Bab 61

4.1K 412 108
                                    

Taehyung memangku dagu dengan tatapan malas ke arah depan. Lihatlah sekarang, sang mommy dengan begitu genitnya menyuapkan kue kepada Jungkook. Sedari tadi si mommynya itu tak henti-henti melontarkan pujian untuk kekasihnya itu. Bahkan sang mommy tak segan mengelus rambut atau bahkan mencubit gemas pipi Jungkook. Uh menyebalkan!

"Daddy, lihatlah! Mommy mengambil alih kekasihku. Daddy tidak cemburu?" Taehyung mengadu pada daddy yang sedang duduk manis di atas sofa dengan sebuah koran di tangannya.

"Buat apa cemburu? Daddy jauh lebih tampan dari kekasihmu itu." Ucapnya dengan nada kelewat santai. Heol! Meski Taehyung mengakui kalau daddynya ini tampan, tapi tetap saja, kekasihnya jauh lebih muda dan menggairahkan, ups!

"Iihh... Daddy! Lihatlah sedari tadi mommy terus-terusan menyentuh kekasihku..." Taehyung mengadu dengan bibir yang mengerucut lucu. Sang daddy melipat kembali korannya dan beranjak menghampiri sang mommy.

"Dasar posesif. Bukannya seharusnya kamu senang kalau mommymu menyukai pacarmu. Jarang-jarang lho mommy begitu saja setuju." Ucap daddy. Taehyung mengangguk setuju. Kalau diingat-ingat lagi, memang benar jika mommynya ini cukup cerewet dalam menilai seseorang. Taehyung sangat bersyukur jika akhirnya mereka mau menerima Jungkook begitu saja. Tapi bukan berarti mommy bisa berbuat genit kepada kekasihnya kan?

"Iya sih.. Tapi tetap saja Daddy. Menyebalkan jika melihat mommy seperti itu pada Jungkookie.." Sang daddy hanya memutar bola mata dan menghembuskan napas kasar. Anaknya ini benar-benar..

"Sayang, apakah kamu melupakanku?" Daddy memeluk pinggang mommy dari belakang dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi kirinya.

"Bukan begitu, Sayang. Aku hanya terlalu senang memiliki calon menantu yang teramat tampan. Ah, hidupku jadi dikelilingi lelaki tampan." Mommy tersenyum cerah membayangkan bahwa kedua anak, menantu, dan suaminya adalah orang yang tampan. Ia bersyukur dan tak dapat mengatakan apa-apa lagi atas berkah yang Tuhan berikan.

"Tapi tetap aku kan yang paling tampan?" Tanya daddy dengan tatapan nakal yang menyebalkan.

"Tentu saja, Sayang." Ucap mommy yang membuat senyum daddy mengembang.

"Ya sudah, ayo kita ke kamar. Biarkan mereka memiliki waktu bersama." Ajak daddy dan diangguki oleh mommy. Daddy pun menggendong mommy dan membawanya ke kamar.

Taehyung yang melihat tingkah kedua orang tuanya itu hanya menghela napas jengah. Sedangkan Jungkook hanya tersenyum menatap kepergian calon mertuanya.

"Orang tuamu tetap romantis ya meski udah tua?" Celetuk Jungkook dengan tatapan berbinarnya.

"Mereka saja yang lupa usia." Jawab Taehyung dengan nada ketusnya. 

Jungkook menatap Taehyung yang masih mempertahankan ekspresi kesalnya. Ia kemudian mendekat dan mendaratkan kecupan di pipi Taehyung.

"Jangan cemburu begitu, lagian itu kan mommymu." Ucap Jungkook yang paham dengan raut cemburu kekasihnya. Ah sangat menggemaskan!

"Tapi aku kan sebel. Mommy jadi genit saat di sampingmu." Taehyung mengubah posisi menghadap Jungkook.  Kedua tangannya kemudian terulur menangkup wajah Jungkook. Tatapan matanya menatap meneliti setiap sudut pahatan Indah wajah Jungkook.

"Kenapa kamu tampan sekali sih?" Taehyung mendengus sebal membuat Jungkook tak dapat menahan tawanya. Oh ayolah, apakah ketampanannya adalah kesalahan?

"Aku tidak suka kalau kamu terlalu tampan. Lihatlah, banyak orang yang menatapmu dan menginginkanmu. Aku tidak suka." Taehyung memberengut. Jungkook yang gemas pun akhirnya ikut menangkup wajah Taehyung.

"Kekasihku ini juga sangat tampan dan manis. Lihatlah tahi lalat yang ada di pucuk hidungmu ini, ah aku sangat sebal karena kamu terlalu manis." Jungkook tersenyum melihat mata coklat Taehyung yang menatapnya bagaikan tatapan anjing yang menggemaskan.

"Aku juga cemburu melihat orang lain menginginkanmu," Jungkook menggesekkan hidungnya dengan hidung Taehyung dan mendaratkan kecupan di ujungnya.

"Tapi aku tahu bahwa hanya kamu yang pantas mendampingiku. Hanya kamu seseorang yang sempurna untukku dan kamu juga orang yang sudah mengambil alih seluruh hatiku." Taehyung tersenyum mendengar segala ungkapan Jungkook. Ada perasaan tenang di hatinya.

"Okelah kalau begitu. Tapi tetap ya? Bukan berarti kamu bisa bebas di pegang-pegang orang lain. Aku tidak suka tahu!" Taehyung melepaskan tangkupan tangan Jungkook di pipinya dan berpaling muka. Jungkook tetap memperhatikannya dengan sesekali menggingit bibir bawahnya.

"Astaga, kenapa kamu begitu menggemaskan ha?" Jungkook memeluk tubuh Taehyung erat dan mendaratkan kecupan-kecupan di seluruh wajahnya.



























"JUNGKOOK LEPASKAN!"

Bersambung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang