45.|Peluru Racun|

119 10 0
                                    

Gue masih setia natap Rasya yang lagi di tangani sama dokter di dalam ruangan.

Sakit rasanya ngeliat Rasya dari balik pintu,dengan keadaan dia yang gak sadar dan darah di tubuhnya.

"Rasya.."Lirih gue.

Udah satu jam gue di rumah sakit,Arga gak bisa dihubungi,gue benci situasi kaya gini. Ketika gue butuh,semua gak ada yang bisa gue minta tolongin.

Kejadiannya tadi,pas Rasya buang sampah di tempat sampah yang gak jauh dari rumah.

Dia di tembak,gue yakin ini segerombolan orang yang bales dendam ke Rasya.
Seragamnya itu seragam sekolah gue.

"Selamatin Rasya.."

Cklek

Gue langsung menghampiri dokter yang baru keluar, "Gimana dok?"

"Pasien Koma,"

Sial!

"Saya boleh masuk?"Tanya gue.

"Belum,2 jam kemudian anda baru boleh menjenguk nya"-Dokter

"Oke"

Gue menyeka air mata yang hampir jatuh ke pipi gue, sekarang bukan waktu yang tepat untuk nangis.

"Lo kuat Ta!"Ucap gue menyemangati diri gue sendiri.

Gue memutuskan untuk tidur di Kursi depan ruangan Rasya.

2 Jam

Gue terbangun,dan,ini saatnya gue masuk dan jenguk Rasya di dalam.

Gue ngintip dulu lewat pintu,takutnya ada dokter yang lagi cek keadaan Rasya.

Ketika gue liat,ternyata ada segerombolan laki-laki yang ada di samping Brankar Rasya.

Ckrek

Sialan!

"Anjing bangsat! Pergi lo setan!"Teriak gue.

Mereka langsung kabur,gue segera menekan tombol darurat yang ada di samping ranjang Rasya.

"Plis Sya Bertahan.."

Rasya makin kejang-kejang di tempatnya,nafasnya juga gak teratur.

Dokter dateng dan gue di bawa keluar oleh suster,lagi-lagi gue cuma bisa natap Rasya lewat pintu dengan kekhawatiran yang semakin menjadi-jadi.

Gue mencoba nelfon semua,tapi gak ada hasil.

"Argh!! Kenapa gak bisa sih!"Kesal gue.
Cklek

"Dokter,gimana?"Tanya gue.

"Pasien Hampir kehilangan nyawanya karena kekurangan oksigen,tapi untung kami cepat mengatasinya."-Dokter.

"hanya sedikit harapan untuk Pasien bisa sadar,tembakan itu mengandung Racun. Kami sudah mengeluarkan semua racun yang bisa kami temukan dalam tubuhnya,kami harap racun itu sudah tidak ada lagi." Lanjutnya.

"Terimakasih Dokter"

Gue langsung masuk ke ruangan Rasya,dan menggenggam erat tangan yang terkulai lemas itu.

"Rasya,maaf gue gak bisa jagain lo."

"Kan udah gue bilang,jangan macem-macem di sekolah yang baru,mereka semua beda sya."Lirih gue.

"Lo bersahabat dengan berantem,tapi lo gak bersahabat dengan Tembakan dan Racun. Mereka gak akan takut sama lo,mereka bisa ngebunuh lo sya.."

"Plis jangan tinggalin gue."

Gue memeluk tubuh Rasya, tiba-tiba rasya kejang-kejang lagi.

Gue langsung tekan tombol darurat lagi,dengan cepat dokter nanganin rasya lagi.

"Kenapa lo jadi begini sya?"Tanya gue.

Euphoria

Drttt

Arga Calling You

Kenapa?

Lo dimana bangsat!?

Di rumah,kenapa?

Buruan ke rumah sakit,gue butuh lo!

Ngapai—

Bacot lo,buruan!

Tuttttt

"Keadaan pasien sangat buruk,ternyata Racun dari peluru itu masih ada dan itu terkena Ke jantung beliau,ini bisa menyebabkan kematin"-Dokter

"Cara mengatasinya gimana dok?"Tanya gue.

"Kita membutuhkan donor Jantung untuk pasien secepat mungkin."

"Paling lambat kapan?"

"Saya tidak tau,jika tubuh pasien masih kuat mungkin beliau akan bertahan dengan waktu yang lama."

"Terimakasih dokter"

"Tata!"-Arga

"Sini"

Gue menceritakan semuanya dari awal sampe Rasya bisa masuk sini.

"Yauda, lo pulang dulu terus bersih-bersih tubuh lo."-Arga

Rumah.

Gue membuka Dairy gue,dan menulis perasaan gue yang sekarang.
Setelah selesai gue pergi ke rumah sakit lagi.

Euphoria

Drttt

Bundaa Calling you

Iya bunda?

Rasya kenapa?

Rasya d-di rumah sakit bunda

Kenapa?

Di tembak

Kirim alamatnya dan bunda akan kesana

Iyaa bunda

Tuttt

Bunda maaf,Tata belum bisa jagain Rasya yang bener. Rasya sakit bunda,maafin Tata..


TBC

Ngeselin-Rasya√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang