Hidroponik merupakan metode menanam tanpa tanah dengan memanfaatkan air. Metode ini sering digunakan sebagai solusi bercocok tanam di area perkotaan yang terkendala keterbatasan lahan. Kalau kamu tertarik tapi bingung bagaimana memulainya, baca ulasan tentang cara menanam hidroponik dengan media air di sini, yuk!
Hobi bercocok tanam namun terkendala ketersediaan lahan? Nggak perlu karena ada berbagai macam cara menanam hidroponik dengan media air yang bisa jadi solusi.
Beberapa yang umum dipakai di skala rumah tangga adalah water culture, wick system, drip system, dll. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Ada yang instalasinya sangat mudah dan murah, tapi kurang cocok dipakai untuk tanaman dengan kebutuhan nutrisi tinggi. Sebaliknya, ada pula yang mampu menyediakan nutrisi untuk tanaman dengan baik, namun instalasinya cukup rumit.
Kalau kamu masih bingung menentukan mana teknik yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, baca terus artikel ini. Kami akan mengajakmu mengenal apa itu hidroponik dan bagaimana memulainya. Yuk, disimak!
Cara Menanam Hidroponik dengan Media Air
Ada enam cara menanam hidroponik dengan media air yang biasa digunakan untuk skala rumah tangga. Yang membedakan keenamnya adalah bagaimana cara nutrisi, air, dan oksigen bisa sampai ke akar tanaman. Penasaran apa aja? Ini dia daftarnya.
1. Wick System
Wick system atau sistem sumbu termasuk cara menanam hidroponik dengan media air yang paling sederhana dibandingkan metode lainnya. Cocok untuk kamu yang masih sangat hijau di dunia pertanaman.
Seperti namanya, metode ini mengandalkan sumbu untuk mengalirkan nutrisi dari reservoir ke tempat tumbuh tanaman. Kamu nggak perlu menggunakan listrik atau pompa sama sekali. Aerator pun tak diperlukan karena akar tidak terendam air secara terus-menerus.
Agar larutan tak langsung mengalir kembali ke bawah, gunakan media tanam berpori seperti rockwool, vermiculite, hidrogel, atau perlite. Usahakan untuk meminimalisir jarak antara tempat tumbuh dan reservoir sehingga nutrisi bisa lebih cepat sampai ke tanaman.
Mudah dan murah, ya? Sayangnya, wick memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, penyerapan nutrisi tidak semaksimal metode lain. Sehingga, cara bertanam hidroponik bagi pemula ini hanya cocok untuk tumbuhan yang kebutuhan nutrisinya tidak terlalu tinggi, seperti selada, bayam, sawi, atau kangkung. Hindari menanam tumbuhan buah atau berkayu, seperti jeruk, , jambu, dll.
Ditambah lagi, karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air, sumbu tidak bisa memilah nutrisi apa saja yang sebenarnya dibutuhkan tanaman. Akibatnya, nutrisi yang tidak diserap akan tertinggal di media tanam. Kalau tidak dibersihkan secara rutin, bisa menyebabkan penumpukkan dan menjadi racun bagi tanaman.
Kalau kamu nggak masalah dengan kekurangan-kekurangan di atas dan sudah mantap mau menggunakan metode ini, berikut langkah pembuatannya.
Alat:Botol air minum 600 ml (bisa digunakan sebagai tempat tumbuh sekaligus reservoir)Kain flannel sebagai sumbuCutterLarutan nutrisiRockwoolCara membuat:Potong botol air minum secara horizontal menjadi dua. Panjang bagian atas sebaiknya lebih pendek dibandingkan bagian bawah (sekitar 1:3).Buat dua lubang sejajar di bagian leher botol untuk tempat memasukkan sumbu.Tempatkan bagian atas botol secara terbalik ke bagian bawah botol. Nantinya, bagian atas akan menjadi tempat tumbuh tanaman, sementara bagian bawahnya berfungsi sebagai reservoir.Masukkan larutan nutrisi.Pindahkan rockwool yang sudah berisi tanaman ke bagian atas botol.2. Water Culture
Selanjutnya, ada water culture yang juga termasuk cara menanam hidroponik dengan media air sederhana. Metode ini tidak membutuhkan instalasi dan perawatan yang merepotkan. Begitu sistem berjalan, tanaman akan mendapatkan suplai nutrisi secara konstan.