang