Prolog

65 4 1
                                    

"Totalnya 87.800 rupiah kak."

"Ini uangnya, makasih." Cindy memberikan uang selembar berwarna merah itu ke kasir dan mengambil novel itu, kemudian keluar dari toko buku tersebut.

Saat keluar, Cindy melihat di samping toko buku itu ada segerombolan orang lebih tepatnya mereka terlihat seperti masih pelajar yang sedang tawuran, memang di daerah toko buku itu jalannya sedikit sepi, tidak banyak orang yang berkeliaran disana, mungkin memang itu tempat yang cukup bagus untuk tawuran.

Hal itu membuat Cindy panik dan memilih menetap didepan toko buku itu sambil melihat ke arah segerombolan orang yang sedang tawuran itu.

Kemudian segerombolan orang tersebut
pergi menggunakan motor mereka masing-masing, tapi masih terdapat satu orang disana, sepertinya orang itu sedang terluka.

Cindy menatap ke arah satu orang disana, Tentu Cindy tak tega melihat orang itu merintih kesakitan disana.

Kemudian Cindy menghampiri orang itu secara perlahan lahan.

"Lo kenapa?" Tanya Cindy saat sudah berada di depan orang itu.

Tidak ada jawaban dari pria itu. Ia masih menunduk menatap aspal sambil meringis memegangi perutnya.

Tentu saja Cindy mengambil inisiatif untuk membantu pria itu berdiri.

Tapi saat Cindy memegang lengan pria itu malah menghempaskan nya secara kasar.

Pria itu berusaha sebisa mungkin untuk berdiri, setelah itu dirinya langsung melenggang pergi tidak mempedulikan Cindy yang masih menatapnya.

Cindy masih menatap punggung pria itu. Penasaran akan kemana pria itu pergi.

Ternyata pria itu memasuki taxi yang di pesan oleh Cindy.

Cindy membelalakkan matanya. Tanpa pikir panjang dirinya langsung berlari menghampiri taxi itu.

"Woy! Itu taxi gue!" Teriak Cindy. Tidak peduli dengan pandangan aneh orang-orang terhadap dirinya

Tapi sayangnya usaha nya sia-sia, taxi itu sudah pergi meninggalkan tuan yang memesannya.

"Awas aja lo kalo sampe ketemu!!"

SATRIA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang