Terik matahari cukup terang pagi ini, sekarang gadis ini sedang menjalankan tugas sebagai Pengurus Osis. Sekarang dia sedang berada di belakang sekolah, tepatnya di bagian pagar sekolah yang tergolong cukup rendah sehingga memudahkan siswa untuk meloncat pagar. Gita sangat tau tak tik siswa yang suka telat ke sekolah. Terlebih lagi hari ini, Sabtu. Banyak siswa yang berleha-leha untuk telat.
Belum genap lima menit dan benar saja ada siswa yang melompat pagar.
"Shit" kata cowok yang pertama sekali melompat.
"Kalian lagi" Ujar Gita yang mengagetkan segerombolan cowok yang telat
"Baru sekali juga" jawab cowok yang terakhir melompat sehingga tertutup mukanya oleh siswa yang ada didepan, sepertinya dia pernah mendengar suara itu.
"Anggota baru kalian?" Tanya Gita kepada Azka. Benar saja, Azka dan kedua temanya itu memang hobi telat. Siapa orang yang satu itu?
"Hm" singkat Azka dengan muka malasnya.
"Okee, seperti biasa. Hukuman untuk kalian. Dari sekarang sampai jam istirahat" jelas Gita
"Ada hukuman yang lain nggak, bosen gue itu-itu mulu. Heum, mau request nih" ujar Azam dengan muka polosnya
"Udahh kerjain aja, udah dateng telat malah request hukuman lo" ketus Agdil lalu menoyor kepala Azam
"Cabut-cabut" Ajak Azka kepada temannya
Setelah mereka menuju lapangan upacara, terlihat Abi yang berada dibelakang mereka tadi dan benar saja dia menjadi personil baru bad boy MIPA 4 itu. Cukup speechles dengan apa yang dilihat tadi.
Abi melihat gadis yang menghukumnya dengan tatapan tajam. Sepertinya laki-laki itu sangat membenci gadis itu.
"Bener-bener bad boy, jadi kemarin cuma pencitraan aja tu anak" kata Gita yang bermonolog.
▪▪▪▪
Baju dikeluakan dan tidak memakai dasi. Seperti itulah gambaran Abi dan ketiga temannya pada saat ini. Dibawah terik sinar matahari, membuat mereka mengeluarkan keringatnya.
"Berapa jam lagi ni?" Tanya Galih.
"Palingan bentar lagi Gal" jawab Agdil yang dari tadi menahan hausnya.
"Haus banget lo?"
"Iya nih, tadi gue sebelum berangkat pipis dulu. Jadi nggak ada simpenan Gal" jawab Agdil yang membuat mereka terkekeh.
"Bi?" Tanya Azka.
"Hm"
"Maaf, gara-gara kita lo telat. Lo kan anak baru" jelas Azka
"Udah biasa gue" singkat Abi
Ketiga temannya itu mengangguk mengerti."Masih betah?" Tanya gadis yang tadi menghukum mereka. Membuat keempat cowok tersebut menoleh ke arahnya
"Betah bangett, sampe nggak bisa jauh sama tiang bendera. Bawa'annya pengen deket mulu" ujar Agdil utuk melampiaskan kekesalannya terhadap gadis itu.
"Ckck, lima menit lagi istirahat. Kalian boleh bubar, jangan diulangin lagi dan--" ucapan Gita terputus saat botol air minum yang ada ditangannya diambil oleh Agdil. Benar saja, anak itu menghabiskan setengah botol.
"Agdill!! Gue nggak ikhlas yaa. Lahir batinnn" teriak Gita
"Gue muntahin nihh" jawab Agdil seolah-olah akan memuntahkan air yang diminumnya. Sedangkan temannya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Agdil.
"Jorok banget! Ikhlas gue" ketus Gita dengan muka kesalnya.
"Thanks Babe" ujar Agdil yang membuat Gita bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe
General FictionAbian Jazil & Ayunda Legita. Kisah yg rumit untuk dideskripsikan.