Chapter 8 (Keputusan)

1.3K 115 1
                                    

#HappyReading

Pelajaran hari ini sangat membosankan, gimana ngga membuat semua murid kelas XI IPA 1 bosan. Bukannya membahas tentang pelajaran gurunya malah curhat.

Kring kring...
(Anggap aja bel istirahat)

Bel istirahat pun berbunyi, membuat semua murid dikelas menghela nafas lega. Akhirnya mereka bisa mengistirahatkan kepala mereka yang sedari tadi hanya mendengarkan gurunya itu mengoceh tidak jelas.

"Baiklah anak-anak Ibu akhiri pelajaran sampai disini. Sampai jumpa Minggu depan dan selamat istirahat" ucap Bu Endang lalu pergi meninggalkan kelas itu.

"Sumpah ya Din kepala gue mau pecah dengerin tuh guru ngoceh mulu" kesal Fara.

"Biarin aja. Mending kita ke kantin, gue udah laper nih" jawab Dinda sambil memasukkan buku bukunya ke dalam tas.

Kemudian mereka segera ke kantin untuk mengisi perut mereka. Setelah sampai di kantin Dinda dan Fara memilih bangku di paling pojok, karena hanya tempat itu yang tersisa melihat betapa ramainya kantin ini dipenuhi oleh semua siswa.

"Din lo mau pesen apa?" Tanya Fara.

"Samain aja"

"Oke" jawab Fara lalu pergi meninggalkan Dinda untuk memesan makanan.

Dinda yang tengah asik berkutik dengan ponselnya pun tiba-tiba terpelonjak kaget karena melihat Rian yang duduk di sebelahnya. "Rian Lo apa apan sih, kenapa lo duduk di sini" teriak Dinda. "Kenapa gue ngga boleh duduk di sini? Kan ini juga punya sekolah dan gue juga bayar buat sekolah. Jadi Lo ngga berhak buat larang larang gue buat duduk dimana saja"

"Ya tapi ngga disebelah gue juga kali" kesal Dinda.

"Karena yang masih kosong hanya disebelah kamu sayang" goda Rian sambil menunjukkan senyum jailnya.

"Sayang sayang pala lu peyang" geram Dinda.

Tak lama datang Fara dengan membawa dua mangkuk mie ayam dan dua gelas jus alpukat dengan dibantu ibu kantin. "Ya ampun lo berdua ya ngga bisa apa ngga berantem sehari saja" kesal Fara yang melihat mereka berantem lagi.

"Nggak" jawab Dinda dan Rian bersamaan.

"Nah tuh bisa kompakan" ucap Fara.

"Lagian ya gue capek lihat lo berdua berantem mulu tiap hari" lanjut Fara sambil sesekali menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya.

"Ya dianya aja yang nyebelin" protes Dinda.

"Siapa?" sahut Rian

"Lo"

"Yang tanya" ucap Rian pergi dengan membawa jus milik Dinda. Dinda yang menyadari jusnya diambil pun teriak "RIANN...BALIKIN JUS GUE" teriak Dinda dan kini semua orang yang berada di kantin pun menoleh ke sumber suara, siapa lagi kalo bukan Dinda. Dan itu pasti dia lagi berantem sama Rian. Ya memang semua murid di sekolahan ini sudah tau bahkan sudah terbiasa kalo mereka berantem.

"Din lo jangan teriak teriak napa. Lo ngga malu apa diliatin banyak orang?" Kesal Fara karena tadi dia melihat Dinda teriak teriak.

"Bodo" ketus Dinda lalu tangannya meraih jus punya Fara dan menghabiskannya.

"Ih kenapa lo habisin jus gue" kesal Fara

"Pelit amat sama sahabat sendiri"

"Ck. serah lo" ucap Fara lalu pergi meninggalkan Dinda karena bel masuk sudah berbunyi sekitar satu menit yang lalu.

"Ra tungguin gue" teriak Dinda lalu pergi berlari menyusul Fara untuk masuk ke kelas mereka.

*****

Bel pulang sudah pun berbunyi...
Dinda segera keluar dari kelasnya, tiba tiba ponselnya berdering.

Drrt...Drrt...

Rian Curut

'Din gue ngga bisa pulang bareng lo, karena tiba tiba ada urusan mendadak'

'Terus gue pulang bareng siapa dong?'

'Lo bareng Fara aja'

'Ck.yaudah'

'Sorry ya'
Read.

Setelah Dinda memasukkan kembali ponselnya ia pun segera menuju ke parkiran untuk menyusul Fara karena Fara tadi belum jauh meninggalkan Dinda.

Sekolah SMA Nusa Bangsa sudah sepi, tidak ada murid yang berlalu lalang karena mereka sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Kini tinggal menyisakan dua orang yang ingin menyelesaikan semuanya. Mereka kini tengah duduk di kursi taman belakang sekolah.

"Sayang kamu ngapain ngajak aku kesini sih?" Tanya Jessica heran.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo" jawab Rian To The Point.

"Kenapa kamu pakai Lo-Gue nggak Aku-Kamu lagi?" Kini Jessica merasa tambah bingung dengan kekasihnya.

"Ngga usah basa basi, gue mau ngomong sama lo..." Rian sengaja menggantungkan ucapannya. "Gue mau kita PUTUS" ucap Rian sambil menekankan kata 'PUTUS'. Sedangkan Jessica terpelonjak kaget mendengar ucapan Rian barusan.

"Kamu ngga becanda kan Rian" ucap Jessica dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gue serius"

"Tapi aku ngga mau putus sama kamu" tolak Jessica.

"Tapi gue mau" ucap Rian berlalu meninggalkan Jessica yang tengah menangis. Kemudian ia berbalik dan berkata "Oh ya satu lagi, mulai sekarang jauhin gue dan jangan deketin gue lagi" ucapnya lagi dan berlalu meninggalkan Jessica sendirian. Kini tangis Jessica semakin pecah gara gara ucapan Rian barusan yang bikin dia buat ngejauhin Rian.

"Maaf ini udah keputusan gue dan juga buat kebaikan lo" gumam Rian lalu ia segera melajukan motornya meninggalkan sekolah.

**********

Akhirnya selesai juga part ini.

Thanks buat yang udah baca🙏

Jangan lupa Vote and Comment.

Oke Thanks.

Follow IG : @mayayuliani29

RIANDIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang