Perkenalan.

3 1 0
                                    

Nama ku ashilla verallina. Sering dipanggil cilaa^_^ aku lahir di Bandung dan anak semata wayang. Papa dan mama ku bekerja di jakarta. Masa kecilku dibesarkan oleh nenek ku.

Pada saat umur 7tahun, aku memutuskan ikut kedua orang tua ku .. Untuk tinggal dijakarta dan sekola disana. Aku sangat bahagia bisa satu rumah dan tinggal bersama mereka. Mereka memberikan kasih sayang yang sangat besar untuk ku. Tapi Tuhan memberikan takdir yg berbeda untuk keluargaku. keharmonisan keluargaku hanya bertahan sampai aku Smp. Papa dan mama harus cerai. Dan aku harus terima semuanya, dengan keputusan mereka yang sudah di sepakati. Walaupun semua terasa sulit menjalani semua takdir yang sudah tuhan berikan.

Papa ku memutuskan untuk pulang ke Bandung. Dan Papa berpamitan dan memberi nasihat untuk aku.

.... "cilla, papa pulang dulu yah..! Cilla jangan nakal disini, belajar yang baik, dengerin apa kata mama jangan ngebantah, cilla harus belajar yang baik supaya jadi orang pintar dan bisa banggain mamah dan papa yah...! " kata papa, sambil usap rambut ku, dan memengang tangan ku ..

..... " Iyah cilla janji yah. Cilla akan nurut sama mama dan belajar dengan giat supaya bisa banggain mama dan papa walau tidak serumah. " Jawab ku, sambil mehanan air mata dan pura-pura terlihat dewasa dan tegar.

..... " Cilla gak boleh sedih, meskipun gak serumah Cilla tetap anak papa dan mama. Tidak ada yang namanya bekas anak. Papa tetap sayang sama kamu. Nanti Cilla main ke papa yaah " jawab papa.

...." Iyah pa, papah sehat sehat ya disana. Cilla sayang banget sama papa, papa jangan lupain Cilla  " jawab ku. Dengan air mata yang deras, merasa kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup ku. Kemudian papa peluk erat aku dan usap rambut ku! Aku tau papa sedang menahan nangis, dan dia ingin terlihat tegar didepan anak nya. papa pergi meninggalkan aku. Aku menangis kencang dan berteriak " Papa disini aja bareng cilla dan mama. Papa jangan pulang, papa disini aja. Cilla janji gak akan nakal lagi, papa jangan pergi " aku menangis sekencang-kencang nya sambil melihat kepergian papa.

Hari terus berganti. Aku semakin paham, Bahwa menyesali keadaan atau takdir tidak akan menyelesaikan masalah. Aku harus tegar di hadapan semua orang terutama kedua orang tuaku.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan Baru & Cerita BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang