Ayok sama sama pencet tombol bintang di kiri bawah ლ('ڡ'ლ) setidaknya menghargai dong, iya gak? Ehe ლ('ڡ'ლ)
"Kau benar, Aku Minhee, yang masih menunggu janji mu hingga saat ini."
Secara spontan mulutmu menganga, "Kau masih mengingat hal itu? Hey, aku saja sudah melupakan--"
"Bagaimana bisa nuna melupakan nya? Ah, hati ku agak teriris mendengarnya."
"Dunia memang sempit, ya, buktinya kita bisa bertemu lagi disini." Ucapmu basa basi.
"Aku tidak butuh basa basi-mu, nuna, aku butuh janji mu, dan aku akan menagih janji mu."
"Itu--ah iya, aku ada urusan setelah ini, sampai jumpa hari senin!"
Kamu segera berlari menjauhi Minhee, bagaimana pun ini salah, bagaimana bisa anak itu masih mengingat janji yang bahkan sudah ±8 tahun lama nya?
"Entahlah, aku tidak akan memikirkan hal itu, fokus!"
Niat mu untuk tidak memikirkan hal hal yang terjadi pun pupus, dikala kamu melihat kedai yang tak jauh dari sini.
Sebuah kedai yang biasa kamu hinggapi disaat kamu tengah stress.
Kamu pun berjalan ke kedai itu, memesan dua botol soju untuk dirimu sendiri.
"Ya ampun, lihatlah gadis ini, berhenti mabuk dan carilah pelampiasan lain, cari pasangan." Ejek si pemilik toko yang juga menjadi pelayan.
"Ahjumma ini, aku tidak tertarik untuk mecari pasangan, aku--"
"Halo, ahjumma, kenalkan aku kekasih nya." Ucap seseorang sembari menjabat tangan ibu pemilik toko.
Spontan kamu menoleh, berniat memukul pria itu, "Hey, Hangyul! Sejak kapan kau ada disini?!" Kamu terkejut.
"Oh, kau benar benar kekasih nya? Hey, buatlah dia berhenti mabuk, hampir setiap minggu dia mampir kesini."
"Dia setiap minggu kesini? Hey, sepertinya kau benar benar stress, ada masalah apa? Kenapa tidak cerita padaku?" Ujar Hangyul sembari duduk di samping mu dan memesan dua botol soju lagi.
"Ck, aku tahu kau tinggal disini saja tidak, bagaimana bisa aku bercerita padamu?"
Dia terkekeh, "Kau benar juga."
"Bagaimana Wooseok? Dia rekan kerja yang baik?"
"Tentu saja, walaupun terkadang dia menyebalkan."
Kamu terbangun setelah tidur semalaman, mata dan kepala mu terasa berat karena kamu hampir menghabiskan 3 botol soju.
"Sudah bangun?"
Spontan kamu menoleh, "Hangyul!" Pekik mu terkejut.
Ia duduk di sampingmu, "Kenapa? Kau terkejut?" Tanya Hangyul santai.
"Tenang saja, kita tidak melakukan apa pun selain ciuman."
"H-huh?! Hey, kau gila?!"
Hangyul tersenyum dengan tampan nya, "Maaf, aku hanya tidak tahan melihat bibirmu."
"Cepat bangun, aku sudah menyiapkan pakaian dan sarapan untuk mu." Tuturnya setelah mengecup keningmu.
"Kau memang sudah gila," Cibir mu.
"Cepatlah, kau ingin telat pergi ke tempat kerja mu? Waktu mu tersisa 30 menit."
Segera kamu beranjak dari kasur, berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuh mu.