"MAYDELINE!!" Teriak Grace memanggil Maydeline dari ruang tamu.
"Iya?? Kenapa?!!" Sahut Maydeline sedikit teriak.
"Sini deh gua mau cerita" ujar Grace.
Maydeline pun hanya menurut dan duduk di samping Grace untuk mendengarkan ceritanya.
"Abi kalo ke elu care banget ga sih?" Tanya Grace dengan antusias.
"Hmm b aja sih" jawab Maydeline.
"Masa tadi dia kek care banget ke gue gitu,terus dia lagi beliin minuman buat gua soalnya gua lagi BM,ihhh baik banget ga sih?" Ujar Grace kegirangan.
"Cieee lu suka ya?"
"Ih enggak!" Jawab Grace sambil memukul lengan Maydeline.
"Cieeeee ngaku aja lu,udah keliatan dari gerak gerik lu, dari cara lu ceritain tentang dia. Cieeee semoga cepet jadi dah ya" ujar maydeline.
"Apaan sih meyyy,engga gua gak suka sama dia tapi cuma seneng aja sama perlakuan dia" ucap Grace.
Mereka tak sadar sedari tadi ada orang yang mendengarkan percakapan mereka,dan orang itu hanya tersenyum
Tok!
Tok!
Tok!
"Nah itu Abi kali ya?" Tanya Grace antusias. Grace dengan cepat berlari ke arah pintu untuk membukakan pintu rumahnya.
"Eh cepet banget?" Ucap Grace.
"Iya kan cuma di depan komplek situ doang" jawab Abi.
"Nih minumannya ada dua,buat lu sama Maydeline" ucap Abi.
"Eh ternyata dia mikirin si Maydeline juga" batin grace sedikit miris.
"Ini ambil,gua mau langsung balik. Inget jangan tidur malem malem" ujar Abi memperingati Grace.
"Iya,makasih ya" jawab Grace dengan senyum yang mengembang.
Grace pun masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya, tak lupa ia memberikan minuman yang di pemberian Abi kepada Maydeline. "Nih Mey dari Abi" ucap Grace sambil memberikan minuman nya
"Lah kok gua di kasih? Kan yang minta elu" heran Maydeline.
"Iya dia beliin elu juga" jawab Grace dengan malas.
"Oh oke makasih" ujar maydeline.
Mereka berdua akhirnya masuk ke kamar masing masing untuk beristirahat. "Jadi siapa pilihan Lo bi? Kalo Lo lebih milih Grace,jangan buat gua terbang ke awan awan dan setelah itu lu hempaskan gua ke bumi lagi" gumam Maydeline sambil menatap langit langit kamar nya.
"Gue rasa Lo suka sama Grace ya? Dan Grace juga kayaknya udah mulai suka sama lu,gua harus sadar kalo gua yang harus mundur" gumam Maydeline lagi dan akhirnya tertidur.
"Sebenernya Lo mau apa? Lo perhatian banget sama gue tapi lu gak bisa berhenti mikirin Maydeline, gue sama dia gak mungkin berantem karena Lo doang" gumam Grace di kamar nya.
"Gue suka sama Lo,biii" gumam Grace
***
Kini Maydeline dan Grace tengah berjalan lunglai menuju lapangan, "Aduh upacara lagi, capek banget dah." keluh Maydeline dengan lemas.
"Iya nih, kenapa sih kalo hari guru harus upacara? Eughh kesel." Sahut Grace ikut menggerutu.
"Grace lu kalo masih sakit mending ijin ke UKS aja." perintah Maydeline.
"Enggak kok Mey, gua kan udah sembuh." ucap Grace menolak.
"Seluruh siswa di harapkan segera ke lapangan, karena upacara akan segera di mulai." perintah seorang guru dengan mikrofonnya.
Seluruh siswa pun segera masuk ke lapangan dan berbaris, upacara pun di mulai. Saat di pertengahan upacara, Maydeline berkeringat dingin, wajahnya pun pucat. Grace yang melihat kondisi Maydeline jadi ikut cemas, "Meyy,kalo udah gak kuat ke UKS aja yuk," ujar Grace.
"Enggak,gua gak apa apa kok," jawab Maydeline.
"Tapi muka lu pucet banget meyy," ucap Grace yang semakin khawatir.
"Grace, i'm fine,don't worry about me, okayy??" Ujar maydeline berusaha untuk terlihat kuat. Yok kuat yok.
"Sedikit lagi, mohon bertahan! Jangan nyusahin orang okey." batin Maydeline.
Bruk...
"Meyy?!!" Pekik Grace. Ruth dan Rifa yang melihat itu juga ikut khawatir dengan kondisi Maydeline, dengan cepat Maydeline di bawa ke UKS oleh anggota PMR. Grace tidak ikut menyusul Maydeline karena ia harus mengikuti upacara terlebih dahulu
Lagi pula hari ini mereka tidak belajar, jadi ada waktu untuk menemani Maydeline."Para siswa di perkenankan meninggalkan lapangan upacara."
Setelah upacara selesai, Grace segera berlari ke UKS untuk melihat kondisi Maydeline, saat sudah sampai di UKS ia melihat Rendy sudah di samping ranjang Maydeline.
"Rendy?" Panggil Grace pelan.
"Eh Grace? Maydeline tadi udah di periksa kok, katanya dia cuma kecapekan aja. Dia gak boleh kecapekan ya Grace jadi misalnya lagi sama dia, lu jangan ngajak dia untuk melakukan hal hal yang berat." ucap Rendy.
"Iyak iyak," jawab Grace.
Tak lama teman teman mereka yang lain datang untuk melihat kondisi Maydeline juga. "Pucat dan tenang." batin Abi sambil melihat Maydeline.
Semua orang tampak khawatir dan cemas, temannya yang biasanya membawa keceriaan, hari ini ia terbaring lemah di atas ranjang. Mereka seperti anak yang sedang mengkhawatirkan ibunya, karena Maydeline yang bersifat keibuan.
"Eughhhh..."
*
*
*
Jangan lupa vote dan comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )
Teen FictionPilihan yang sulit ketika harus memilih pujaan hati atau teman sejati. Serba salah, memilih pujaan hati dan melukai teman sejati atau memilih teman sejati dan melukai diri sendiri. Bagaimana jika orang yang kita sukai malah lebih dekat dengan sahaba...