Part 2

222 26 0
                                    

Gadis itu masuk kedalam lemari. Lemari itu bertuliskan 'Pupu my friend' yang telah Taehyung tulis dengan spidol.

Taehyung memejamkan matanya. Perlahan ia mulai terlelap. Kemudian bermimpi.

Taehyung POV

Aku melihat rumah yang tak asing bagiku. Rumah itu sangat rapi jika terlihat dari luar. Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam rumah itu. Ketika membuka pintu, aku melihat foto keluarga. Awalnya aku tidak mengenal semua orang difoto itu tetapi setelah kuteliti dengan detail, aku melihat gadis kecil tersenyum ditengah foto pasutri itu. Wajahnya tidak asing bagiku. Dia Pupu. Aku berfikir, mungkin mereka adalah orang tuanya.

Setelah itu aku menuju kamarku karena aku mendengar suara teriakan dari sana. Aku setengah berlari menaiki tangga menuju kamarku. Aku melihat pintu kamarku sedikit terbuka. Lalu, aku mengintip dibalik celah pintu itu. Aku sangat terkejut karena gadis kecil yang ku panggil Pupu itu diseret dengan darah bercucuran di bagian perutnya. Aku membulatkan mataku dan menutup mulutku yang terbuka.
Aku melihat Pupu dimasukkan kedalam lemari tua yang kuberi tulisan nama 'Pupu mu friend' itu.

Aku ingin masuk kedalam kamarku tapi, ketika melihat 2 orang yang berada didalam kamarku itu membuat kakiku enggan melangkah. Wajah 2 orang itu seperti orang yang ada dalam foto keluarga tadi. Aku memberanikan diri untuk masuk kedalam kamarku. Tetapi kemudian ada seseorang menepuk bahuku.

Taehyung POV end

Taehyung terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan memikirkan mimpi yang menimpa dirinya tadi. Taehyung melihat Pupu disamping ranjangnya dengan wajah datar.

"Apa kau bermimpi buruk?" Tanya Pupu sambil memandangi wajah Taehyung.

"Iya tadi aku-" suaranya terpotong karena Pupu menutup bibir Taehyung dengan telunjuknya.

"Aku tahu, jangan diceritakan." Jawab gadis itu dengan dingin lalu melepaskan terlunjuknya dari bibir lelaki itu. Taehyung hanya terkejut karena tangan gadis itu terasa dingin.

"Kenapa tanganmu dingin sekali? Apa kau kedinginan?" Taehyung memegang tangan gadis itu lalu menyelimutinya dengan tangannya.

"Tidak, aku tidak apa-apa." Gadis itu melepaskan tangannya lalu tersenyum pada Taehyung.

"Tapi kenap-" ucap Taehyung terpotong karena mendengar suara ibunya berbicara sambil mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.

"Tae, apa kau belum tidur? Ini sudah malam, Nak. Dan ... siapa yang kau ajak bicara didalam sana?" Teriak Hyusa dari balik pintu.

Ceklek!

Pintu terbuka. Taehyung melihat ibunya tengah berdiri didepan pintu kamarnya.

"Kenapa kau belum tidur, Tae. Sudah pukul berapa ini?" Hyusa menatap kedua manik putranya.

"Ah ... itu, Eomma. Aku hanya terbangun saja kok, tadi aku bermimpi buruk."

"Lalu ... siapa yang kau ajak bicara didalam sana?"

"Itu Pupu ... teman baruku, Eomma." Taehyung tersenyum. Hyusa melihat kamar milik Taehyung sekilas. Dia tidak melihat siapapun disana, lalu menghela nafas dan menatap putranya kembali.

"Sudahlah jangan berhalusinasi. Tidak ada siapapun disini."

"Dia sedang duduk diranjangku, Eomma. Apa kau tidak melihatnya?" Taehyung mengerutkan alisnya.

"Mana ... tidak ada siapa-siapa disini? Sudahlah, Nak tidurlah. Besok kau sekolah bukan? Ya sudah, Eomma mengantuk. Selamat malam sayang." Hyusa mengecup dahi putranya lalu pergi kembali kekamarnya.

"Tidurlah Pupu, aku mengantuk." Taehyung menguap.

"Tapi, aku ingin bermain."

"Ini sudah larut Pupu, besok saja ya." Taehyung merebahkan tubuhnya ke ranjang.

"Baiklah, selamat malam."

Bersambung....

Jangan lupa vote😊

Senin, 25 November 2019

Help Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang