22

1.9K 254 28
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Perjalanan pulang yang harusnya dipenuhi oleh canda tawa harus terlewati dengan atmosfer yang begitu senyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan pulang yang harusnya dipenuhi oleh canda tawa harus terlewati dengan atmosfer yang begitu senyap. Baik Taehyung maupun Sooyoung sendiri terlalu tenggelam ke dalam pikiran mereka masing-masing. Tidak ada satupun diantara mereka berdua mengeluarkan suara, memberikan waktu masing-masing untuk mereka berpikir tentang apa yang akan mereka lakukan sesampainya mereka di Seoul.

"Kau yakin sampai disini saja?" Sooyoung menoleh pada Taehyung, sedikit kaget karena pemuda itu tiba-tiba mengeluarkan suara dan berbicara padanya. Ketika Sooyoung mengedarkan pandangannya barulah ia sadar bahwa mereka telah sampai di halte tak jauh dari dorm Red Velvet; seperti yang diminta Sooyoung sebelumnya untuk Taehyung menurunkannya disana.

Sooyoung mengangguk, "Ya" ucapnya pelan dan bersiap untuk turun dari mobil milik Taehyung.

"Sebentar—" Taehyung menarik lengan Sooyoung tepat sebelum Sooyoung membuka pintu mobil. "Pakai ini, jangan biarkan mereka mengenalimu" ucap Taehyung sembari mengambil topi hitam dari kepalanya lalu memakaikannya pada Sooyoung.

"Terimakasih" bisik Sooyoung pelan menatap pada Taehyung dengan perasaan penuh dengan keraguan.

Taehyung membalasnya dengan senyuman, lalu menarik belakang leher Sooyoung agar mendekat padanya. "Hati-hati" bisik Taehyung setelah memberikan sebuah kecupan singkat di dahi gadis itu.

Niat awal Sooyoung untuk langsung keluar dari mobil Taehyung dan kembali ke dormnya sudah lenyap entah kemana, digantikan oleh perasaan yang semakin terasa begitu ragu. Dalam diam Sooyoung menggigit bibir bawahnya pelan, isi kepalanya terasa runyam dengan pikiran yang begitu kusut.

"Sooyoung-ah, ada apa? Tidak mau kembali ke dorm mu? Kau bisa ikut denganku kalau beg—"

"Apa kau mencintaiku?" kalimat Taehyung terpotong oleh pertanyaan random dari Sooyoung. Alis kanan Taehyung menaik menatap Sooyoung penuh pertanyaan.

Tanpa bertanya apapun, Taehyung mengangguk mantap. "Kurasa kau tidak perlu menanyakan hal seperti itu lagi, Sayang" jawabnya lembut sembari mengelus sisi kiri wajah Sooyoung; kini ia mengerti, Sooyoung sedang berada dalam kedilemaannya saat ini.

Sooyoung menggeleng, menarik jemari Taehyung dari wajahnya lalu mengenggam erat tangan itu. "Tidak, katakan saja padaku dengan jelas. Apa kau mencintaiku?" ujarnya tak lepas menatap pada Taehyung.

"Demi Tuhan. Aku mencintaimu, Soo. Kau tidak perlu meragukan hal itu, Oke?"

"Bahkan jika aku menua?" tanya Sooyoung lagi memohon keyakinan.

Somewhere Only We Know [VJoy] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang